33📱

26 9 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




33. Reason


Satu motor besar berhenti tepat disamping kendaraan lain yang berjajar diparkiran kafe. Rajan membuka helm, menyugar rambut dengan helaan nafas, lalu berpindah mengibaskan jaketnya yang basah karna terpaan hujan.

Pemuda tampan itu melangkah tegap memasuki kafe. Rautnya kentara datar dengan tatapan sayu diiiringi helaan nafas setiap langkahnya. Berjalan lurus melewati beberapa meja berpenghuni diselingi anggukan samar saat beberapa barista menyapanya.

Menaiki undakan tangga. Rajan menaikan alis melihat senior yang berjalan turun dengan apron logo kafe melekat ditubuhnya.

"Weh Raj, kirain gak kesini lo." Senior bernama Antony Easton itu berseru antusias ditengah tangga.

Rajan dengan santai malah kembali melanjutkan langkah, membuat senior yang masih mempertahankan senyum lebarnya itu ikut beranjak mengikuti, naik kembali.

"Maen nyelonong emang gak ada sopan-sopannya ama senior lo ya Raj!" Gerutu Anton mensejajarkan langkah Rajan yang kini berjalan menuju sofa lantai dua dekat jendela.

"Senior disekolah, diluar mah lo sendiri yang bilang kita setara." Rajan menyahut tanpa nada sama sekali. Anton yang mendengarnya meringis, lalu terkekeh.

Ini bukan jam kumpul mereka, atau prepare nongkrong saat malam mendatang. Nampak satu sofa lebar dihuni beberapa cowok yang rusuh saling mengoper RiceBowl.

"Pelan-pelan Oi! Pelan-pelan." Teriak Anton miris mendengar umpatan teman-temannya yang tak sabar.

Rajan berjalan menenteng ransel lalu melemparkan tas begitu saja kepojok sofa, tak lupa juga ia melemparkan diri disofa kosong samping sahabatnya, Fares.

"Nasi lagi nasi lag-" Seru Yanyan tersela mendapat suapan nasi dari Adib.

"Gak usah bacot. Makan-makan sok makan!"

"Adib tai, gue lagi diet!" Seru Yanyan lagi sambil so'memaksakan mengunyah. Setelahnya cowok itu terbatuk saat Adib menekan tengkuknya.

"Muntahin goblo! Muntahin!"

Terdengar umpatan Yanyan membuat yang lain tertawa.

"Makan dengan tenang kawan-kawan ku!" Anton berjalan menuangkan soda kedalam beberapa gelas diatas meja.

Fares dengan sigap mengambil satu gelas yang terisi, menyondorkan pada Rajan sambil menatap wajah sahabatnya lamat-lamat.

"Ini traktiran makan-makan dari gue, lo lo pada gak perlu bingung buat bayar. tau muka-muka duit tipis pulang sekolah tuh." Intruksi Anton lagi, dengan sigap menyondorkan satu gelas pada Adib yang tiba-tiba batuk.

Yanyan menatapnya remeh. "Dibilangin jan makan nasi gumpelan tuh-"

"Bacot kirdun!"

Yang mendengar lagi-lagi dibuat tertawa.

Chit-Chat Boy! (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang