One Step

2.8K 285 41
                                    

Krist yang terlebih dahulu bangun dari tidur nyenyaknya mencoba melepaskan tangan singto yang berada pada pinggangnya dengan perlahan. Setelah berhasil melepaskan diri dari kungkungan sang lion, Krist bangkit menuju kamar mandi dengan berjalan perlahan.

Kakinya terasa lemas, akibat gempuran Singto yang selalu membabi buta meskipun hanya bermain dua ronde saja. Sungguh, lain kali Krist harus menyiapkan mentalnya terlebih dahulu kalau ingin menggoda Singto.

Krist dulu sering bermain sendiri hampir bisa lima ronde, tapi tidak berefek hingga seperti ini. Entah mengapa tenaga Singto seolah tidak ada habisnya. Mungkin, jika tadi malam Krist tidak terlihat lelah dan memejamkan matanya mungkin Singto akan terus mengajaknya bermain

Setelah membersihkan diri dan berendam sebentar untuk sedikit menghilangkan nyeri. Krist beranjak menuju walk in closet untuk berganti pakaian. Pilihannya jatuh pada celana jeans pendek dan kaos putih. Setelah berganti pakaian Krist membawa handuk yang tadi dipakainya keluar lalu menjemurnya di balkon yang berada di belakang kamar mandinya.

 Setelah berganti pakaian Krist membawa handuk yang tadi dipakainya keluar lalu menjemurnya di balkon yang berada di belakang kamar mandinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krist keluar dari kamar dan menuju ke lantai utama untuk memasak buat sarapan mereka. Perutnya sudah lapar, karena sudah kehabisan tenaga setelah melayani nafsu suaminya yang buas. Krist terlebih dahulu membuat susu untuk mengganjal perutnya.

Lalu mulai memasak beberapa sandwich dan juga roti bakar untuk sarapan mereka pagi ini. Tak lupa membuat jus buah dan kopi untuk suaminya. Krist yakin Singto akan mengantuk nanti kalau bekerja karena mereka baru tidur tiga jam. Makanya untuk pagi ini Krist akan membuatkan Singto kopi.

Lama berkutat di dapur hingga tidak sadar kalau ada yang memperhatikannya, Singto yang sedari tadi sudah bangun, kini berjalan mendekat kearah Krist dan melingkarkan tangannya di pinggang ramping Krist. Membuat Krist kaget sendiri akibat ulah Singto.

"Phi ngagetin banget sih," ucap Krist membalikkan badannya melihat kearah Singto yang hanya memakai celana pendek.

"Kamu kok cepet sih bangunnya," gerutu Singto.

"Ya emang kenapa kalau aku bangun duluan?" tanya Krist heran.

"Karena kamu kamu bangun duluan kan rencanaku jadi gagal," jawab Singto.

"Haaa? Emang rencana apaan sih?" perasaan Krist tadi malam Singto tidak memberitahunya tentang apa yang akan dilakukannya pagi ini.

"Morning session sayang." Singto menjawabnya sembari meremas bokong sintal Krist, hingga membuat Krist sekarang faham apa yang di maksud pria mesum di depannya ini.

"Lain kali aja, kamu nggak bakal cukup sekali. Bisa-bisa nanti malah telat ke kantornya." Krist mencoba berbicara lembut dengan suaminya agar tidak meminta lagi. Sungguh, lubangnya masih terasa perih sekarang.

"Yah," seketika Singto lesu mendengar penolakan Krist.

"Mending kamu mandi deh, kita sarapan bersama. Katanya kamu mau nganterin aku ke rumah mama kan. Kalau nanti kita main lagi, bisa-bisa nanti malah nggak jadi kesana."

Sexy Writer [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang