"Karena aku hanya satu, maka jangan pernah siakan sesuatu yang tidak bakal kamu temui didiri orang lain."
Sam & Ara
By:@CORETAN_NA
13. Samuel sakit
Adara mengerjapkan matanya saat merasakan pergerakan disampingnya, Adara membuka matanya perlahan dan yang pertama ia lihat adalah Samuel yang sedang menyamping menghadapnya sambil memeluk selimut dengan kuat.
Adara tersentak, refleks bangun dan mendekat pada Samuel. Lelaki itu semakin erat memeluk selimutnya dengan mata yang masih perpejam. Adara menempelkan punggung tangannya dikening Samuel, dan yang pertama yang ia rasakan adalah suhu badan yang sangat panas.
"Sam?" Adara mengangkat kepala Samuel lalu diletakan diatas paha gadis itu. Samuel melepaskan selimut lalu memeluk pinggang Adara dengan kuat.
"Sam? Lo kenapa?" Tanya Adara dengan nada yang khawatir. Adara melirik jam yang ada dinakas dan jam menunjukan pukul 03:10 dini hari.
"A-Ara, d-dingin." Lirih Samuel mengeratkan pelukannya. Mendengar itu Adara mengernyit, bagaimana bisa saat suhu badan sangat panas, Samuel malah mengatakan kalau lelaki itu kedinginan.
Tak banyak pikir lagi, Adara menarik selimut lalu menutupi tubuh lelaki itu sampai leher. Adara bingung harus bagaimana? Ia ingin pergi ke dapur dan menyiapkan kompres, tapi Samuel sangat erat memeluknya.
Sedangkan Samuel memaksakan matanya agar terpejam, bayangan suara petir tadi sore masih melekat dipikirannya. Dan yang membuat Samuel tambah ketakutan adalah, ingatan tentang ia dan seorang gadis yang sedang bermain hujan.
Matanya dipaksa untuk terpejam dan berusaha tidur kembali, namun tidak bisa. Bayangan itu selalu terlintas saat ia mendengar suara petir. Rasa takutnya semakin menjadi, dan halhasil ia memeluk selimut dengan kuat dan sesekali mengerakkan badannya. Sampai pergerakan itu disadari oleh seseorang yang sedang berusaha menenangkannya.
Pelukan Samuel yang tadinya sangat erat, kini mulai melonggar dan lelaki itu tertidur dengan tenang.
Adara tersenyum saat menyadari kalau Samuel sudah tertidur. Adara mengangkat kepala Samuel lalu memindahkannya ke bantal. Perlahan gadis itu turun dari atas kasur dan pergi ke lantai bawah.
Sesampainya dilantai bawah, Adara lihat jam dan sudah pukul 04:50. Adara memutuskan untuk membersihkan apartemen lalu memasakan Samuel semangkok bubur. Kalau saja Adara sedang tidak halangan, mungkin sekarang ia memilih untuk sholat terlebih dahulu.
Tapi apa boleh, buat?
Adara mulai menyapu dan mengepel lantai sampai bersih, lalu beralih pada pakaian kotor yang sengaja ia letakan dikamar mandi bawah tadi malam. Gadis itu memasukan pakaian kotor ke dalam mesin cuci lalu membiarkan pakaiannya dan Samuel tergiling didalam sana. Selagi menunggu pakaiannya yang masih didalam mesin cuci, Adara memutuskan untuk mencuci beras.
Tangan gadis itu dengan cepat memotong sayuran lalu memasukannya ke dalam panci yang sudah ada beras didalamnya. Adara menambahkan bumbu ke dalam panci, lalu pergi beralih pada pakaiannya. Gadis itu mengeluarkan pakaian yang sudah bersih lalu membilasnya sampai tidak ada lagi busa diterjen yang tersisa.
Selesai menjemur pakaian, Adara pergi ke dapur memastikan bubur buatannya. Adara mengaduk bubur tersebut dan selang beberapa menit kemudian semangkok buburpun sudah siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAM & ARA (ON GOING)
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA, DAN PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!] Perjodohan? ah itu sungguh kuno Tapi itulah yang dialami Samuel dan Adara, diumur baru menginjak 17 tahun mereka dipaksa menikah muda. bahkan diumur 17 tahun mereka masih duduk dibangku 2 S...