Happy reading
∞
∞
∞
∞
∞
∞
∞Deg!!
Soobin langsung terdiam oleh ucapan heeseung, ia mengelap kasar air matanya dan pergi menjauh dari sana.
dan tiba-tiba suasana menjadi hening, tak ada satupun yang berbicara, sedangkan heeseung iya masih setia memeluk tubuh jake dalam diam.
"ish Susana yang sangat canggung, apa yang kalian lakukan huh" ucap mesin di dekat benteng itu tak digubris oleh mereka.
Mereka terlalu sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"yakk!! kalian mengabaikan ku?!"
"apa mau lo, gak puas bikin temen-temen Kita mati hah?" ucap seokjin yang emosinya tak bisa ia tahan lagi.
"tentu saja belum, kami akan lebih Puas jika kalian saliang membunuh, dan kalian akan melakukannya tak lama lagi" ucap mesin itu sukses membuat semua orang disana mengeluarkan keringat dingin.
"a-apa maksud mu"
"itulah alasan kalian dikumpulkan disini"
"sialan kau-"
"tunggu-tunggu jangan Marah-marah dulu, bos saat ini sedang dalam suasana hati yang bagus jadi dia memberikan kalian beberapa pilihan"
"pertama kalian harus saling membunuh sampai hanya diri kalian sendiri yang hidup, jadi kalian membunuh dengan tidak Memandang teman, saudara dan lain-lain, kedua kalian semua akan mati dengan siksaan kami, kalian tidak akan langsung dibunuh, kami akan membunuh kalian perlahan dan amat menyakitkan, bonusnya bagi kalian yang memilik saudara atau teman spesial kalian akan menyaksikan mereka mati didepan mata kalian, dan yang terakhir pilihlah atau kalian bisa mengajukan diri untuk menjadi tumbal"
"bangsat" umpat yoongi kesal.
"berpikirlah selama 30 menit, jika masih belum diputuskan, pilihan kedua yang akan kami pilihkan untuk kalian, sampai jumpa" ucap mesin itu panjang lebar, lalu tak lama di dinding benteng tersebut terpampang jam yang akan menghitung mundur waktu mereka.
Suasana kembali mencekam, semua orang disana diam membisu, mereka bahkan terlalu takut untuk menarik nafas.
Nafas mereka kian terasa sesak ketika suara dentingan jam berbunyi.
"hyung" ucap jimin memeluk hoseok takut, yang dipeluk pun tak kalah takutnya, ia benar-benar takut, jujur hoseok masih belum ingin mati, apalagi mati dalam keadaan mengenaskan seperti ini dia tidak mau.
Namun membayangkan wajah jimin yang kesakitan membuat hatinya seakan tercabik-cabik.
Sedangkan yeonjun, ia menatap taehyun yang sedari tadi melamun, ia sekarang benar-benar menyalahkan dirinya karena telah mengijinkan adikknya itu ikut dengannya.
Yeonjun ia sebenarnya tidak takut untuk mati sekarang, namun bila ia yang akan mengajukan dirinya menjadi korban, ia tidak bisa menjamin jika taehyun akan baik-baik saja nanti, jadi lebih baik ia mati untuk melindungi adiknya sampai akhir daripada menjadi tumbal untuk semua peserta sekarang.
tak!! tak!! tak!! tiiiiit!!!!!!
Jam itu mengeluarkan bunyi yang cukup berisik, pertamda waktu mereka sudah habis.
"Halo, bagaimana? Apakah kalian sudah memutuskan untuk pilihanya?" ucap mesin itu setelah membisu selama 30 menit.
"ish Padahal waktu yang kami berikan sudah banyak, namun kalian masih belum menemukannya ?! Huh baiklah saya akan hitung dari 3, jika kalian masih belum menentukan pilihannya, pilihan kedua akan terpilih"
Seokjin, ia mengepalkan tangannya erat-erat, ya, dia akan mengajukan dirinya sebagai tumbal, ia berfikir jika posisinya saat ini sangat merepotkan, kedua matanya sudah tidak berfungsi lagi dan itu akan menjadi beban untuk teman-temannya nanti.
"Satu" mesin itu mulai menghitung, dan seokjin semakin mengepalkan tangannya
"Dua" tangannya denga perlahan mulai terangkat ke atas.
"ti-"
"tunggu!!!!" tiba-tiba suara soobin membuat mesin itu diam dan membuat tangan seokjin yang ingin mengacung itu berhetin.
"gwe, gwe bakal nyerahin diri gwe buat jadi tumbal"
TBC.
HAYOLOOOO, SOOBIN MAU NGAJAKIN DIRINYA JADI TUMBAL, ADA YANG MAU NGEGANTIIN POSISI SOOBIN??
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVAL GAME [HYBE FAMILY]
AdventureSebuah takdir mepertemukan mereka di tempat yang seharusnya tidak mereka datangi. Namun pertemuan itu tidak dibuat untuk saling mengenal dan berteman, namun untuk saling membunuh dan bertahan hidup. Mampukah hati rapuh mereka nembunuh orang-orang...