24📱

32 12 0
                                    

24. Yara malu setengah mati!

"Seperti Bintang, aku hanya bisa melihat keindahanmu dengan netra, tanpa bisa menjulurkan tangan untuk menggapai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seperti Bintang, aku hanya bisa melihat keindahanmu dengan netra, tanpa bisa menjulurkan tangan untuk menggapai." DeyLussi

***




"Heran mamah tu ya sama kamu wi!"

Suara Mamah yang tengah mengomeli Dwi diruang santai, terdengar jelas ditelinga Yara yang tengah menuruni undakkan tangga lengkap dengan pakaian santainya. Cewek berhoodie dengan bawahan jeans longgar itu tampak menyeringai puas dengan kikikkan yang setelahnya keluar.

"Berminggu-minggu mamah ngerasa diboongi tau gak."

Dwi mencuatkan bibir melas.

"Kalo gak curigaan mamah, omongannya anak tante Letta itu si Lohan gak bakal mamah dengerin. Karna mamah yakin, Uwi gak mungkin gitu." Omel Mamah menatap Putri bontotnya datar. wanita cantik itu sibuk mondar mandir selagi menyusun beberapa majalah stok bacaan sehari-harinya.

"Terus kenapa mamah bisa percaya?" Celetuk tanya Yara membuat Dwi menoleh memandangnya dengan tatapan lebih melas, sang kakak tersenyum menenangkan selagi menyelonong menuju dapur.

"Ya itu, Mamah ketemu Miss shinta kemarin, dia nanya 'Dwi udah pulang dari liburannya?' Mamah kaget dong. Terus, keinget omongannya Lohan, yaudah mamah tanyai sedetail-detailnya." Mamah menjawab menggebu-gebu, mengabaikan siapa yang tadi bertanya. "Kursus satu minggu tiga kali, Uwi bilang mau liburan ngabisin waktu sampe dua minggu, itu kamu kemana aja sih wi, heran banget mamah tuh."

"Maaah..." Melas Dwi, gadis berambut pendek itu meringkuk diatas sofa dengan bibir mencuat.

"Mamah gak pernah ada kata maksa mau Kak Yara ikut ini, mau kamu ikut itu, semua sesuai keinginan kalian. Tugas mamah hanya mendukung, mamah ngomel panjang lebar bukan karna marah atau kesel gara-gara kamu keluar jalur pake boong gitu aja."

Mamah menarik nafas. "Seenggaknya berterus terang bakal bikin semuanya lega, mamah bisa tau apa yang buat kamu gini, bisa juga mamah introfeksi kalau-kalau kamu ngerasa mamah itu otoriter. Kamu gak tau usaha apa yang mamah lakuin supaya gak bikin kamu malu? Mamah harus ikut boong sama miss shinta wi."

Ditengah tundukan, Dwi mendongak. "Noo! Mah, Pliss. Mamah gak gitu, Iya Dwi ngaku salah."

"Kamu emang salah." Balas Mamah cepat, membuat Dwi kembali menunduk tak berani mengeluarkan gerutuan, hanya ekor matanya saja mengintai sang kakak yang duduk disofa selagi membawa segelas juss yang kini diteguknya hingga tandas.

Dwi menegak ludahnya sendiri. Pulang dari sekolah dia dapet omelan panjang kali lebar, dan belum ketahuan titik terang berhentinya.

Chit-Chat Boy! (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang