Yuk lanjut.
Ayolah hati, move on!Jika memang kamu harus tahu perasaanku, maka Tuhan atau Semesta akan membawamu pada tulisan ini. Jika tidak, ya sudah, berarti itu memang yang terbaik untuk kita. Maka melangkahlah kita di jalan yang berbeda, yang memang seharusnya menjadi pijakan terbaik. Oh aku hampir lupa, mengenai puisi Puedo Escribir yang aku bahas di awal tulisan ini, sepertinya itu bukan untuk kamu, tetapi untuk aku. Anggaplah puisi itu sebagai hadiah dari Cupid yang “tidak ada akhlak” saat menancapkan panah cintanya kepada kita.
Kenangan akan selalu ada dan tidak akan hilang. Melepasmu dan merelakanmu adalah cerita berbeda. Sebab aku percaya—manusia hanya tahu apa yang dia mau, tetapi Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita.
Terima kasih pernah hadir dan membuatku berani untuk melepas dan merelakan. Semoga aku dan kamu selalu berbahagia di perjalanan yang berbeda.
Bagaimana aku bisa membantumu, jika aku sendiri tidak mampu menjelaskan apa yang sedang terjadi padaku, Arc?" Kau menyeruput kopi dari gelasmu sambil memandang melampaui bingkai jendela dan masih saja tampak keheranan melihat Tyc sedang bertransaksi dengan Xof dan Coc di luar sana.Ketika kau bilang namamu John Carter aku pikir kau gila. Seisi planet ini tidak ada yang memiliki nama sepanjang namamu. Tapi, John Carter boleh juga dan aku lebih suka memanggilmu Jo. Semua orang hanya punya nama yang terdiri dari satu suku kata. Kalau pun benar itu nama aslimu, maka kau adalah makhluk dengan nama terpanjang di muka Nebula ini.
"Kenapa?" pertanyaanmu mengejutkan lamunanku.
"Apanya?" balasku.
"Kau menatapku seperti aku adalah benda antik di museum."
"Aku rasa kau gila dan aku mulai ketularan karena kita terlalu banyak berinteraksi."
"Di tempatku hewan dan tumbuhan tidak berbicara. Di sini bahkan mereka bisa menjual coklat dan biji kopi dengan harga tinggi, sementara Tyc tidak bisa menolak karena Coc adalah tumbuhan coklat yang paling baik seantero negeri dan Xof adalah tumbuhan kopi yang paling disegani."
Pria gendut pemilik kedai bernama Tyc, telah selesai bertransaksi dan melewati meja kami, menoleh dan tersenyum karena kau menyebut namanya.
"Itu adalah hal yang biasa. Sama biasanya dengan matahari yang terbit di utara." ujarku sekenanya. Berbicara denganmu terkadang membuatku melupakan sedikit rasa hampa di dalam dada untuk itu aku suka melakukannya meski aku tahu kau agak sedikit gila.
"Astaga! Di tempatku itu matahari terbit dari timur," serumu dengan nada kesal.
Aku memutar bola mata karena perdebatan tentang siapa yang sedang berada di dalam situasi yang paling aneh tidak akan pernah usai. Aku memanggil Tyc dan memintanya membawakan secangkir kopi tanpa gula untukku.
"Aku terbangun dan pohon-pohon di dekatku berbicara. Aku pikir aku mimpi hingga seekor kucing menanyakan apakah aku baik-baik saja." Sebulan lalu di kedai ini kau memulai pembi-caraan padahal kita tidak saling kenal dan aku tidak pernah melihatmu sebelumnya di sekitar sini.
"Aku lihat sebuah mobil menabrak pagar rumah di sana dan pemilik rumah keluar sambil tersenyum. Si pengendara mobil berlalu sambil melambaikan tangan. Tidak ada pertikaian."
Aku sebenarnya malas meladenimu karena aku sedang merasa tidak baik. Bukan sakit. Sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dan kau malah membahas soal pagar rumah yang ditabrak. Nebula tidak akan kiamat hanya karena sebuah pagar rumah telah ditabrak jadi aku pikir kita tidak perlu membicarakan itu.
"Aku berjalan dan sesuatu seperti salju turun. Saat benda itu menyentuh kulitku rasanya hangat. Aku mulai bertanya aku ada di mana." Kau masih meneruskan.
"Selamat datang di Nebula," kataku sekadarnya.
"Nebula? Ini ada di bagian bumi sebelah mana?" Ketika itu kau tampak terkejut.
Kau mengguncang bahuku dan alih-alih kesal aku malah kasihan padamu. Barangkali kau memang sedang hilang ingatan.
"Aku tidak mengerti bumi apa yang kau bicarakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
kenangan tadi malam
Kısa Hikayekarya dari: Ririn selamat membaca teman teman🙂😊 kenangan tadi malam 🙂 Aku tidak pandai menyimpan kenangan. Bagiku, masa lalu hanyalah jejak yang akan lenyap tersapu air hujan. Hilang tanpa bekas. Aku tidak...