4-Devan Kritis

7.1K 670 64
                                    

Happy reading📌

••••••••••

Sudah 3 jam lamanya Asa hormat di tengah lapangan ditambah cuaca yang sangat panas membuat gadis itu haus dan merasa sedikit pusing.

Tringgg!!!

Ternyata jam istirahat sudah tiba membuat Asa melega, gadis itu menurunkan tangan nya lalu berjalan ketepi lapangan dan duduk di bawah pohon yang ada di pojok lapangan. Asa mengibas-ngibas kan tangan nya ke arah wajah nya yang terasa panas dan memerah.

"Nih buat lo," sebuah tangan mengulurkan minuman dingin kepada Asa.

Asa mendongak melihat siapa si pelaku, ternyata Devan, cowo itu duduk di sebelah Asa lalu kembali menyodorkan minuman yang belum di terima oleh gadis itu.

Asa menerima nya lalu tesenyum tipis "Makasih," dengan segera gadis itu membuka tutup botol yang masih tersegel.

Tampak nya Asa kesusahan untuk membuka tutup botol itu, tentu saja Devan melihat nya lalu mengambil minuman itu dan membuka tutup segel minuman nya.

"Sekali lagi makasih," ucap Asa di balas anggukan oleh Devan.

Asa benar-benar haus dia meneguk minuman nya sampai habis lalu membuang botol bekas nya ke tempat sampah.

Devan berdiri membuat Asa mendongak "Mau kemana?" tanya Asa.

"Ke perpustakaan," jawab Devan lalu pergi berlalu tanpa menunggu lagi.

"Ke perpustakaan mulu deh, emang ada apaan? Segitu cinta nya sama buku?" Asa menggeleng-geleng kan kepala nya.

"Saa!" teriak Cantik dan Lista menghampiri Asa.

"Lo gapapa? Gak pingsan kan? Atau haus?" banyak lagi pertanyaan yang dilontarkan oleh Cantik dan Lista karna khawatir dengan Asa.

"Gak kok gue gak pingsan dan gue udah gak haus" jawab Asa dengan sabar.

"Ada yang ngasih lo minum?" tanya Cantik penasaran.

"Siapa?" tanya Lista ikut penasaran.

"Eumm mau tau aja atau mau tau banget?" tanya Asa bergurau.

"Ya mau tau banget lah," jawab Cantik dan Lista bersamaan.

"Sini dong deketan!" titah Asa, akhirnya Lista dan Cantik mendekat.

"Kuyang," bisik Asa berlalu pergi meninggalkan Cantik dan Lista yang sedang kesal.

💀💀💀

Devan celingak-celinguk ke belakang takut jika ada yang membuntuti nya.

"Udah aman," ucap nya lalu segera berjalan menuju sudut perpustakaan yang sedikit gelap karna kurang penerangan.

Devan meberhentikan langkah nya menarik nafas dalam lalu membuang nya.

"Kak?" ucap nya ke rak buku yang berada di depan cowo itu seolah ada seseorang di balik rak itu.

Devan tampak gugup dia kembali menarik nafas nya lalu membuang nya.

"Plis kak aku mohon maafin orang yang udah bikin kakak kayak gini, aku mohon kak jangan bikin Ibu sama Ayah khawatir terus," ujar Devan dengan nada lemas.

Tidak ada perubahan tetap sama saja sepi dan sunyi.

"Kak? Sekali lagi aku mo-"

Bruk

Salah satu buku yang berada di rak jatuh begitu saja tanpa ada yang menjatuhkannya.

"Kak aku-"

Brakk

Misteri Perpustakaan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang