I WANT YOU [10]

4 1 0
                                    

Di atas kasur rumah sakit, Alicia terbaring lemah, mata nya terus saja menutup seolah dia tengah menikmati ketenangan itu

Hampa, hanya itu yang dapat di rasakan
Hening, tidak ada suara apapun kecuali suara alat pendeteksi detak jantung

Bibir pucat itu hanya diam, tidak ada lagi senyuman, bahkan tangisan

Tangan itu kini diam, tidak lagi bekerja keras

Nando diam termenung, kenapa rasanya sedikit sakit melihat Alicia dalam keadaan seperti ini

Mengusap wajah nya gusar, Nando beralih memegang tangan Alicia

"Alicia, maafin gue udah nabrak Lo sampe kaya gini"

"Gue harap Lo mau maafin gue, Lo cepet bangun ya"

"Tenang aja, gue bakal selalu datang ko nemenin Lo sampe sadar" ujar Nando dengan senyuman tulus nya, senyuman yang selama ini hilang entah kemana kini sedikit kembali

Ceklek... Suara pintu terbuka

Leon rupanya dia yang masuk, Leon mendekat ke arah Nando, menepuk pundak Nando beberapa kali untuk menenangkannya

Nando tersenyum kecut "Lo pasti ketawa kan liat gue kaya gini" ucapan Nando membuat Leon tertawa kecil

"Gue ga pernah ketawa sama kehidupan lo, tapi setidaknya kejadian ini menyadarkan Lo atas apa yang Lo perbuat, Lo harus bertanggung jawab. Dulu Lo gak pernah bolos pelajaran sekolah. Lo orang baik nan, Lo gak kaya gini. Gue kenal banget sama Lo, kalo pun Lo butuh pelampiasan. Temuin gue kalo emang temen Lo gak bisa ngerti apa mau Lo"

Nando terdiam, sebenarnya Leon dan Nando adalah teman dekat saat kecil bahkan mereka tumbuh bersama seperti hal nya seorang sahabat. Namun karena Leon pergi ke luar negeri dengan orang tuanya mereka berpisah, Nando sangat terpukul dia kehilangan sahabat dan orang tuanya. Saat orangtua Nando tidak berada dirumah Leon selalu ada untuk Nando

Nando akhirnya membuka suara "Lo emang ga pernah berubah" kemudian tersenyum

"Iya gue ga pernah berubah. Gue tetap yang paling tampan hahah" ucapan Leon kali ini justru mendapat tatapan sinis dari Nando

"Kenapa? Sirik Lo gue tampan?"

"Cewek manapun tau kalo gue lebih tampan dari Lo " ujar Nando ketus

"Lo sadar gak, Alicia cantik banget ya" ujar Leon

Nando memperhatikan wajah Alicia dengan seksama "nggak ko, biasa aja"

_____________________________________________

Suasana di sekolah kini cukup ramai dan berisik, tidak ada guru yang mengajar karena semua guru tengah sibuk rapat entah sampai kapan

Rara, vio dan zhia tengah duduk di kantin

"Bt banget gue, kek ga ada kerjaan banget" ujar zhia

"Kenapa lagi si gila gak masuk, kan gue jadi kurang kerjaan" ujar vio

"Kalian tenang aja, paling besok juga dia udah masuk lagi" ujar Rara tersenyum miring

"Ga sabar banget pengen liat muka Si gila, hm kira kira apa dia tambah gila setelah ibunya mati" setelah mengatakan itu zhia dan vio tertawa sedangkan Rara terdiam

"Ra Lo kenapa diem aja sih?" Ujar vio

"Iya bener, Lo ada masalah?" Ujar zhia

"Eh liat itu cowo kenapa pada ganteng banget si" ujar Rara melihat ke arah meja sebelah

"Aisshh Lo bener juga Ra, apa kita ganti profesi aja gitu?" Ujar zhia tertawa

"Gimana kalo kita deketin mereka aja, Lo tau bukan mereka cowo populer disekolah kita" ujar Rara

"Hmm boleh juga, lagian si gila juga udah gapernah masuk sekolah udah gak asik" ujar vio

Mereka bertiga kini mendekat ke arah meja cowo ganteng yang mereka sebutkan tadi

Ternyata di dalam kumpulan cowo tersebut Leon adalah salah satunya

"Ehem" vio berdehem, membuat cowo disana menyadari keberadaan nya

"Kenapa?" Ujar Arga

"Apa kita boleh du-----

Belum sempat zhia menyelesaikan perkataan nya, Leon lebih dulu menyela

"Apakah sekarang kalian menjadi wanita penggoda? Setelah menjadi tukang bully? Ah ya! Alicia sekarang jarang masuk sekolah. Kalian kehilangan pekerjaan kalian bukan? Dan sekarang akan menjadi seorang jalang?"

"Ka-kami bukan jalang, kami gak pernah buly Alicia. Kami cuma mau ikut duduk disini apa boleh?" Ujar Vio dengan so polos

"Kenapa harus Disini?" Ujar Aksa "bukanya banyak meja kosong?"

Nando akhirnya angkat suara "boleh, silahkan duduk disini kita akan pergi, cabut ke markas" ujar Nando memimpin. Mereka akhirnya pergi ke markas

Kepergian mereka membuat Vio berdecak kesal. "Sepertinya kita harus bersikap so lemah seperti di cerita novel. Agar sang pangeran menolong" ujar zhia membayangkan dirinya dalam bahaya dan salah satu di antara cogan tadi menolongnya

"Yayaya terserah kalian" ucap Rara

Sedangkan di markas, Nando tengah meminum minuman beralkohol. Entah sejak kapan dia suka minum

Arvino salah satu teman tongkrongan Nando mencoba menghentikannya. Dia tau selama ini Nando tidak pernah minum hal semacam ini. Leon yang muak melihat tingkah Nando merebut paksa minuman itu dan menampar Nando keras

"Lo gak boleh mabuk!!. Kita harus kerumah sakit!!!"

Arvino yang tidak tahu apa apa hampir menyerang Leon, namun Arga menahan nya memberitahu jika semuanya baik baik saja


Next Part =>11

I Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang