6-Tragedi Perpustakaan

6.5K 646 19
                                    

Happy reading📌

Jangan lupa komen dan vote nya ya! Makasii><

••••••••••


"

Hati-hati di jalan pah" Ujar Asa dia balas anggukan oleh Aditya.

Setelah melihat mobil papah nya melaju dengan kecepatan sedang, Asa berbalik masuk kedalam sekolah yang menjadi sekolah barunya beberapa hari yang lalu.

"Asaa" Asa menoleh, ternyata Lista dan Cantik yang sedang duduk di kursi taman yang letak nya tidak jauh dari gerbang.

Asa melambaikan tangan nya, berlari menghampiri Lista dan Cantik.

"Haii Lis, Can. Gimana semalem? Devan baik-baik ajakan?" Tanya Asa ikut duduk di kursi putih panjang itu.

"Devan baik-baik aja kok, dia juga udah sadar" Jelas Cantik kepada Asa.

Asa mengangguk "Kalian nginep di rumah sakit?" Tanya Asa lagi.

Lista berdiri dari duduk nya, disusul oleh Cantik dan Asa "Iyaa Asa cantik, kita baru pulang tadi pagi. Eh btw itu bibir lo pucet banget mau coba pake lipbam gue gak?" Lista merangkul pundak Asa lalu memberikan lipbam miliknya kepada Cantik untuk di oles kan ke bibir Asa yang pucat.

Cantik menerima lipbam milik Lista dan mengolesnya di bibir Asa "Gilaaaaa, Asa lo terlihat lebih berwarna" Ujar Cantik berbinar.

Lista memegang kedua bahu Asa dan menarik nya untuk berhadapan dengan Lista, "Demi apa? Lo cantik nya pake banget kalo pake lipbam" Seru Lista histeris.

"Apasih kalian ah, sama aja kok" Asa sebenarnya risih jika harus memakai lipbam dan semacamnya ini baru pertama kali Asa mencoba lipbam.

"Weh Asa, lo pake lipbam? Jarang banget tau. Sekalinya pake jadi makin cantik" Ujar seorang lelaki yang di ketahui adalah ketua osis.

"Iya dong kak Yuda, kan Asa harus makin cantik kalo masuk sekolah ini. Ya gak Sa?" Seru Lista di balas anggukan malu oleh Asa.

Bukan malu karna di permalukan oleh Lista atau Cantik, tetapi Asa malu karna di tatap langsung oleh ketua osis yang dikenal sangat populer di SMA MELATI.

"Sa, boleh minta nomor telpon lo gak? Biar makin akrab gitu" pinta Yuda.

Belum Asa menjawab Lista sudah merebut handpone nya dan memberikan nya kepada Yuda.

"Ketik aja nomornya kak Yuda, Asa pasti seneng banget bisa satu kontak sama kak Yuda" Ujar Lista, di balas anggukan ragu oleh Asa dan Cantik.

"Beneran Sa?" Tanya Yuda memastikan.

"Iya, bener kok kak hehe" Asa menggaruk tekuk nya yang tidak gatal, mau menolak tidak enak rasanya. Tapi tidak apa, toh hanya satu kontak saja kan? Bukan satu hati.

"Nih Sa, makasih ya. Gue pergi dulu masih ada yang harus di kerjain, bayy" Yuda memberikan handpone milik Asa kembali lalu pergi berlalu meninggalkan ketiga gadis itu.

"Asaaa demi apa? Baru pake lipbam aja lo udah di mintain nomor sama ketua osis, aaaaa iri deh gue" Ucap Lista histeris.

Cantik hanya terkekeh melihat Asa yang sepertinya agak keberatan dengan perilaku Lista, "Eh bentar lagi bel, masuk kelas aja yuk?" Ajak Cantik kepada dua teman nya itu.

Asa dan Lista mengangguk setuju lalu berjalan beriringan dengan Cantik yang berada di tengah-tengah mereka.

💀💀💀

Misteri Perpustakaan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang