17📱

59 11 0
                                    


17. Minta tolong...

"Sebuah peraturan sederhana: Jika seseorang terus mencari kebahagiaan dengan menunjukan dia tak bahagia, jika kamu bertemu dengannya, jangan lupa kenalkan dia pada CINTA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebuah peraturan sederhana: Jika seseorang terus mencari kebahagiaan dengan menunjukan dia tak bahagia, jika kamu bertemu dengannya, jangan lupa kenalkan dia pada CINTA." DeyLussi^^

💑💑💑💑

Drrt~Drrt~

Yara berdecak selagi menerima panggilan masuk. "Apasih pou??" Sahutnya sewot, sadar ada dimana Yara lantas menutup mulut.

"Gue keluar duluan nih... lupa mau ngasih data anggota baru klub gue."

"Dih, gue di tinggal?" Sengit Yara selagi menarik beberapa lembar tisu.

"Hehee, sorry dah. inget-inget tadi pas mau masuk bilik toilet."

Yara mendengus. "Yaudahh..."

"Gak lama asli, lo kalo masih bertapa santai aja, rileks. ntar gue balik sana lagi nunggu didepan."

"Iyaaaaa, udah matiin."

Tut.

Yara mendelik. "Beneran dimatiin buseet. Gue kira pake ada adegan drama suruh-suruhan matiin duluan." Kekehnya selagi keluar dari salah satu bilik toilet dipenghujung.

Perkiraannya akan toilet sepi karna masih pagi ternyata salah, terlihat ia baru membuka pintu dan mulai berjalan menghadap kaca besar nan lebar membuat ketiga sosok cewek yang berbicara heboh jadi terdiam selagi meliriknya penuh dengan dahi mengernyit.

Yara menghela nafas selagi kembali mencuci tangan diwastafel, pokus pandangan pada pantulan wajahnya dicermin, sadar akan tatapan ketiga cewek terus menyorotnya membuat ia menaikan alis dengan ekspresi datar.

"Apa?" Tanyanya selagi menoleh sekilas, membuat cewek yang tak lain sosok Mora beserta kedua temannya itu sama-sama memalingkan wajah.

Mora menyeringai kecil, tangan yang terlipat didada mulai terlepas selagi beranjak menuju wastafel tepat disamping Yara, ikut menyibukan diri dengan tangan yang berusaha menyisir rambutnya dengan kelima jari.

"Gue baru sadar kalo kita sekelas." Ujar Mora selagi menoleh pada pantulan wajah Yara dicermin.

Yara kembali menaikan alis, tak lupa membalas sorot angkuh yang dilemparkan cewek bernama Mora padanya.

Terusssss? Pekiknya dalam hati

Mora terkekeh kecil, ada rasa tak menyangka karna dirinya di abaikan saat jelas-jelas ia berbicara pada cewek itu.

"Gue ngomong sama lo!" Kali ini, Mora sepenuhnya menatap Yara.

Mengangguk, Yara balas melirik cewek itu. "Segitunya lo gak pernah merhatiin anak kelas."

Mora bergeming sesaat, sebelum menarik ujung sudut bibir selagi berbalik kembali menghadap cermin.

Tak percaya akan respon santai yang diberikan Yara saat berhadapan dengannya, tak memaksa untuk takut padanya, tapi jelas terlihat aneh saat siswi yang lain berhadapan dengannya tak akan memberi respon demikian.

Chit-Chat Boy! (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang