16

298 37 2
                                    

'huh.. Shoyo..'

Cklek

.

"Sho?.." panggil Kenma yang berada di pintu.

Hinata yang termenung pun terkejut.

"K-kenma?" Melihat itu Kenma langsung memeluk erat Hinata.

"Maaf kan aku.." kata Kenma dengan memeluk Hinata.

"T-tidak apa apa Kenma, tidak ada yang salah disini.." kata Hinata membalas pelukan Kenma.

"Bagaimana kondisi mu?" Tanya Kenma melepas pelukannya.

Hinata tersenyum.

"Aku hanya sedikit pusing." Jawab Hinata dengan senyuman nya.

"Aku.."

"Membawa sesuatu untuk mu.." kata Kenma dengan wajah yang bersemu merah.

"Wahh, apa itu?" Tanya Hinata penasaran.

Kenma pun memberikan boneka yang ia dapat dari festival tadi.

Boneka kucing yang berwarna putih, hitam, dan kuning menjadi satu.

"Huaaa, terimakasih Kenma!" Terima Hinata sambil terharu.

Kenma tersenyum.

Astaga, tolong selamatkan jantung Hinata Shoyo saat ini!

"J-jika dilihat lihat dia mirip seperti mu yaa." Kata Hinata mengalihkan perhatian.

"Agar kau bisa selalu mengingat jika ada aku disebelah mu." Kata Kenma membuat Hinata terdiam.

Kemudian Hinata tersenyum.

"Aku senang mendengar nya!!" Kata Hinata.

"Kau sudah makan?" Tanya Kenma.

"Belum." Jawab Hinata menatap nampan makanan di sebelah nya.

"Aku suapi ya?" Tanya Kenma sambil mengambil makanan nya.

"Iyaa!" Kata Hinata dengan semangat.

"Ayo buka mulut mu, little crow~" Kata Kenma menyodorkan sendok yang berisi sedikit makanan.

Hinata pun menerima nya dengan semangat.

"Dan aku juga membawa beberapa makanan." Kata Kenma menunjukkan beberapa makanan yang ia dapat dari festival tadi.

"Wahh, ada bakpao daging ukuran jumbo!!" Kata Hinata semangat.

Saat Hinata ingin meraih dan memakan nya, Kenma malah menjauh kan semua camilan tadi dari Hinata.

Hinata jadi bingung kepada Kenma.

"Kau harus habis kan makan malam mu terlebih dahulu." Kata Kenma tegas.

Hinata langsung sedih, makanan dari rumah sakit itu tidak enak.

Bakpao daging yang enak.

"Tidak apa, nanti makan ini beberapa sendok saja, aku membelikan mu Tamago kake Gohan juga." Kata Kenma.

Hinata benar benar bersemangat saat mendengar nya.

Ah, Kenma tau semua yang Hinata sukai.

Malam itu merupakan malam yang hangat untuk mereka berdua.

.

"Sudah larut malam, apa kau tidak pulang Ken?" Tanya Hinata.

"Tidak aku akan menginap disini, menemanimu." Jawab Kenma.

"Astaga Kenma.."

Kenma hanya menatap kearah lain, tidak mau menatap ke arah Hinata.

"Hahh.. baiklah.." kata Hinata menghela nafas.

"Mhm, karena sekarang sudah larut malam ini waktu mu untuk tidur, okay?" Kata Kenma.

"Kau.. tidur dimana?" Tanya Hinata.

Kenma menunjuk ke arah sofa yang memang cukup untuk orang seukuran Kenma tidur, bahkan jika itu juga untuk Hinata dan Kenma masih cukup.

"O-oh, k-ken.." kata Hinata menatap ke arah lain.

"Yeah baby?" Kata Kenma.

Mendengar itu wajah Hinata langsung Semerah tomat.

"Hei!!" Kata Hinata malu.

"Maaf sayang, ayo katakan ada apa?" Kata Kenma mengelus lembut kepala Hinata.

"Eum, bisa kau elus aku? Maksud ku.. elus kepala ku hingga aku tertidur.." kata Hinata.

Kenma pun tersenyum.

"Tentu saja, apa pun untuk mu." Kata Kenma mencium kening Hinata.

Hinata senang mendengar itu.

Kenma pun mengelus lembut kepala Hinata hingga Hinata tertidur.

Ah, wajah damai Hinata saat tidur sungguh ingin membuat Kenma menangis.

Setelah Hinata tertidur lelap, Kenma berhenti mengelus dan pergi tidur.

.

Pada dini hari Kenma tiba tiba terbangun.

Ia ingin pergi ke toilet.

Kenma pun pergi ke toilet hanya sebentar, mungkin sekitar 5 menit.

Namun,

Cklek!

Kenma keluar dari toilet dan terkejut.

Hinata tidak ada di kasur nya.

Kenma pun panik.

"Shoyo? Shoyo aku mohon jangan bercanda." Kata Kenma, tapi sayang nya tidak ada respon dari Hinata.

Kenma pun makin panik.

Kenma mencoba mendekati kasur Hinata.

Infus nya seperti di lepas.

Lalu Kenma melihat sepucuk surat di kasur Hinata.

Kenma pun mengambil surat itu dan membaca nya.

Isi surat :

"Jika kau ingin dia kembali datanglah ke lokasi ******, hanya kau sendiri, jangan bawa orang lain."

Kenma pun terbelalak.

Hinata di culik? Dalam keadaan sakit?!

'Siapa dalang dalam penculikan ini, jika aku menemukan mu aku akan membunuh mu segera.' batin Kenma.

Mengingat kejadian yang menimpa Hinata sebelum nya, Kenma rasa ini adalah rencana seseorang.

Ia emosi, namun, emosi tidak akan menyelesaikan masalah, Karena sudah jam 5 pagi Kenma pun menyusun rencana untuk mendapatkan kembali Hinata.

'Aku mohon tunggu sebentar sho, aku akan menemukan mu secepatnya!' batin Kenma.

.

.

Bersambung!

Maaf banget lama ngga up, kemarin sempat nulis, tapi ide nya tiba tiba hilang, untung semalem inget :'(

Maaf banget yaa, Minggu besok kaya nya tetep up, ini buat Minggu kemarin.

Kira kira siapa yang menculik Hinata?

Nantikan chap selanjutnya yaa!!







We'll meet again right?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang