▄ E N A M B E L A S ▄

76 11 1
                                    

Happy reading










"gwe, gwe bakal nyerahin diri gwe buat jadi tumbal" ucap soobin sembari berjalan menuju mesin yang tertempel di benteng itu.

"soobin hyung kau gila"

Mendengar namanya dipanggil soobin pun menoleh kebelakang dan ia dapat melihat heeseung dengan wajah pucat menatapnya marah.

"maaf heeseung, tapi gwe ini pembunuh"

"gak, gak hyung, maafin omongan aku tadi, aku gak bermaksud buat ngomong kayak gitu" tangis heeseung pecah, ia melepaskan pelukannya Dari jake dan berlari menuju soobin dan memeluknya erat.

"aku mohon cukup jake aja yang ninggalin aku, hyung jangan"

Soobin terdiam dipelukkan heeseung, tangan mengepal menahan semua emosi yang ia rasakan.

Emosinya bercampur aduk sekarang, antara sedih, marah dan takut, sedih ia sangat sedih atas kematian jake dan sikap heeseung saat ini yang tidak ingin ditinggalkan, marah ia sangat marah dengan nasib yang ia dapatkan saat ini, dan takut, jujur soobin benar-benar takut mati.

Dug!!!

Braakk!!

"hyung?"

Soobin, iya mendorong heeseung hingga pelukan heeseung lepas dan mengakibatkan heeseung tersungkur ke tanah.

"jangan sok seakan lu sedih kalo gwe mati, kita ini orang asing dan gwe baru kenal ama lu kemaren" soobin menelan kasar ludahnya atas ucapannya tersebut.

Jujur itu bukan ucapan yang ia keluarkan dari hatinya, ucapan tadi ia lontarkan agar heeseung tidak melarangnya untuk pergi, hanya itu.

Biarlah ia sedikit menyakiti hati heeseung dari pada melihat heeseung mati didepan matanya.

"h-hyung lu gak bermaksut ngomong kayak gitu kan" ucap heeseung mulai terisak.

soobin ia pun memberikan kode kepada orang-orang yang ada disana untuk menahan heeseung jika ingin menghambatnya lagi.

Heuning dan jay yang mengerti akan kode dari soobin pun menganggukkan kepalanya berat, ya mereka semua akan bersikap egois untuk saat ini, karna nyawa mereka lebih berharga dan mereka juga mempunyai orang-orang yang harus mereka lindungi.

Soobin pun berjalan semakin dekat dengan mesin tersebut, ia menulikan telinganya dari Teriakan heeseung yang menyuruh nya berhenti.

"jadi kau siap untuk menjadi tumbal mereka?" ucap mesin itu diangguki oleh soobin, mesin yang berbentuk kotak itupun terbukak dan mengeluarkan pistol dari dalamnya.

"bunuh dirimu memggunakan pistol ini!"

Soobin ia dengan tangan gemetar mengambil pistol tersebut.

"HYUNG AKU MOHON, LEPASIN AKU!!" teriak heeseung yang memberontak dari jay dan heuning.

"tembakkan pistol itu dari dalam mulut mu!" Perintah mesin itu lagi, soobin ia menatap pistol itu dan tangannya mulai terangkat, mengadahkan pistol itu kedalam mulutnya.

Air matanya menetes deras, dan tangannya semakin bergetar, ingin sekali ia menagis kencang dan berteriak memanggil orang tuanya untuk menyelamatkan nya, bahkan sekarang hati kecilnya mulai memyalahkan tuhan akan nasib yang ia terima.

"dalam hitungan ketiga kau sudah harus mati okey"

"HYUUUNG AKU MOHON"

"satu"

Semua orang disana memalingkan wajahnya mereka Karena tak tega.

"dua"

Semua orang mulai terisak satu persatu dan heeseung ia makin memberontak dan berteriak memanggil soobin untuk memberhentikan aksinya itu.

"tiga"

Dorr!!!!

Suara tembakanpun terdengar dan darah dari kepala soobin berserakan kemana-mana, semuanya menutup matanya takut dengan air mata yang terus mengalir dan heeseung ia sudah tak sadarkan diri karna melihat kepala soobin yang hancur lebur.

"selamat kalian akan lanjut ke babak selanjutnya" ucap mesin itu senang, dan tak lama mesin itu mengekuarkan gass yang membuat mereka semua tak sadarkan diri.

"SIM JAEYUN AND CHOI SOOBIN OUT"
















TBC.

ANNYEOOONG AUTHOR KEMBALII, SESUAI JANJI AUTHOR NIHH, AUTHOR DAH MILIH JALAN TERNAIK BUAT ENDING CERITA NI EHEHE, KASIH CINTA KALIAN YY BANYAK YA, AUTHOR BEGADANG AMPE JAM 3 TAU BUAT WORK INI.

SURVIVAL GAME [HYBE FAMILY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang