Setelah kejadian kemarin, Alicia memutuskan untuk bolos sekolah. Bukan karena takut dengan Rara, namun dia merasa ini tidak ada gunanya. Pergi ke sekolah bukanya belajar dia justru mendapat Bullyan sampai harus menghabiskan waktu beberapa jam di dalam gudang.
Alicia memilih untuk membantu ibu Hesti berjualan mie di kedai milik nya. Setidak nya itu lebih baik pikir Alicia
"Selamat datang mbak, mau pesan apa?"
"Saya pesan mie 2 porsi, dan es teh manis 2"
"Baik mba, ditunggu ya" setelah mencatat pesanan pelanggan, Alicia pergi ke dapur untuk memberikanya pada ibu.
Disini ibu bertugas sebagai koki sedangkan Alicia hanya menerima dan mengantarkan pesanan saja, setelah pesanan jadi Alicia mulai mengantarkan ke masing masing meja
Di sebrang jalan, vio melihat Alicia tengah melayani pelanggan membuat ide busuk nya kembali
"Tunggu bukanya itu si gila?" Ucap vio pada Rara
Rara menurunkan kaca mobil, melihat dengan seksama, "so cantik banget emang tuh si gila" geram Rara
Rara selalu merasa tersaingi dengan Alicia, ya Alicia memang gadis yang cantik hidung mancung, bulu mata yang lentik, kulit bersih, dan rambut panjang hitam lurus , sebenarnya Rara pun tak kalah cantik namun ia memiliki rambut coklat yang bergelombang. Ia sangat benci kala melihat Alicia hidup tenang
"Kita kesana sekarang" ucap Rara
Hanya 5 menit untuk sampai di kedai mie hesal (Hesti Alicia) Rara turun dengan anggun nya, memesan makanan seperti pelanggan lain Alicia menyadari jika Rara tengah memanggil nya. Namun Alicia menganggap dirinya harus sebaik mungkin kepada pelanggan
"Silahkan ka, mau pesan apa?"
"Makanan terlaris disini 2 porsi" ucap Rara tersenyum namun senyum kali ini membuat Alicia waspada
sekitar 5 menit Alicia meninggalkan meja Rara dan kembali dengan 2 piring mie Seperti pesanannya tadi
Saat akan memakan mie buatan Bu Hesti Rara menyuruh vio meletakan batu kecil yang sempat ia ambil tadi kedalam piring makanannya
Dan disinilah drama dimulai
Uweee uwee
Vio memuntahkan mie yang ia makan dan
BRAKKK
Rara menggebrak meja membuat pengunjung disana melihat ke arah nya, Alicia pun berlari menghampiri Rara
"Kamu gimana si? Bisa masak ga? Kenapa di makanan saya banyak batu kecil? Mau membunuh saya dan teman saya hah??!!!"
"B-batu?" Beo Alicia
"Ayo vio kita pergi, makanan disini tidak higienis!" Kepergian Rara dan vio membuat pengunjung disana juga ikut pergi dengan raut wajah jijik
Alicia menunduk, rasanya ia ingin mengeluarkan emosi nya sekarang juga. Namun tidak bisa. Justru hanya bulir bening yang mewakili perasaan nya
****
Disisi lain, nando sengaja tidak bolos sekolah. Dia hanya ingin memastikan siapa yang membully Alicia kemarin. Kebetulan Nando dan Alicia adalah teman satu kelas, namun mereka tidak dekat bahkan saling sapa satu sama lain pun tidak"Sepertinya dia bolos" gumam nando
Mengacak rambut nya frustasi "kenapa gue mikirin cewe gila itu"
Namun Nando merasa ada yang aneh dengan dirinya mulut mengatakan Tidak namun hati mengatakan iya
"Gak! Ga mungkin! Gue cuma kasihan sama cewe gila itu!" Racau nya frustasi
Di jam pelajaran berikut nya Nando memutuskan untuk membolos, kali ini ia diam diam meloncat pagar sekolah berkeliling mengenakan motor dan Hoodie yang sudah ia siapkan. Sungguh bolos yang sudah di rencanakan dengan matang
Mengendarai sepeda motor nya dengan santai, sampai akhirnya dari kejauhan Nando melihat seorang gadis yang duduk terdiam sambil menunduk. Nando seperti mengenal nya, rambut hitam lurus itu sangat familiar bagi Nando
Akhirnya Nando memutuskan untuk menepikan kendaraan nya dan memperhatikan nya dari jauh
"Dia menangis?" Membuat nando merasa sangat penasaran
Alicia menaikan pandangan nya, menatap luas nya hamparan rumput di depannya dengan tatapan kosong
Selanjutnya Alicia mulai mencurahkan isi hatinya dan saat itu pula 'kakek' muncul
"Kenapa? Hiks.."
"Itu bukan salah kamu" ucap kakek sambil mengelus punggung Alicia meskipun tidak bisa tersentuh
"Alicia gapapa jika emang mereka benci sama Al, mereka bully Al, mereka nyakitin Al, Al gapapa asal jangan nyakitin ibu, Al sakit liat ibu sedih. karena cuma ibu yang sayang sama al" tangis itu kembali pecah
Kakek hanya termenung mendengar pernyataan Alicia
Begitu juga Nando, dia tidak mengerti permasalahan Alicia, namun saat mendengar penuturan Alicia ia bahkan hampir menangis
"al gamau sampe ibu sakit sama kaya yang al rasain sekarang, cukup al yang nanggung semuanya"
Tiba tiba saja seorang perempuan menghampiri Alicia
"Heh orang gila, ngapain disini? Pergi sana disini tempat saya!"
Alicia terdiam sejenak kemudian ia mengangguk dan pergi. Tanpa sepatah kata pun
Nando yang melihat itu merasa sesak, "apa sesakit itu jadi kamu Al?"
Nando mengikuti langkah Alicia hingga dia tiba di kedai mie milik nya, dan Nando masih terus memperhatikan interaksi kedua perempuan disana
Alicia mengambil duduk di sebelah ibu nya, mengelus pelan tangan ibu. Sudah hampir jam 6 sore dan pelanggan belum juga datang, sedangkan pelanggan tadi siang pun tidak membayar makananya sama sekali membuat ibu sangat sedih
"Bu, maafin al" ucap Alicia mencoba sebisa mungkin tidak menangis
Hesti menoleh sambil tersenyum "sebaik nya kita tutup saja kedai ini hari sudah petang" ujar ibu mulai beranjak dari sana
Sedangkan al mulai membereskan meja
Nando yang masih memperhatikan Alicia kini mulai berpikir, apakah benar Alicia gadis gila? Seperti yang orang lain katakan. Tapi dia terlihat normal pikirnya
Nando berbalik dan meninggalkan tempat yang menjadi persembunyian nya tadi
Kedai tutup bersama senja yang mulai tenggelam, Alicia tersenyum "semoga esok lebih baik"
_______________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You
RandomAlicia gadis berumur 16 tahun. Terlahir dari keluarga berada namun dirinya tidak pernah merasakan kasih sayang penuh kedua orang tua nya Sejak kecil Alicia mempunyai kelebihan yang tidak biasa namun orang tua nya selalu menganggap dia mempunyai keku...