Breakfest

3.1K 356 0
                                    

Singto menghela nafas melihat krist tertidur disofa, mereka baru saja menjalin hubungan namun singto sudah berulah dengan melupakan kalau ada krist yang diajaknya ke jepang. Singto mengangkat krist dan membawanya ke kamar mereka dan terpampanglah banyak paper bag berada di sofa hasil belanja krist hari ini sampai malam tadi jam delapan. Setelah meletakkan krist di ranjang. Singto membawa seluruh paperbag itu ke walk in closet agar besok lebih mudah untuk di bereskan. Singto juga membersihkan diri. Karena sesungguhnya badannya bau darah terciprat beberapa kali dari para bajingan yang disiksanya tadi oleh para anak buahnya.

Selesai dengan membersihkan diri singto merebahkan dirinya di ranjang di samping krist dan merengkuh badan mungil krist kedalam pelukannya menyusul semestanya ke alam mimpi.

Pagi harinya singto terbangun karena sedari tadi ponsel krist berdering dengan keras dikamar mereka. Singto yang terlebih dahulu bangun mengangkat ponsel tersebut tanpa tau kalau yang diangkatnya adalah ponsel dari krist bukan punyanya.

“Halo” ucap singto dengan serak bahkan masih memejamkan mata

“Lho maaf ini bukannya ponsel krist, anda siapa?” tanya orang disebrang sana yang menelfon krist

“Krist masih tidur” jawab singto

Lalu kau siapa?” tanya orang yang menelfon krist

“Aku kekasihnya, apa ada yang perlu kusampaikan nanti” ucap singto

Tolong bilang new menelfon” ucap sang penelfon yang ternyata adalah new

“Baik” ucap singto lalu mematikan telefonnya dan kembali merengkuh badan krist dan tertidur kembali.

Jam sudah menunjukkan pukul Sembilan ketika salah satu dari pria yang tadinya tidur sambil berpelukan itu bangun dari tidur cantiknya, berada dalam dekapan pria tampan membuat pria manis itu enggan untuk bangun dari tidurnya, justru memandangi pria tampan yang tak lain adalah singto itu, bahkan krist mengelus rahang lalu lalu hidung mancung, lalu ke mata singto yang ketika terbuka akan memandang lawah bicaranya dengan tajam namun penuh kelembutan jika bersamanya. Serta bibir tebal singto yang kemarin melumatnya yang sangat terasa pas untuk krist.

Mereka memang baru menjalin hubungan, namun krist seolah merasa sudah menjalin hubungan yang sudah lama dengan singto, karena singto selalu membuatnya nyaman. Namun memang masih banyak yang belum mereka ketahui satu sama lain.

“Udah puas belum babe?” Tanya singto dengan masih memejamkan mata, singto sebenarnya sudah bangun saat merasakan tangan halus yang mengelus wajahnya dari tadi.

Krist gelagapan sendiri saat ketahuan sedang memuji dan memandangi serta ketampanan singto, bahkan sekarang wajah krist sudah merah menahan malu akibat perbuatannya sendiri. Bukannya menjawab krist justru mencoba melepaskan diri dari pelukan singto. Namun justru singto semakin mempererat pelukannya pada tubuh ramping krist.

“Phi lepas ih, mau mandi” keluh krist

“Ngga mau, masih kangen” ucap singto sambil semakin mempererat pelukannya

“Nggak bis nafas phi sing” ucap krist

Singto sedikit melonggarkan pelukannya dan memandang wajah krist yang memandangnya juga dengan tatapan polos, rasanya singto ingin menerkamnya sekarang juga.

“Maafin phi ya” ucap singto tiba-tiba

“Soal?” Tanya krist heran dengan singto yang tiba-tiba minta maaf dengannya

“Ya karena kamu udah nungguin phi sampe tengah malem, sampe tertidur disofa karena nungguin phi” ucap singto

“Oh soal itu, nggak papa lagi pengen nungguin aja, tapi ternyata phi lama juga ya hehe” ucap krist

“Maaf babe” ucap singto lalu mencium kening krist

“Iya, terus yang bawa aku ke kamar siapa,  leo?” Tanya krist

“Phi dong, mana mungkin mereka berani nyentuh kesayangan phi ini” jawab singto sambil menggesekkan hidungnya dengan hidung krist gemas.

“Geli phi” ucap krist
“Berarti kemarin yang menggendongku dari bandara terus sampai ke kamar ini juga phi?” Tanya krist memastikan

“Iya dong babe” jawab singto dengan sombongnya

“Emang nggak capek, nggak berat?” Tanya krist

“Ngga babe. Justru kamu harus makan banyak deh, badan kamu ringan banget, nanti makan yang banyak ya biar montok” ucap singto seolah tanpa dosa

“Astaga phi ya ampun pikirannya, berarti phi nggak suka nih aku yang sekarang hmm” ucap krist memicingkan mata

“Nope, aku suka banget sama kamu,  tapi barangkali badan kamu lebih berisi akan lebih bagus, terlalu kurus nggak baik, nanti babynya phi ini cepet sakit lho” ucap singto menjelaskan agar krist tidak salah faham.

“Kita lihat nanti ajadeh” ucap krist lalu bangkit meninggalkan singto sendirian untuk membersihkan diri.

Singto juga bangkit lalu menelfon lantai bawah agar segera menyiapkan sarapan sesuai arahan singto. Lalu membuka korden kamarnya dan seketika hawa sejuk masuk dalam indra penciumannya. Singto juga melihat beberapa anak buahya sedang berlatih di halaman depan kolam ikan.

Krist telah menyelesaikan mandinya dan melihat singto sedang duduk melihat pemandangan luar. Menghampiri pangeran semestanya dan berdiri dibelakang singto, meletakan tangannya dileher singto dan memeluknya dari belakang.

“Phi nggak pengen mandi?” Tanya krist

“Eh kamu udah selesai” ucap singto

“Udah cepetan mandi gih, aku laper, kamu nggak pengen ngasih aku makan tah” ucap krist memelas

“Iya-iya tunggu bentar, phi mandi dulu ya” ucap  singto bangkit lalu mencuri ciuman di pipi krist lalu meninggalkan krist yang mematung kaget

“Phi siiiiing” teriak krist yang baru tersadar dan singto justru tertawa di dalam kamar mandi mendengar teriakan krist

Setelah membersihkan diri singto mengajak krist kebelakang rumah, dan ternyata ada sebuah danau kecil di belakang rumah yang sangat jernih.

Dengan meja kecil di samping danau dibawah pohon besar yang diatas meja sudah tersaji makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan meja kecil di samping danau dibawah pohon besar yang diatas meja sudah tersaji makanan. Melihat itu mata krist bersinar cerah dengan senyum yang mengembang lebar. Singto yang melihat tawa krist membuatnya juga bahagia.

Mereka duduk lalu memakan sarapan menjelang siang mereka sambil mengobrol satu sama lain.
“Eh iya babe, tadi ada telfon dar ponsel kamu” ucap singto

“Memang siapa yang menelfon phi?” Tanya krist sambil menyuapi takoyaki yang bulat dan terasa nikmat di mulutnya

“Kalau tidak salah tadi namanya new deh babe” ucap singto

“Appaaaaa” teriak krist kaget hingga tersedak

.
.
.
.

Abang mah gitu kan krist jadi malu kalau ketahuan memandangmu walau selalu wkwk malah nyanyi.

Jangan lupa vote and comment ya, kalau mau follow juga boleh banget dong, rencanyan pengen up banyak cerita singkit. Biar nggak pada ketinggalan kan kalau udah follow hehe

Sexy Writer [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang