"Masa lalumu, untukmu. Masa laluku, untukku. Dan masa depan untuk kita."
Sam & Ara
By:@CORETAN_NA
14. Truth or Dare
Setelah memeriksa kondisi Samuel dirumah sakit, sekarang mereka dipinta Bunda Alma untuk menginap dirumah kediaman Pradika. Dan berakhir mereka saat ini sedang diperjalanan menuju rumah kediaman Pradika.
Samuel menoleh ke belakang dan melihat Adara yang sedang memainkan ponselnya. Gadis itu sangat fokus mengetik sesuatu sampai tidak menyadari kalau Samuel sedari tadi memperhatikannya.
"Ara nggak bakal hilang kali, Sam." Celetuk Bunda Alma membuat Adara refleks mendongak dan melihat ke arah Samuel yang sedang menatapnya. Adara mengangkat satu alisnya, seakan bertanya.
"Fokus banget main hape nya!" Ujar Samuel lalu memutar kembali tubuhnya menghadap depan. Adara yang bingungpun langsung menoleh pada Bunda Alma yang berada disampingnya.
Bunda Alma yang paham maksud tatapan dari Adarapun langsung berucap. "Mungkin dia cemburu sama hape, karena dari tadi kamu mainin hape terus!" Ucap Bunda Alma mampu membuat Adara langsung tidak enak.
"M-maaf, tadi Ara ngechat teman Ara. Mau minta izinin karena hari ini nggak masuk!"
"Dengar tuh, Sam. Cuman ngechat teman bukan selingkuhan! Cuman dicuekin bentar aja udah bete, gimana kalau didiemin satu hari sama Ara? Mungkin dia gila kali ya?" Ucap Bunda Alma terkekeh pelan, berbeda dengan Samuel yang memutar bola mata malas.
Mobil masuk ke dalam perkarangan rumah keluarga Pradika, Adara dibuat takjup dengan bangunan berlantai dua tersebut. Kalau ia sudah pernah melihatnya, namun ia belum pernah masuk ke dalamnya.
Dan setelah pintu dibuka, Adara meneliti setiap sudut ruangan tersebut. Dan pandangannya jatuh pada seorang lelaki yang sedang memainkan ponselnya diruang tamu.
"Bunda ke kamar dulu ya." Pamit Bunda Alma sebelum menaiki tangga.
Samuel membawa Adara ke arah ruang tamu dan duduk disamping Samuel, melihat wajah lelaki yang sedang memainkan ponsel, Adara merasa tidak asing.
"Bolos lu?" Tanya Samuel membuat lelaki itu mendongak, dan ternyata lelaki itu adalah sepupu Samuel yang Adara kenal.
Arvin terkejut lalu dengan cepat menetralkan kembali wajah terkejutnya. "Lah lo pada ngapain disini? Nggak sekolah?" Arvin balik bertanya, Samuel menghela napas pelan lalu dengan entengnya tangan lelaki itu menoyor kepala Arvin.
"Goblok! Gue nanya malah nanya balik!"
Arvin mengabaikan Samuel dan beralih pada Adara yang berada disamping Samuel. "Eh ada, Ara. Kabar baik, Ra?" Adara yang merasa ngeri dengan tatapan Arvin yang sambil tersenyumpun lantas mengangguk pelan.
"Muka dia kok kek joker?" Adara memundurkan badannya lalu berbisik, Samuel menahan tawanya saat Adara mengatakan wajah Arvin seperti joker.
"Heh gue dengar ya, nggak suami nggak istri sama aja!" Kesal Arvin lalu memainkan kembali ponsel yang ia matikan tadi. Kalau tau begini, lebih baik ia memainkan ponsel saja dan mengabaikan pasangan kurang ajar tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAM & ARA (ON GOING)
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA, DAN PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!] Perjodohan? ah itu sungguh kuno Tapi itulah yang dialami Samuel dan Adara, diumur baru menginjak 17 tahun mereka dipaksa menikah muda. bahkan diumur 17 tahun mereka masih duduk dibangku 2 S...