I WANT YOU[33]

0 0 0
                                    

Suasana meja makan pagi ini terasa sangat ramai, bahkan kedua orang tua Alicia dan Leon pun lengkap, semuanya berkumpul disini Amara yang kemarin menginap, Alicia , Leon , dika, Tasya dan juga Nando yang seperti pagi sebelumnya yang selalu menjemput Alicia

"Mah, pah Leon ada urusan di sekolah jadi harus berangkat pagi pagi"

"Abisin dulu sarapannya bang" ujar Tasya

Leon menunjukan piring nya yang sudah bersih "Udah abis mah"

"Yaudah hati hati bang" ucap Tasya sambil menerima tangan Leon yang menyalimi tanganya

Kini giliran Leon yang menyalimi tangan Dika papah nya "Leon berangkat ya pah"

"Urusan kamu paling nyontek kan" Dika terkekeh

"Wih papah tau aja" balas Leon cengengesan

Sebelum Leon berjalan ke pintu utama. Ia menoleh pada Amara "mara mau berangkat bareng gak sama kakak ganteng?"

Dika menoleh kaget bisa bisanya anak nya se PD itu, yang ada juga ganteng papah nya

"Abang lagi  cosplay jadi buaya?" Tasya terkekeh

Dika menimpali "pantes belum ada pacar"

Leon prustasi, bisa bisanya kedua orang tuanya justru mengejeknya di depan adik kelas oh ayolah ini menyangkut imej nya

Leon mendengus "papah, bukanya dukung Leon biar dapet pacar"

Amara hanya tersenyum tipis "enggak ka makasih, mara mau sama Alicia aja"

"Yaudah kalo gitu, assalamualaikum semuanya" leon akhirnya pergi duluan

"Waalaikumsalam" jawab semuanya kompak

Dika tau jika Nando menjemput Alicia menggunakan sepeda motornya, mana bisa menampung Amara apalagi sepeda motor Nando hanya tersedia dua jok saja. Sangat tidak mungkin bukan Nando membawa dua gadis dengan motor ninja nya dua gadis yang sama sama bertubuh mungil berbeda dengan perawakan Nando yang tinggi, membayangkan nya saja membuat Dika terkekeh kecil

"Papah kenapa?" Tanya Alicia dengan heran

Dika masih juga terkekeh "lucu aja"

"Siapa?" Tanya Alicia lagi

Dika tersenyum "Kamu lucu sayang" karena ucapan sang ayah, wajah Alicia kini memerah yang membuat Dika semakin gemas

mengalihkan pandangannya pada Nando yang hanya sarapan tanpa membuka suara, tidak biasanya anak itu diam saja. Dika sedikit mengerti dengan keterdiaman Nando pagi ini pasti bersangkutan dengan adanya Amara

Dika berdehem membuat Nando menoleh "Nando, nanti kamu gak usah bawa motor ke sekolah. pakai mobil om aja ya"

"Kenapa har--"

Sebelum Nando menyelesaikan ucapannya, ia melihat Dika yang melotot ke arah nya mengode. Nando hanya menarik nafas pasrah

"Iya om"

Acara sarapan sudah selesai lima Menit yang
Lalu amara, Alicia dan Nando tengah berada di depan bersiap akan menaiki mobil

Alicia membuka pintu mobil bagian depan belum sempat ia duduk namun Amara menepuk tangannya "al boleh gak aku duduk disini?"

Alicia nampak diam sejenak, ia menoleh ke arah Nando yang menatapnya datar. Ia bingung sekarang, saat ego mulai menjalar di dalam tubuhnya justru sirna saat melihat manik mata temanya ia tidak tega

"Boleh mara, kamu duduk disini aja biar aku duduk di belakang" ucap Alicia dengan senyumannya. Ia tersenyum saat melihat temannya juga tersenyum "makasih"

Sedangkan Nando kini hanya bisa menggeram marah dalam diam, Alicia kenapa sebenarnya. Tidak bisa kah dia mengerti jika dirinya tidak ingin Amara berada disisinya sekarang. Bukan apa apa ia hanya risih melihat wajah so polos teman pacar nya

Amara yang berhasil duduk di sebelah Nando terus menatap wajah pria itu, pria yang sempat ia idamkan sampai sekarang mungkin

Nando sadar sedari tadi Amara terus melihat wajahnya tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun. Ia tau jika dirinya tampan tapi apakah harus seperti itu? Jujur dirinya merasa sangat risih sekarang

Ia menepikan mobilnya di pinggir dan

BRAKK

Nando memukul stir kemudi kemudian menatap Amara dengan tajam "Bisa gak si gausah liatin gue terus?"

"M-maaf" ucap Amara lirih

Netranya kemudian beralih menatap Alicia yang hanya menatapnya kaget , ia masih syok dengan Nando yang tiba tiba memukul stir kemudi dengan keras

"Gue mau Lo Alicia pindah sekarang juga, dan Lo Amara Lo duduk di belakang!"

Alicia diam tidak menanggapi perkataan pacarnya, netranya hanya fokus menatap Amara yang menunduk dan hampir menangis. Lagi rasa kasihan yang menang

Tangan kecilnya terulur untuk mengusap bahu Amara yang sedikit bergetar "mara kamu gak perlu pindah ko, maafin Nando ya. Hari ini memang mood Nando sedang tidak baik"

Nando dibuat melotot oleh sikap Alicia hari ini, ia gemas ingin sekali rasanya menggigit  pipi gembul itu untuk menyalurkan kekesalannya

Sedangkan seseorang disana diam diam tersenyum penuh arti "bodoh"  katanya

Jam pelajaran berjalan seperti biasanya, tidak ada yang istimewa bahkan sampai bel pulang sekolah berbunyi tidak ada tanda tanda hari ini akan berbeda seperti hari sebelumnya

Alicia menarik nafas lelah. Ia tidak tau melakukan salah apa sampai Nando bahkan tidak menyapa nya sama sekali di sekolah, jangankan menyapa melirik pun tidak. Jahat sekali bukan

Sampai akhirnya suara bariton seseorang membuyarkan lamunannya

"Kenapa ngelamun ? mikirin aku?"

Alicia menegang di tempat, ia baru sadar sekolah kini bahkan sudah sepi artinya semua murid sudah pulang hanya tersisa beberapa orang yang tengah mengikuti ekskul

Ia menoleh ke asal suara "Nando"

Nando tersenyum kemudian duduk di samping Alicia, menggenggam tangan mungil Alicia yang nampak hangat "maafin aku"

Alicia hanya terdiam dengan pandangan kebawah "aku salah apa?"

"Kamu ga salah"

"Terus?"

Nando menarik sebelah alisnya ke atas

"Kenapa diemin aku?"

Nando tersenyum dan bangkit, berjalan menjauhi Alicia "pengen aja"

Alicia menggeram kesal

Nando berbalik saat tidak merasakan tanda tanda kehadiran Alicia, betapa kaget nya ia saat tidak melihat sosok mungil itu

Mulutnya sedikit terbuka ia akan memanggil pacar nya "Aa--"

Namun suara itu justru lebih dulu memasuki Indra pendengaran nya

"Ayaaang ayo pulang"

Nando memutar tubuhnya sekaligus, betapa menghangat nya ia melihat pacar kecilnya sudah berdiri di depannya dengan jarak yang cukup jauh

Kemudian ia berlari menyusul alicia

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang