Creature 2

370 58 4
                                    

"Maaf, aku-"

BRAKKKK...!

Rodric menggebrak meja kecil yang ada di hadapannya. Dengan sekali hentakan, meja kecil itu langsung hancur terbelah menjadi beberapa bagian.

"Sudah cukup dengan semua ini, dan sebaiknya kau mulai bersiap. Aku tidak bisa menerima penolakan lagi." Ucapnya dengan mata berkilat. Sebenarnya, tersinggung bukanlah sifat alaminya. Namun entah mengapa pria itu kini menjadi bersikap tak wajar seperti biasanya.

Lillian hanya bisa ternganga dengan sorot terkejutnya, dan dia menatap meja kecil satu-satunya yang dia miliki kini sudah hancur berantakan.

"Aku akan menggantinya. Jangan khawatir" Rodric berdiri dari duduknya dan kemudian pergi keluar apartemen Lillian.

.

.

.

"Astaga... darahku sampai naik ke kepala saking tak tahan melihatnya...!"

"Ini benar-benar gila... air liurku sampa menetes ketika melihatnya tersenyum meskipun sekilas..."

"Ya Tuhan... apakah dia malaikat dari surga yang sedang menyamar? Ah, dia menoleh kearah sini!"

"Aku bersedia memutuskan tunanganku demi dia!"

"Aku jadi lupa password ponselku...?"

Para gadis mulai riuh membicarakan pria berparas rupawan yang sedang berjalan melewati koridor kampus itu. Dengungan vulgar juga kian terdengar. Rodric sudah terbiasa dengan semua itu, dan sama sekali tak terganggu. Yang dia tuju adalah aroma manis yang dalam radius belasan meter mampu dia cium. Apalagi ketika angin berhembus, sehingga hidungnya yang mancung menawan itu mencium berbagai aroma yang membuatnya semakin haus, namun segala aroma itu seolah lenyap ketika candu aroma manis itu menyeruak menerpanya bersama dengan hembusan angin.

"Lillian"

Gadis manis yang sedang membaca buku sambil berjalan itu berjengit terkejut, hampir saja dia jatuh terjerembab dan menjatuhkan bukunya seperti adegan di drama-drama. Namun nyatanya, dia masih bisa berdiri tegak menguasai tubuhnya dan buku yang sedang dia baca masih ada di tangan, dan tidak terjatuh sama sekali.

"K-Kau??" Pria yang baru beberapa hari dia temui kini sudah berada tepat di hadapannya. "Bagaimana kau bisa datang kemari?"

"Tentu saja aroma manismu yang mengundangku kemari" Rodric berucap jujur, yang kemungkinan tak akan mungkin ditanggapi secara serius oleh Lillian.

"Kau menguntitku?"

"Tentu saja tidak. Aku mahasiswa baru di kampus ini."

"A-Apa???" Lillian tak mempercayai ucapan Rodric. "Untuk apa kau mendaftar di sini?"

"Sudah kubilang, aku ingin berada di dekatmu..." Rodric menjawab dengan suara mengambang.

Sinar mata gadis itu yang tadinya terbelalak, kini berubah seratus delapan puluh derajat. Dia tiba-tiba saja menjadi ceria dan menggandeng lengan Rodric.

"Ayo kita ke kelas..."

"Ya, aku memang mengikuti semua kelas yang kau ikuti juga..."

Lillian tentu saja terkejut, namun dia tak sempat berpikir untuk itu dan terus saja berjalan dengan menggandeng lengan Rodric.

Rodric tentu tidak bodoh. Dengan kemampuannya yang diatas rata-rata manusia, dia bisa merasakan jantung seseorang yang berada di belakang mereka berdua, berdetak dengan kencang seperti menahan amarah. Pria itu sempat melirik dengan ekor matanya, dan mengetahui bahwa lelaki dengan paras yang menurutnya biasa saja, sedang menatap tajam kearah mereka.

CREATURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang