"Buat kamu bahagia ternyata mudah ya, tinggal turutin apa yang kamu mau dan disitulah aku dapat melihat senyummu."
-Sam&Ara-
09. Barista
Tepat pukul enam malam selesai melaksanakan sholat, dua anak manusia itu sedang bersiap dengan pakaian mereka masing-masing. Adara kira Samuel akan membohonginya, namun siapa sangka lelaki itu menepati ucapannya tadi siang. Dan jadilah saat ini mereka disibukkan dengan penampilan masing-masing.
Terlihat Samuel memakai kemeja berwarna hitam dan jeans yang senada. Sedangkan Adara memakai dress selutut berwana mocca.
"Udah selesai?" Tanya Samuel saat sudah selesai memasang sepatu sneakersnya, Adara mengangguk lalu keluar terlebih dahulu dari dalam kamar.
Samuel menyusul Adara dengan membawa kunci mobil dan handbagnya, saat sudah diujung tangga Samuel melihat Adara terdiam didepan pintu dengan tas selempang yang ia pegang.
"Ngapain disitu?" Samuel bertanya kembali pada Adara, sedangkan gadis itu yang mendengar suara Samuel lantas dengan cepat langsung menyodorkan kartu ATM dan ponselnya pada Samuel.
"Nitip." Samuel menatap tas selempang yang baru saja Adara lempar ke sofa.
"Kenapa nggak bawa tas?"
"Retsletingnya rusak, gue malas naik ke atas lagi." Jawab Adara dengan wajah memelasnya, dalam hati kecil gadis itu berdoa semoga saja Samuel mau menampung ponsel dan kartu ATM yang sudah ia masukkan ke dalam case hp.
"Yaudah sini," senyum Adara langsung merekah saat Samuel menyambut ponselnya lalu disatukan dengan ponsel lelaki itu.
"Makasih, jangan lupa ya bayaran gue nanti."
"Hm,"
Adara membuka pintu apartemen lalu keluar dari dalam sana dan disusul dengan Samuel yang berjalan dibelakangnya. Langkah demi langkah membawa dua anak manusia itu masuk ke dalam lift menuju lantai bawah.
Ting
Pintu lift terbuka dan langsung saja Adara dan Samuel keluar dari dalam benda kotak itu. Sesampainya dibasement, Samuel dan Adara masuk ke dalam mobil dan tak lama dari itu mobil Samuel melaju keluar dari basement.
Ditengah perjalanan, Samuel dan Adara terjebak macet jalanan ibu kota yang ramai. Dan dari tadi mobil yang dikendarai Samuel sama sekali tidak bergerak sedikitpun. Bunyi klakson yang sangat nyaring sudah biasa didengar saat terjebak macet.
"Didepan ada kecelakaan apa gimana sih? Lama banget!" Gerutu Adara yang mulai kesal karena bosan. Gadis itu menyandarkan kepalanya dikaca mobil sambil melihat mobil oranglain yang berada didepan mobil Samuel.
Tit
Samuel membunyikan klakson beberapa kali, sampai mobil yang berada didepannya akhirnya bergerak namun hanya sedikit.
"AllahuAkbar," gumam Samuel membuat Adara terkekeh mendengarnya.
Lama terjebak diperjalanan membuat tenggorokan Adara kering, bertepatan dengan itu ada seorang anak kecil yang sedang menjajakan minumannya.
"Dek sini." Adara menurunkan kaca mobil lalu melambaikan tangannya agar anak kecil itu melihatnya.
Merasa ada yang memanggilnya, anak kecil itu mengendar pandangannya dan melihat seseorang melambaikan tangan padanya.
"Dek, air mineralnya dua ya." Ucap Adara pada anak kecil berumuran dua belas tahun.
"Tunggu ya, kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
SAM & ARA (ON GOING)
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA, DAN PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!] Perjodohan? ah itu sungguh kuno Tapi itulah yang dialami Samuel dan Adara, diumur baru menginjak 17 tahun mereka dipaksa menikah muda. bahkan diumur 17 tahun mereka masih duduk dibangku 2 S...