27📱

28 10 0
                                    

27. Ditraktir! Lagi?

 Ditraktir! Lagi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hal tersulit ketika mencoba bertingkah sudah melupakannya, ditengah sekelebat memori kebersamaan yang pernah diciptakan, silih berganti berputar mengungkit kenangan." DeyLussi

***


Suara jam berdetak terdengar ditengah keheningan didalam salah satu kamar. Satu kasur berukuran lebar ditempati kedua kakak beradik yang masih terlelap ditengah Jam menunjukan pukul 3: 59 dini hari.

Suhu ruangan terasa semakin dingin, membuat Yara menarik selimut dan mengeratkan ketubuhnya. Hal itu ternyata berefek, membuat sosok Dwi yang punya kebiasaan menginap dikamar sang kakak menggeliat. Mulai kedinginan karna selimut tebalnya menghilang. Dengan mata terpejam berguling kesisi kasur.

Brugh!

"Aduhh!" Dan akhirnya, tanpa keseimbangan terjatuh kebawah lantai yang dingin.

Dwi mengaduh. Membuat sosok Yara menarik bibir menertawakan tanpa suara ditengah tidurnya.

"Mampus!" kekeh Yara puas ditengah mata yang masih terpejam, semakin mengeratkan selimut dan lebih mencari posisi nyaman tanpa ada niat untuk mengecek keadaan Dwi yang tengah mengerjap bingung dibawah.

💑💑💑💑

"WI! LARI YUK?"

Teriak Yara pagi itu sambil menuruni tangga. Sekarang hari libur, kebiasaan saat libur sekolah aktifitasnya gitu-gitu aja, Yara bosen. Tapi libur minggu ini, Yara udah ada rencana mau ngabisin waktu pake olahraga.

Outfit olahraga stelan berwarna Grey melekat pas ditubuh rampingnya, rambut panjangnya dicepol, kacamata bertengger rapi ditempatnya, sepatu sport putih telah melekat dikaki jenjangnya dan terakhir, gadis itu telah menyelipkan Headphone dilehernya.

"Larinya depan rumah mulu mah bosen." Sahut Dwi cuek. Gadis berambut sebahu itu tengah khusu mengolesi rotinya dengan selai.

"Ya jangan didepan lah, keluar gerbang hayu, keliling-liling." Yara mengap saat menerima sondoran sesendok nasi goreng dari sang Mamah. "Ntar ketaman, mampir kelapangan liat cowok-cowok yang lagi maen futsal."

"Yang bikin semangat mau jogging cuma karna mau liat cowok aja, bukan karna emang mau tubuh sehat, hm?" Papah berucap tanpa sedikitpun berpaling tatapan dari piring didepannya. Mereka tengah berada diruang makan, dengan santai menikmati tanpa ada kata takut keterlambatan.

Yara cengir. "Papah mana paham..." lalu kembali membuka mulut, saat lagi-lagi Mamah menyondorkan sesendok nasgor.

"Duduk dulu coba kak, makan yang bener." Tegur Mamah selagi menarik tisu.

Yara menggeleng. "Mau berangkat aja ah. Wi! lo jadi iku-"

"KAK! AYOO DONG, LAMA AMAT, MATENG NIH GUEE!!" Teriak sang adik dari teras rumah lengkap dengan stelan outfit olahraganya, ntah kapan gantinya, padahal jelas-jelas cewek itu tadi masih memakai piyama.

Chit-Chat Boy! (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang