Planning For War

2.7K 286 30
                                    

Saat ini mereka sedang duduk di sofa untuk membicarakan hal tadi yang dicurigai oleh singto. "Mau aku jelasin sekarang atau kamu buru-buru kerja?" tanya Krist, dirinya nggak nyaman karena dari tadi Singto mendiaminya.

"Nanti aja, aku ada meeting dadakan pagi ini," jawab Singto.

Krist memeluk tubuh Singto berharap dapat meredakan emosi suaminya. "Jangan berfikiran buruk terlebih dahulu sebelum kamu mendengar penjelasan dariku Phi."

"Iya." Jawab Singto singkat.

Krist mengantarkan Singto hingga ke depan pintu, namun sebelum Singto pergi dari hadapannya dengan sigap Krist menarik kepalanya menyatukan bibir mereka, Krist memberikan sedikit lumatan di sela ciuman mereka. "Selamat bekerja suamiku sayang, jangan cemberut terus nanti tampannya hilang."

Bukannya menjawab apa yang diucapkan oleh Krist, Singto justru kembali menempelkan bibir mereka dan melumat bibir Krist dengan rakus. "Aku tidak ingin pergi, tapi kali ini meeting yang sangat penting."

"Pergilah, aku akan menunggumu di sini," ucap Krist dengan tersenyum melihat suaminya yang ngambek pada dirinya tapi enggan untuk pergi.

Singto segera pergi dari sana, karena saat ini dirinya sudah hampir telat akibat mereka harus berciuman dalam waktu lebih dari sepuluh menit. Krist masuk ke apartement setelah melihat Singto hilang dari pandangannya.

Krist menuju dapur untuk membersihkan piring-piring bekas sarapan mereka tadi, dan sesudah itu dia melihat kopernya tadi malam yang dibawanya belum dibawa ke kamar, akhirnya memutuskan untuk membawa salah satunya. Sampai di kamarnya Krist langsung menata isi dalam koper tersebut dan memasukkannya kedalam koleksi lingerie.

Setelah menyelesaikan itu, dirinya segera menuju kamar yang berada di sebelahnya untuk menemui sepupunya yang sudah jauh-jauh datang dari Singapore. Ketika memasuki kamar tersebut terlihat Ohm yang sedang fokus pada laptop di pangkuannya, hingga tidak sadar kalau ada Krist disekitarnya.

"Ohm!" panggil Krist dengan nada yang tinggi membuat Ohm kaget karena itu.

"Haiiissh kau membuatku kaget Phi," gerutu Ohm.

"Gimana udah ketemu pelakunya, apa memang benar dia orangnya?" tanya Krist setelah duduk didepan Ohm.

"Iya, jaringannya memang terkoneksi langsung pada laptop dengan nama pemiliknya adalah Lee Thanat, apa dia yang membuat Phi Sing cemburu tadi," ucap Ohm memberikan informasi yang diketahuinya pada Krist.

"Sudah kuduga, dari awal memang dia yang ku curigai," geram Krist

"Jadi emang dia yang buat Phi Sing cemburu tadi?" tanya Ohm lagi karena Krist tidak menjawab pertanyaannya yang itu.

"Iya-iya dia orangnya."

"Jadi apa yang ingin Phi lakukan sekarang?"

"Kamu hack server data mereka. Musnahkan apa saja data yang ada di dalamnya, serta buat perusahaan penerbitan itu bangkrut dalam waktu satu malam dengan cara memunculkan skandal-skandal yang terdapat didalamnya."

"Memangnya seberapa parah skandal yang ada didalamnya?" tanya Ohm penasaran.

"Banyak, yang paling besar adalah korupsi dan ada aturan-aturan dalam penerbitan itu yang tidak banyak diketahui public. Sebenarnya, percetakan mereka memang sangat bagus hasilnya. Tapi, sistem kerja mereka buruk. Bahkan, atasannya sering bermain dengan para penulis dengan cara mengancam kalau mereka tidak mau. Maka tidak ada perusahaan penerbitan manapun yang menerima para penulis itu." Krist sedikit memberitahu Ohm tentang apa yang diketahuinya selama ini.

"Kenapa Phi bisa tahu semua itu, dan masih berada disana?" Ohm tidak menyangka ada perusahaan dengan sistem yang sangat buruk.

"Aku sudah tahu lama sebelum aku menerima ajakan kerja sama dengan mereka. Meskipun, aku jarang keluar dari apartement, tapi aku mempunyai beberapa chanel kuat yang memberitahuku tentang hal itu. Awalnya mereka melarangku untuk masuk kesana. Tapi, tawaran mereka yang menggiurkan tentu saja aku tergoda akan hal itu. Untungnya, penjualan bukuku sangat laris dipasaran. Jadi, bos mereka tidak berani mengusikku dengan ancaman-ancaman seperti pada penulis lain. karena jika mereka melakukan itu aku akan memutuskan kerja sama dan mereka akan mengalami pendapatan penurunan secara drastis."

Sexy Writer [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang