Jealous

3K 302 27
                                    

Terdengar ketukan pintu saat Krist berada di dapur untuk mengambil minum, karena dirinya sedang haus setelah bangun tidur. Akhirnya Krist berjalan ke arah pintu untuk membukakan tamu yang datang pada pagi hari buta seperti ini.

“Hai Phi.” Sapa tamu yang berkunjung setelah dibukakan pintu oleh Krist.

“Astaga Ohm, cepet banget kamu sampainya.” Krist memeluk tamu yang datang ke apartementnya yang tak lain adalah Ohm sepupunya sendiri.

“Iya, kan Phi yang nyuruh aku kesini,” jawab Ohm sembari berjalan masuk kedalam apartement Krist.

“Ya aku fikir kamu nggak akan kesini hari ini juga, soalnya tadi malam kamu nggak ngasih kepastian mau datang kapan ke Bangkok.” gerutu Krist.

“Oh, tadi malam ada misi dari atasan, nggak sempet bales pesan dari Phi Krist. Tapi, aku langsung siap-siap buat kesini setelah misi aku selesai. Untungnya atasan aku mengijinkan Phi.”

“Syukur deh kalau emang diijinin. Nggak sekalian resign kenapa sih, nanti aku minta Phi Sing buat nyariin satu lowongan buat kamu disini.”

“Kita lihat nanti deh.”

“Cih,”

“Yaudah gimana nih sekarang kelanjutannya?”

“Kita bicarain itu nanti. Di apartement sekarang masih rame takutnya nanti ada yang nggak sengaja dengerin. Soalnya, New sama Phi Tay juga lagi nginap di sini,”

“Oh yaudah deh.”

“Kamu istirahat aja di sofa. Kamar sedang ada orangnya semua. Phi mau masak dulu buat sarapan nanti.”

“Siap Phi,”

Krist pun beranjak dari duduknya menuju dapur untuk membuat sarapan mereka. Baru kali ini Krist membuat sarapan di pagi hari, biasanya dia kalau di apartement akan tidur sampai siang dan akan makan di siang harinya. Tapi, semua kebiasaan itu harus diubah mulai sekarang karena dirinya sudah berumah tangga.

Krist membuat sandwich, roti bakar selai dan juga nasi goreng untuk menu sarapan kali ini. Agar nanti mereka dapat memilih apa yang ingin mereka makan. Krist juga membuat susu untuk New dan Ohm, serta membuat Jus Alpukat untuk dirinya, sedangkan untuk Tay dan Singto adalah kopi.

Melihat menu sarapan sudah tersaji di meja makan dengan rapi. Krist memutuskan untuk menghampiri suaminya yang kemungkinan sekarang masih tertidur pulas.

Namun, ternyata dugaannya salah besar, Singto baru saja bangun dari tidurnya dan sedang terduduk di ranjang dengan menyenderkan kepalanya di head board. Krist menghampirinya dan melabuhkan kecupan manis tepat di bibir suaminya.

Cup

Singto yang awalnya memejamkan mata masih menyesuaikan cahaya yang masuk dalam retinanya seketika terbuka lebar saat benda kenyal mendarat tepat di bibirnya. Dirinya menemukan Krist yang sedan melihatnya dengan senyuman manis di pagi hari, rasanya Singto tidak ingin pergi meninggalkan semestanya yang sekarang sedang mekar-mekarnya.

Singto segera menarik Krist kepelukannya dan duduk di pangkuannya, dan menempelkan kembali bibir mereka satu sama lain. saling melumat dan menyesap membuat hawa pagi hari dalam kamar tersebut panas. Krist mengalungkan tangannya pada leher Singto menikmati apa yang dilakukan Singto pada bibirnya. Mengimbangi Singto yang semakin lama semakin ganas bergantian dari bibir atas dan bibir bawah hingga sekarang bengkak.

 Mengimbangi Singto yang semakin lama semakin ganas bergantian dari bibir atas dan bibir bawah hingga sekarang bengkak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sexy Writer [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang