Creature 9

18 1 0
                                    

Sepertinya Lillian kurang menikmati acara pesta.

Hampir semua gadis yang ditemuinya menatap Rodric dengan penuh kekaguman, dan tak sedikit yang mengerling maupun tersenyum nakal pada pria itu. Padahal mereka tahu, bahwa Rodric menggandeng tangan Lillian, yang merupakan pacar Rodric.

Namun tetap saja kerlingan mata itu tetap datang silih berganti, membuat Lillian semakin jengah. Padahal biasanya dia sama sekali tak pernah mempersoalkan hal itu, dan bahkan kerap tak menyadarinya. Namun entah mengapa kali ini Lillian ingin sekali marah. Dia tak suka jika para gadis menatap Rodric dengan tatapan seperti itu karena Rodric adalah miliknya.

Lillian semakin erat menggandeng tangan Rodric, dan menatap gadis-gadis itu dengan raut kesal. Namun tetap saja mereka terus menerus seenaknya menatap Rodric dengan pupil mata melebar.

"Rodric. Kita pulang saja!" Lillian menghentakkan kakinya.

Padahal selama pesta, Rodric sama sekali tak pernah menghiraukan gadis manapun, karena selama ini dia memang seperti itu. Dia hanya menatap datar suasana sekitar, dan terus memfokuskan diri dengan aroma manis Lillian.

"Rodric!" Lillian berteriak lebih keras, karena dengungan suara musik membuat suaranya tak begitu terdengar.

Tapi, tentu saja Rodric mendengar suara Lillian tanpa gadis itu harus repot-repot berteriak.

"Ya, Lillian?"

"Kita harus segera pulang!"

"Kenapa?"

"Aku lelah"

"Tapi kau belum ikut berpesta dan makan-makan"

"Aku sedang tidak ingin. Ayo pulang, Rodric..." Rengeknya. Wajahnya sudah terlihat seperti ingin menangis.

"Baiklah..." Pria itu akhirnya mengikuti kemauan Lillian, dan berbalik dengan menggandeng tangan gadisnya.

Namun mereka bertubrukan dengan seseorang. Lebih tepatnya, Lillian lah yang bertubrukan.

"Ah, Lillian?? Rodric??" Trent tersenyum ceria. Dia membawa dua cup eskrim di tangannya dengan mulut yang sedikit belepotan. Sepertinya, mahasiswa bertampang bocah itu sudah banyak menghabiskan es krim dan kemungkinan dia akan melahap beberapa es krim lagi.

Lillian hanya memutar bola matanya, jengah. Dia ingin segera pergi secepatnya dari tempat ini, dan tak mau berurusan dengan Trent.

"Apa kabar, Trent?" Rodric yang sedari tadi memasang wajah datar, tiba-tiba saja berubah menjadi ramah ketika bertemu dengan Trent.

"Aku baik. Kalian mau kemana? Apa tidak ingin bersenang-senang dulu, kita bisa berdansa dan di ujung dekat panggung banyak sekali pudding!" Serunya.

"Terimakasih. Tapi kami akan segera pulang. Selamat tinggal, Trent!" Lillian langsung menarik tangan Rodric, namun sialnya dia tetap kembali ke tempat semula karena Rodric sama sekali tak bergerak mengikuti Lillian dan masih berdiri menatap Trent.

"Rodric?!" Gadis itu makin terlihat kesal.

Dengan tidak tahu diri, Trent malahan mengendus-endus tubuh Rodric, membaui aroma pria itu.

"Aroma tubuhmu, bukan seperti aroma parfum-parfum yang biasanya orang-orang pakai..." Ucap Trent. "Apakah semua vampir mengeluarkan aroma seperti itu?"

"Kau...!" Lillian hampir saja mencakar wajah Trent jika Rodric tak menghentikannya. "Kau masih saja mengatai pacarku Vampir! Dia manusia, asal kau tahu!" Lillian berteriak dan meronta di pelukan Rodric.

"Sudah... sudah, Lillian... ayo kita pulang..." Rodric berusaha melerai. "Sampai jumpa, Trent! Senang bertemu denganmu!" Ucap Rodric dengan senyum tampan, sambil berusaha membopong tubuh Lillian yang meronta-ronta, sepertinya gadis ini masih terobsesi ingin mencakar wajah Trent dan menjambak rambut jambulnya.

CREATURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang