Mission completed

156 33 7
                                    

Kira-kira, siapa yang nanti akan menang? Aku, atau kamu?

~~~

"Pa-"

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus Rhea.

"Kenapa baru pulang?!" teriak Wira di ambang pintu.

"Pa, udah. Ngobrolnya di dalem aja," ucap Fara yang muncul dari balik tubuh Wira.

Tanpa permisi, Rhea langsung saja masuk dan duduk di sofa ruang keluarga.

Rupanya kemarahan sang ayah tidak hilang begitu saja. Seperti biasa, dia harus mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut pria itu.

"Harusnya kamu bisa fokus buat pemilihan maskot! Bukannya malah keluyuran nggak jelas sama teman-teman kamu itu!" omel Wira dengan ekspresi tegas.

Rhea lalu membela diri. "Rhea bukan keluyuran, tapi nginep di rumah Flora."

"Gunanya apa?! Harusnya kamu itu perbanyak latihan sama belajar, supaya bisa jadi pemenang dan masuk ke kelas unggulan!"

Wira mengacungkan jari telunjuknya.
"Selama satu Minggu ini, papa sudah kasih kelonggaran jadwal sama kamu. Jangan sampai itu semua sia-sia," lanjutnya dengan tegas.

Rhea menghela napas lalu melirik pada ayahnya. "Udah?"

Wira menatap tajam. "Papa belum selesai bicara," ucapnya dingin.

"Ya udah, buruan ngomong," balas Rhea sewot.

"Nanti kamu ada latihan?"

"Ada."

"Selesai jam berapa?"

"Di grup bilangnya jam 3," jawab Rhea malas.

Bukannya puas dengan jawaban itu, Wira lantas berdiri dan mengambil paksa handphone dalam genggaman Rhea. "Apaan sih, pa?!"

"Biar papa yang cek sendiri," ucap Wira sembari membuka obrolan grup chat kelas.

Setelah membaca beberapa informasi di dalamnya, Wira lalu mengembalikan benda pipih itu ke tangan Rhea. "Awas kalau nanti kamu nggak pulang tepat waktu!" tegasnya sembari mengacungkan telunjuk.

Tidak mau berlama-lama di hadapan sang ayah, Rhea buru-buru pergi menuju ke kamar.

Masa bodoh ayahnya akan semakin marah. Karena Rhea sendiri sudah bingung untuk menghadapi pria yang satu itu. Mau dia diam ataupun melawan, hasilnya sama saja.

Sampai di dalam kamar, Rhea langsung melempar asal tas ransel yang berisi buku pelajaran dan juga baju ganti miliknya. Kemudian gadis itu merebahkan diri di atas kasur.

Sambil menatap langit-langit, Rhea menarik napas, lalu membuangnya perlahan. Itulah metode yang selalu dilakukannya saat mengalami tekanan.

"Capek gue," gumam Rhea pelan.

~~~

Rhea cepat-cepat keluar dari rumah dan menghampiri sebuah mobil convertible berwarna silver milik Aura yang sudah menunggu.

Sesuai rencana, hari ini Rhea bersama ketiga sahabatnya akan memulai penyelidikan untuk menemukan bukti kejahatan Sharon. Namun sebelum itu, mereka akan mengantarnya untuk pergi latihan.

Rhea lalu membuka pembicaraan. "Jadi, kita bagi tugas."

"Habis latihan, gue yang berangkat ke rumah Alden. Zea sama Flora ke sekolah, pergi ke ruang TU buat cek rekaman cctv. Terus Aura, lo bisa cari info tentang Keyra," jelas Rhea secara singkat.

RHEA! [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang