10. What is this?
"Pou anjirr udah ih!" Yara mencebik saat Loly tertawa tak lupa dengan tangan yang bergerak menscroll beberapa pesan dari beberapa orang hasil kenalan di sosmednya.
"Emang bener nyantol dah, si Dwi ngecap lo Playgirls online." Tuturnya ditengah kikikan terdengar jelas saat membaca beberapa kata-kata puitis sahabatnya
Yara memutarkan mata. "Udah Pouu ih, gue jambak rambut lo ya!" sungutnya bikin Loly menggeser tempat duduk sedikit menjaga jarak ditengah khusunya tatapan pada ponsel Yara.
"Tangan gue masih sampe ya, buat gapai rambut lo, mana gesernya cuma Lima inci kek gini." Ledeknya sembari menahan senyum tak tau Loly bisa sesantai ini.
"Kebanyakan pesan-pesan yang lo anggurin, jahat bangett." Loly menyenderkan punggung pada sandaran kursi. "Gak susah padahal lo tinggal bales juga, mana ada yang tetep ngirimin pesan walau cuma lo read doang." Lanjutnya bikin Yara menghela nafas selagi ikut menyandarkan punggung pada sandaran.
"Salah gue pada anggurin??"
Loly menoleh memandang Yara yang tengah menatapnya dengan wajah cemberut. "Lo ngerasa bersalah gak?"
Yara diam. Lalu menggeleng bikin Loly mengumpat dengan spontan.
"Dahlah, padahal gak usah belaga jadi melooow gini kalo gak ngerasa bersalah." Ujarnya Bikin Yara menaikan alis tinggi
"Gimana tuh mbaa maksudnyaaa?" Tuntutnya mengangkat wajah angkuh
Loly cengengesan selagi mendekatkan jarak, memperlihatkan dengan seksama pada Yara akan sebuah pesan bejibun tertelantar begitu saja di messagenya.
"Gue pikir pesan-pesan dibeberapa cowok Famous Bhintaraja kalah ama isi message lo ini."
Yara setia menatap beberapa message yang masih Loly scroll dari atas sampe bawah dengan pandangan tenang.
"Gue juga pernah ngirim pesan ama salah satu senior." Ungkap Loly bikin Yara menoleh padanya.
"Cogan??" Tanyanya spontan bikin Loly cengir.
"Iyalah pasti. Namanya kak Marwan beuuhhh ganteng banget, sayang tapi udah punya pacar. Dan lo tau asli pengabaian walau gak sengaja itu gak enak banget, padahal jelas nih gue tau kalo kak Marwan lagi On." Loly terlihat menghela nafas dengan raut disetting penuh drama-sesedih-mungkin.
Yara tercenung dengan pandangan kosong, menatap sneakers putih yang membaluti kaki jenjangnya.
"Gimana coba perasaan lo? Disini kita tuh kaya berharap tinggi di notice, walau dalam mimpi sekaligus sumpah gue bakalan seneng. Kak Marwan tuh yaa, Aaaaa kan jadi inget lagi padahal tu cowok dah punya cewek cantikk bangett lagi, kalah saing dah gue."
Ditanya soal perasaan rasa bersalah, Yara tak memikirkan sampe sanah, apalai kalo bener-bener bikin orang lain berharap kembali ia membalas pesan-pesannya, Yara rasa itu terlalu berlebihan karna jelas mereka akan mudah melupakan dibandingkan dirinya yang merasa tersanjung tinggi, so proud setelah membuat orang lain nyaman serta sejenak dapat melupakan masalah yang dihadapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chit-Chat Boy! (NEW VERSION)
Fiksi Remaja"Semua orang pernah di fase alay sendiri, jadi gak perlu takut." *** Pas lagi masa-masanya noob gitu, punya akun jejaring medsos satu tuh berasa kurang. Awalnya Yara iseng bikin dua akun medsos, satu akun pribadi dan satu akun Privacy yang gak semua...