6📱

92 18 2
                                    

6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

6. Panggilannya Rajan


"Pou! Sumpah jemput gue sini ah." Yara berdesis selagi memalingkan wajah, menoleh kiri kanan.

"Mangnya lo dimana sih? apa banget dari lima menit yang lalu belom sampe-sampe."

Yara berdecak selagi satu tangan berkacak pinggang. Mengedar pandangan. "Sumpah, gue keknya bakal jadi fosil disini deh....mana sih kelass gue anjirr!"

Disebrang Loly terkekeh sesekali menggerutu pada orang disampingnya.
"Udah, lo kasih tau gue dimana sekarang tinggal ntar gue samperin elah."

"Taulah, ruangan apa inihh yang pasti banyak tulang manusiaa, nih samping gue."

"Dih, masuk ruang mayat mana lo??"

"Pou, pliss ini yah gue serius cepetan jemput gue sini, deket....gak jauh gedung perpus noh ada jembatannya juga."

"Jauh amat lo nyasar nya sihh, padahal kelas 11 tinggal naik lift lantai dua mbaaaa~"

"Masalahnya didenah yang gue liat inihh semuanya datar gak ada kata lantai dua-tiga-empat segalaaa." Yara mendesah lelah, menyenderkan punggung pada dinding putih dibelakangnya.

Padahal gak susah buat nyari lift sih... Cuma Yara males kalo harus nyari jalurnya yang belibet gini. Koridornya luas ama sepi, kan Yara jadi takut, traveling pikiran takut tiba-tiba ada zombie nongol, nanti Yara harus minta tolong siapa coba??

Dwi juga, sodara lagi susah gini tu anak gak ada ngabarin nanya apa kek, keadaannya gitu. Awas aja pulang-pulang minta bantuin ngerjain tugas atau apa, pokoknya bakalan Yara kacangin!

Gadis berseragam rapih yang tengah menyender itu kini mulai berkutat dengan ponsel, sesekali menggerutu gak jelas, ujung sneakers putihnya sesekali beradu menyentuh tembok disampingnya. Tangannya bergerak mendorong kacamata beningnya yang bertengger.

"Ish...mana si Pou ah!" Yara berbalik membelakangi tembok membuat sepenuhnya punggung bersandar.



"Lo tidur dimana malem sob??"

Yara memicingkan tatapan, menatap keempat cowok yang wajahnya nampak Familiar tengah berjalan tepat dilorong yang sama dengannya.
Mengetahui langkah keempat cowok itu semakin dekat membuat Yara melotot, masih mengingat dan terasa membekas dimana moment kejadian di Kafe itu, apalagi kalo bener salah satu diantara cowok-cowok itu ada korban buaya betina sepertinya.

Wah, kayaknya Yara harus waspada nih... berabe kalau mereka tau penampakan sipengguna secret akun itu.

"Bapak Rajan kan hedon, tidur dimana aja jadi." Cowok bernama Yanyan menjawab selagi menepuk-nepuk bahu Rajan yang posisi ada disampingnya.

SiPirang Fares terkekeh. "Gimane maksudnya tuh?? gak jelas lo."

"Pokoknya Rajan asal ngluarin duit, gerobak sayur aja jadi buat dia tidurin." Terang Yanyan mendapat sikutan dari cowok yang diomonginnya

Chit-Chat Boy! (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang