Negotiation

2.7K 335 25
                                    

Krist sampai di kantor management yang menurus percetakan novel-novelnya.

Krist turun dari mobil diikuti dua bodyguard dibelakangnya memasuki gedung tersebut. Ternyata new menunggunya di loby kantor itu tidak sendirian. Melainkan ada tay disampingnya.

Krist segera berjalan menghampiri mereka yang sedari tadi sudah menunggunya.

"Maaf new, phi tay menunggu lama" ucap krist setelah sampai di hadapan new dan tay.

"Tidak apa krist." jawab tay.

"Yaudah ayo naik udah di tunggu sama khun thanat" ucap new bangkit dari duduknya.

Mereka berjalan bersama menuju tempat meeting untuk bertemu dengan khun thanat.

"selamat datang krist, akhirnya setelah sekian lama kita bisa ketemu lagi" ucap thanat menyambut kedatangan krist bersama rombongannya dan hanya diangguki oleh krist.

"Ada apa ya tumben sekali krist mau ketemu saya biasanya hanya diwakilkan oleh new" ucap thanat setelah krist duduk.

"Kedatangan saya kesini pasti khun thanat sudah tahu dong, Jangan pura-pura nggak tahu gitu ah" krist yang mulai buka suara.

"Iya, tapi kenapa sampai membawa bodyguard seperti ini?" tanya thanat heran.

"Ah kekasih saya sedang sensitif jadi dia ingin saya selalu aman" krist menjawab dengan dengan senyum miringnya.

Seketika thanat merinding, nyalinya langsung ciut. Pupus sudah harapannya untuk memiliki krist.

Kriat faham betul thanat menaruh rasa dengannya. Bahkan dulu diawal pertemuannya ketika krist menandatangi kontrak. Dengan berani thanat langsung mengajaknya untuk makan malam bersama namun langsung ditolak oleh krist. Krist merasa tidak nyaman dengan tatapan thanat yang seolah menelanjanginya

Padahal setaunya thanat sudah menikah dan mempunyai istri yang cantik. Dasarnya buaya darat satu nggak bakal cukup.

"Saya mendapat laporan dari new kalau anda ingin mengandakan jumpa fans untuk launcing novel saya. Apakah itu benar khun thanat?" tanya krist.

"Ah itu benar, kebetulan sekali anda kesini jadi kita bisa sekalian merundingkan jalan acara serta menentukan tanggal yang tepat untuk acara tersebut" thanat menjelaskan pada krist dengan senyum yang merekah lebar

Tay dan new yang melihatnya menahan emosi, rasanya ingin merobek mulut sok manis itu. Padahal kemarin waktu new datang ditemani oleh tay khun thanat berbicara dengan mereka dengan ekspresi yang sangat menjengkelkan.

"Kenapa anda membuat acara tanpa merundingkannya terlebih dahulu dengan saya khun?" tanya krist mencoba menahan emosinya.

"Saya fikir anda akan setuju, kepopuleranmu saat ini pasti fans akan senang jika dapat bertemu dengan penulis misterius sepertimu krist"

"Wah anda sepertinya lupa ya dengan isi kontrak kerja kita. Saya kan dulu sudah pernah bilang publik tidak boleh tahu siapa saya sebenarnya, saya hanya ingin berkarya tidak ingin populer" ucap krist dengan datarnya.

"Tapi krist situasi ini akan sangat menguntungkan untukmu" ucap thanat mencoba membujuk krist.

"Saya tidak mau tahu, batalkan acara tersebut"

"Tapi para sponsor sudah sangat siap menanggung acara kita krist"

"Hey khun kau tuli atau gimana" tay mulai emosi karna thanat terus memaksa krist.

"Saya tidak peduli ya khun itu urusan anda" ucap krist.

"Tapi kau nggak bisa seperti itu krist, kau bekerja sama denganku jadi harus ikut sesuai aturan sini yang ada" teriak thanat bahkan hingga berdiri.

Sexy Writer [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang