"Rodric??!" Gadis itu mencicit ketakutan. Mengapa Rodric yang tampan ini terlihat begitu mengerikan. Suasana mendadak berubah, bagaikan tengah berada di dalam hutan yang gelap dan dingin, penuh dengan binatang-binatang buas yang bersembunyi.
Sorot yang menyala itu tiba-tiba meredup seketika. Terlihat Rodric berkedip sebentar sebelum melepaskan pelukannya pada Lillian.
Pria itu terlihat menggeleng berkali-kali. "Aku tidak bisa" Ucapnya pada diri sendiri.
"T-Tidak bisa apa?" Lillian berjalan semakin mundur, menjauh dari Rodric.
Namun pria itu malah berjalan mendekati Lillian.
"Pulanglah, Rodric!" Lillian berseru sebelum akhirnya menutup pintu kamarnya sebelum Rodric masuk, dan kemudian menguncinya dari dalam.
TOK. TOK.
"Lillian, buka!"
"Tidak, Rodric. Aku takut..." Kali ini Lillian benar-benar ketakutan. Rodric terasa lain, dan gadis itu kini semakin ciut nyalinya. Apakah benar bahwa Rodric adalah orang jahat?
CEKLEK.
Pintu kamar Lillian terbuka.
Mata gadis itu melebar. "Kenapa kau bisa membukanya? Aku sudah mengunci..." Lillian semakin mundur.
Rodric menutup pintu kamar Lillian. Dan kemudian pria itu mendekati Lillian, dia meraih tubuh gadis itu dan kembali memeluknya. Dia menciumi pucuk kepala gadis itu. "Jangan lari dariku, Lillian. Jangan pernah. Kau harus selalu ada bersamaku. Kau ingat itu?" Rodric berucap tenang seperti sedia kala.
Lillian akhirnya membalas pelukan pria itu. Dia sudah tak merasakan hawa mengerikan itu lagi. "Kau tadi benar-benar menakutkan..."
Rodric tertawa pelan. "Kau sendiri yang bilang, bahwa kau ingin melihatku menjadi manusia iblis. Lalu mengapa kau jadi ketakutan? Oh, aku harus masuk nominasi Oscar karena aktingku..."
Lillian tersenyum dan memukul pelan bahu Rodric. "Kau jahat, membuatku ketakutan"
"Jangan pernah lagi memintaku untuk memakanmu. Okay?" Rodric melepas pelukannya dan menatap Lillian lekat.
"Memakan?"
"Iya. Seperti ini..." Pria itu melumat lekukan indah yang kini sedang mengerucut karena bingung. Hanya beberapa detik saja, karena Rodric langsung melepas ciumannya. Dia menatap wajah gadis itu yang sudah memerah. "Aku tahu kau sudah menyukaiku. Dan kau baru sadar akan hal itu. Mengakulah, Lillian..."
Lillian mengangguk malu.
"Hm. Jadi, kau sudah mengakuinya. Kita sudah benar-benar seperti pacar..." Pria itu tersenyum menyeringai. Dia meremas pelan jemari kecil Lillian.
"Jadi..." Lillian mulai bersuara. "Kau janji tak akan berpacaran dengan gadis lain?"
"Tidak akan. Aku hanya butuh kau. Bukan mereka."
"Janji?"
"Janji, tentu saja. Aku hanya tertarik denganmu, Lillian..."
"Jika kau berbohong..." Mata gadis itu mulai berkaca-kaca. "Aku akan pergi jauh... meninggalkanmu..."
"Kau akan terus bersamaku. Sampai kapanpun..." Rodric mengecup kening gadis itu. "Tidurlah. Sepertinya kau benar-benar lelah..."
.
.
.
Hari-hari pun berjalan seperti biasa, kini Lillian dan Rodric sudah semakin lengket. Apalagi Lillian sudah sadar akan perasaannya pada pria tampan yang menjadi pacarnya saat ini. Lillian merasa beruntung karena bisa mendapatkan Rodric. Dia tak habis pikir, bagaimana bisa dia hampir menolak pria setampan itu?

KAMU SEDANG MEMBACA
CREATURE
Mystère / Thriller"Rodric...???" Namun tiba-tiba sorot itu berubah, menjadi liar dengan mata menyala. Seluruh otot-otot tubuhnya menegang, seperti merasakan sesuatu yang merasuk dalam tubuhnya. Dia merasakan kehausan, kelaparan, dan jiwanya harus segera diisi. Mereka...