Serve The Lion

3.2K 303 49
                                    

Singto bringsut mendekat ke Krist dengan perlahan dan langsung memeluknya dengan erat ketika Singto sudah di samping Krist.

Terdengar bunyi jantung Krist yang begitu keras karena ditatap dengan begitu intens oleh Singto, hingga Krist meneguk salivanya dengan susah payah.

“Kamu mau apa?” tanya Krist.

“Aku mau kamu,” jawab Singto dengan nada yang begitu sensual tepat disamping telinga Krist.

“Besok aja, katanya tadi capek,” ucap Krist.

“Udah hilang sekarang, kamu harus diberi hukuman karena sudah menyembunyikan hal tadi sama aku,” ucap Singto sembari memberikan kecupan berulang kali ditelinga Krist.

Krist menahan nafasnya ketika telinganya dikecup dan juga ditiup oleh Singto, badannya merinding sekarang dan memejamkan mata menikmati apa yang dilakukan oleh Singto.

Singto sedikit bangkit lalu mengungkung badan Krist, dia melihat Krist yang memejamkan matanya menikmati elusan tangan Singto pada tubuhnya. “Phiii,” gumam Krist yang sekarang mulai merasakan panas pada badannya.

“Apa sayang,” jawab Singto sembari mencium bibir Krist yang dari tadi terbuka seolah mengundang dirinya agar segera dicicpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Apa sayang,” jawab Singto sembari mencium bibir Krist yang dari tadi terbuka seolah mengundang dirinya agar segera dicicpi. Krist melingkarkan tangannya pada leher Singto, saling melumat satu sama lain. Singto melumat dan menghisap bibir Krist hingga sekarang membengkak, entah seberapa lama mereka berciuman hingga membuat bibir Krist membengkak.

Singto menyusuri leher jenjang Krist danmemberinya banyak kissmark di leher Krist. Tangan Krist sedari tadi mengusak rambut Singto sembari menikmati apa yang dilakukan Singto.

“Hgghh Phii.”

Lehernya terasa geli akibat nafas Singto yang terasa menggelitik, Singto menghentikan ciumannya dan Krist langsung terbuka matanya karena Singto berhenti. “Kenapa?” tanya Krist.

“Nggak apa-apa aku cuma mau bilang kamu cantik banget,” ucap Singto sembari tangannya mengelus perut datar Krist.

“Kenapa kalau kamu pakai ini, payudaramu nggak kelihatan. Terlihat datar seperti pria kebanyakan.” Bisa-bisanya Singto bertanya saat situasi mereka yang sedang panas.

“Emmhh Ini namanya breast binder, emang fungsinya gitu.” (kalau pengen tahu bentuknya bisa search di google)

Dengan sekali tarikan breast binder yang dipakai oleh Krist robek akibat tenaga Singto yang begitu kuat. Terpampang nyata payudara Krist yang sudah menegang. Singto langsung melahap apa yang tersaji didepannya membuat Krist kaget dengan gerakan Singto yang tiba-tiba.

Singto menghisap nipel Krist yang sudah menegang sembari tangannya meremas payudara Krist yang lain. Krist menekan kepala bagian belakang Singto agar terus menyusu pada nipelnya dan melingkarkan kakinya pada badan Singto. Sedari tadi Krist bergerak tak karuan menggesekkan juniornya pada perut sixpack Singto yang masih terbungkus kaos panjangnya.

Sexy Writer [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang