Lillian sudah terbiasa hidup mandiri di apartemennya. Sepulang dari kampus dia bisa seharian bersama dengan Rodric, dan setelah itu biasanya Rodric berpamitan untuk pulang ke apartemennya sendiri. Selama ini Lillian sama sekali belum pernah berkunjung ke apartemen Rodric, karena Rodric lah yang setiap hari datang ke apartemen Lillian. Dan hal itu tidak menjadi masalah besar bagi gadis itu. Lagipula selama dia berpacaran dengan Rodric, segalanya jadi seperti lebih mudah. Soal biaya, dan juga keseharian kini Lillian tak perlu repot-repot lagi karena Rodric sudah menyediakan.
Itu bukti bahwa Rodric adalah pria baik, bukan? Jika dia bukan pria baik pasti Rodric sudah berbuat macam-macam pada Lillian. Buktinya selama ini Lillian baik-baik saja tanpa ada yang kurang sedikitpun.
TING TONG...
Bel apartemen Lillian berbunyi.
Siapa malam-malam berkunjung ke apartemennya?
Biasanya jika Rodric yang datang, dia langsung masuk begitu saja tanpa harus repot-repot membunyikan bel apartemen karena pria itu juga mempunyai kunci cadangannya.
Gadis itu merapikan rambutnya dan kemudian membukakan pintu apartemen.
Lihatlah, siapa yang datang...!
"Nick...?"
"Malam, Lillian..." Nick berucap dengan cemas, sesekali matanya melirik kesana kemari seperti mengkhawatirkan sesuatu.
"Tumben kau datang kesini, dan... bagaimana kau bisa tahu alamat apartemenku?"
"Kau sedang tidak bersama Rodric?" Bukannya menjawab, Nick malah balik bertanya.
"Tidak. Dia sudah pergi, sepertinya dia pulang ke apartemennya sendiri..."
"Boleh aku masuk?"
Lillian mengangguk, dia membuka pintu lebar-lebar dan membiarkan Nick masuk.
Mereka berdua duduk di sofa ruang tengah, dengan raut yang sama-sama bingung. Nick sendiri masih terlihat cemas, namun dia berusaha bersikap setenang mungkin.
"Langsung saja, Lillian. Kedatanganku kemari, karena aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Sebenarnya aku tak perlu repot-repot datang ke apartemenmu jika Rodric tak selalu menempelimu terus menerus selama kau di kampus..." Nick menggosok-gosok telapak tangannya yang dingin. "Apa kau benar-benar tahu siapa Rodric sebenarnya?"
Lillian hanya diam menatap Nick, dan kemudian dia menjawab. "Aku tidak tahu sepenuhnya, yang aku tahu bahwa dia adalah pria baik. Dia baik karena tak pernah berbuat jahat padaku"
"Dan bagaimana jika dia berbuat jahat pada orang lain?"
"Maksudmu?"
"Ya, kemungkinan dia hanya baik padamu. Tapi kau tidak tahu bagaimana perbuatan dia diluar sana..."
Lillian mendesah pelan. "Aku tak paham dengan arah pembicaraanmu"
"Lillian..." Nick berbisik lirih. "Kau tahu, sudah lama aku menyukaimu. Aku tidak mungkin membuatmu celaka. Dan aku melihat, seperti ada yang janggal dengan Rodric. Dari caranya menatap orang sekitar, dia seperti... seperti bukan manusia pada umumnya..."
Kening Lillian mengerut ketika mendengar ucapan Nick. Namun dia tersenyum, dan kemudian menjawab. "Maksudmu, Rodric itu alien? Makhluk astral? Atau hantu, begitu?" Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Yang benar saja, Nick... akulah yang selama ini bersamanya. Dan tidak ada hal aneh yang aku rasakan ketika bersama dengannya..."
"Apakah kau sangat-sangat yakin, tidak ada sesuatu yang aneh pada Rodric...?" Nick menatap Lillian lurus.
Gadis itu meneguk ludahnya. Mendadak dia ragu dengan dirinya sendiri, dan memang... jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam dia merasakan sesuatu yang 'lain' memang ada pada diri Rodric.
KAMU SEDANG MEMBACA
CREATURE
Mystery / Thriller"Rodric...???" Namun tiba-tiba sorot itu berubah, menjadi liar dengan mata menyala. Seluruh otot-otot tubuhnya menegang, seperti merasakan sesuatu yang merasuk dalam tubuhnya. Dia merasakan kehausan, kelaparan, dan jiwanya harus segera diisi. Mereka...