Sang mentari kembali menyapa, kini Alicia harus melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pelajar.
Di dalam ruangan kelas Alicia terus saja duduk dengan gelisah, melirik bangku pojok kanan yang masih juga kosong bahkan sesudah bel berbunyi sang pemilik bangku tak kunjung datang membuat Alicia sangat khawatir, bahkan Nando sangat sulit untuk dihubungi
Sepulang sekolah, Alicia berinisiatif untuk mengunjungi rumah Nando, namun Alicia sangat bingung karena kondisi rumah ternyata sepi
Ting tong.....
Ting tong...
Ting tong...
"Apa Nando tidak ada dirumah?" Pikirnya, namun saat Alicia hendak berbalik tangannya tidak sengaja menyenggol pintu hingga membuat celah disana
Ceklek
Dengan ragu Alicia membuka pintu itu dan masuk kedalam rumah
Gelap
Hening
Hampa
Hanya itu yang dapat Alicia rasakan ia tidak melihat sosok yang ia cari sedari tadi
"Sepertinya Nando tidak dirumah, sebaiknya aku pulang saja" saat akan berbalik, samar samar Alicia mendengar suara, karena pada dasarnya Alicia kepo ia kemudian menelusuri asal suara itu hingga berhenti didepan pintu kamar berwarna coklat
Perlahan tangannya terulur untuk membuka kenop pintu dan betapa kaget nya ia saat mendapati kondisi Nando
Astaga
"Nan kamu kenapa?!"
Nando menggigil hebat Dengan wajah pucat dan suhu tubuh Yang sangat panas
"Kamu demam" Alicia kemudian berlari ke dapur dan kembali dengan baskom berisi air dan handuk
Dengan seragam sekolah yang masih melekat ditubuhnya Alicia mengompres Nando dengan sabar, membuatkannya bubur dan memberinya obat hingga Nando tertidur dengan tenang
Tidak bisa dipungkiri jika raut khawatir tercetak jelas di wajah alicia saat melihat Nando yang terbaring lemah di atas kasur dengan bibir pucat. Mata itu terus saja terpejam
Alicia menggenggam tangan besar Nando "cepat sembuh nan, aku sayang kamu."
Menemani Nando membuat Alicia mengantuk akhirnya tanpa aba aba matanya ikut terpejam dengan posisi duduk dan tubuh bersandar di atas ranjang
Alicia merasakan pergerakan Nando yang gelisah, dengan mulut yang terus bergumam tidak jelas,
Dengan spontan Alicia terbangun, dia sangat khawatir melihat Nando yang menangis dengan keringat yang sudah membasahi keningnya
Alicia menepuk lembut pipi Nando "Nan bangun, ini aku Alicia" hingga akhirnya Nando terbangun, dia memeluk Alicia erat dan menangis
Alicia menerimanya dengan senang hati, mengelus Surai hitam milik Nando dengan lembut "jangan takut, aku disini"
Nando semakin mempererat pelukannya, "jangan tinggalin aku hiks"
Masih mengusap Surai hitam milik Nando "aku gabakal ninggalin kamu, dan gada yang bakal ninggalin kamu. Kamu tenang ya"
Rasa nyaman yang diberikan Alicia mampu membuat nando tenang,
"Kamu mau sesuatu?" Tanya alicia
Nando menggeleng "aku mau kamu"
Alicia menempelkan telapak tangan nya di kening Nando "demam kamu udah turun"
Menelungkup kan wajah nya di ceruk leher Alicia, Nando mencoba menghirup wangi manis yang membuatnya candu, hingga Alicia terkikik
"Ih nan geli"
Nando menatap wajah Alicia dalam "makasih udah nemenin aku al"
Alicia mengusap Surai hitam Nando hingga turun ke pipi mulus itu "nan jangan sakit lagi ya, aku takut"
Nando memeluk Alicia untuk kesekian kalinya tanpa mau menjawab ucapan sang pacar
Hanya ada satu kata di pikiran Nando saat ini 'nyaman
Nando nyaman ketika Alicia memeluk nya, mengusap rambut Nando dengan tulus,dan semua perhatian Alicia. Nando suka semua itu
Alicia selalu mengingatkan Nando pada sosok ibunya yang kini tengah berada di luar negeri untuk bekerja, bahkan ia lupa kapan terakhir kali mendapat kenyamanan seperti ini
Hari ini detik ini hanya Alicia yang membuat nya terus bertahan, kekuatannya semangat nya semuanya hanya ada pada Alicia
Tidak ada salahnya bukan bersikap manja meskipun Nando seorang laki laki, Alicia tau betapa rapuhnya Nando, ia juga mengerti betapa kesepiannya dia. Ia tau rasanya hidup tanpa sebuah kehangatan
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You
RandomAlicia gadis berumur 16 tahun. Terlahir dari keluarga berada namun dirinya tidak pernah merasakan kasih sayang penuh kedua orang tua nya Sejak kecil Alicia mempunyai kelebihan yang tidak biasa namun orang tua nya selalu menganggap dia mempunyai keku...