5

552 76 7
                                    

Setelah banyak berpikir keesokan nya kenma mengalami demam.

'hahh kenapa aku harus ragu dan bimbang?!' batin kenma berteriak.

Sekarang kenma berada di kamar nya, bersembunyi di balik selimut agar dia dapat menghangat, dan bermain game agar dia tidak bosan.

Sebenarnya kenma benci saat dia demam dan hidungnya penuh dengan ingus.

Tapi disaat yang bersamaan saat saat inilah yang kenma suka, ia dapat bermain game dengan bebas ya walaupun nanti setelah jam pulang sekolah kuro akan datang tapi selagi tidak mengganggu nya kenma tak masalah.

Di balik selimut kenma mendengar suara langkah kaki cepat yang seperti nya menuju kamar nya.

"Kenma kau baik baik saja?!" Tanya kuro sambil berteriak.

Tapi kuro tidak melihat kenma di kamar nya, tapi ia melihat seperti gundukan(?) Yang tertutup selimut di kasur kenma.

Kuro pun mendekat ke kasur kenma dan membuka selimut dan terlihat lah kenma yang hidung nya meler dan demam sedang bermain PSP nya.

"Astaga kau seperti melakukan sesuatu yang buruk hingga harus bersembunyi" kata kuro.

"Diamlah aku kedinginan" padahal kenma menggunakan sweater lengan panjang.

Kenma menarik kembali selimut nya tapi tidak sepenuhnya menutup seluruh tubuh nya dan melanjutkan bermain game nya.

"Hey, kenma kau sangat buruk" kata kuro.

"Tentu saja aku sedang sakit bukan apa kau tidak bisa melihat?" Kata kenma sedikit kesal.

"Bukan itu, memang kau terlihat buruk karena sakit tapi kali ini lebih parah dari kau sakit biasa nya, apa kau ada masalah?" kata kuro.

Ya, kali ini kenma lebih buruk.

Rambut yang berantakan, wajah yang kusut, pakaian yang juga berantakan, kamar kenma yang gelap dan berantakan.

"..." Kenma hanya diam menatap kuro.

"Hahh sudah lah lupakan, ah iya kau tau tadi kita latih tanding" kata kuro.

"Apa maksudmu?" Tanya kenma.

"Bukan nya kau sudah diberitahu yaku?" Tanya kuro.

"Tapi yaku bilang Minggu depan" jawab kenma.

"Yeah ternyata di percepat hari ini dan kita kalah, kau tau ada dua anak kelas 1 yang membuat kita kalah telak" kata kuro.

"O" kata kenma.

Ya kuro tidak kaget, wajar saja kenma tidak terlalu tertarik akan hal seperti itu, tapi hanya menjawab 'o' saja membuat kuro sedikit sakit hati.

"Hey kenma apa kau menyukai seseorang?" Tanya kuro.

Kenma yang sedang bermain pun mengerutkan dahi nya.

"Aku tidak tau" jawab kenma.

"Ah begitu, bila suatu saat teman dekat mu menyukai mu apa kau akan membalas nya?" Tanya kuro.

Kenma pun semakin bingung dengan pertanyaan kuro yang semakin lama semakin aneh.

"Aku tidak tau" jawab kenma.

"..."

"Ah iya aku ingin mengatakan sesuatu padamu" kata kenma.

"Apa itu?" Tanya kuro, hati kuro tiba tiba berdetak lebih kencang saat kenma mengatakan itu.

Apa?

Ya.

Kuro menyukai kenma.

Berharap suatu saat ia akan bersama kenma selama nya, tapi mungkin dia harus sabar atau mengalah(?)

"Aku keluar dari klub," jawab kenma.

Kuro yang mendengar itu terkejut bukan main.

"Aku ingin berfokus pada game" lanjut kenma.

"..."

Kuro hanya bisa diam menatap kenma.

"Maaf kan aku kuro aku tidak bisa mengikuti klub voli sampai akhir" kata kenma.

Itu merupakan hari yang buruk bagi kuro.

'apa aku masih memiliki kesempatan?'

"Baiklah jika itu mau mu" kata kuro sambil tersenyum tipis, jika bisa jujur saat ini hati kuro hancur, seperti nya ia terlalu berharap.

Kuro selalu menemui kenma setiap hari setiap pulang sekolah untuk pendekatan juga? Mungkin.

Kuro benar benar mencintai kenma, tapi ia tidak tau bagaimana perasaan kenma padanya.

.

.

.

Semenjak itu kenma memutuskan untuk menunggu Hinata sampai ia benar benar menyerah.

Bagaimana dengan perjodohan nya?

Jangan lupakan jika kenma menyukai Hinata tanpa sadar, jadi wajar saja ia belum menerima perjodohan yang ditawarkan ibu nya.

Saat kuro lulus dia jadi jarang pergi ke rumah kenma, ia sudah memiliki pekerjaan.

Jadi ia memutuskan untuk selalu menghubungi lewat ponsel, entah itu chat atau telpon.

Entah itu saat ia sibuk atau senggang.

Sungguh ia benar benar mencintai kenma.

Kuro masih belum ingin menyatakan cinta nya pada kenma, ia masih butuh waktu.

Selama kelas 3 kenma sekolah sambil bekerja sebagai youtuber sekalian mencari Shoyo.

Tapi sayang nya,

Ia tidak dapat menemukan informasi apa apa tentang Shoyo.

Seperti hilang di telan bumi.

Tapi setiap kenma ingin menyerah ia selalu memimpikan pelayan yang pernah ia temui dan mimpi kan

Mimpi nya selalu sama seperti waktu itu.

Akan kah kenma menyerah?

Akan kah cinta kuro di balas?





Byenaraa~

We'll meet again right?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang