So?

566 118 40
                                    

Sepertinya aku mulai bahagia dengan orang lain, apa kamu juga?

~~~

Di hari libur seperti Sabtu dan Minggu, Garka selalu menghabiskan waktunya bersama anak-anak Gladior, terutama anggota inti. Mereka bahkan membuat jadwal kegiatan untuk setiap minggunya.

Terkadang berenang, bermain golf, billiard, panahan, berkuda, balapan, dan masih banyak lagi daftar kegiatan mereka.

Seperti saat ini, terlihat delapan orang lelaki berada dalam ruangan yang berisi 5 buah meja billiard lengkap dengan segala hal yang berhubungan dengan permainan itu.

"Lu sama Sharon beneran sayang apa cuma ada maksud?" tanya Axel sambil memfokuskan dirinya yang hendak melakukan break shot.

Garka yang sedang tidak bermain, langsung menoleh pada Axel.

"Mau gua serius atau nggak, itu bukan problem buat lu semua kan?"

"Jangan mainin perasaan cewek lah," sahut Gibran yang tiba-tiba duduk di samping Garka lalu meneguk sekaleng soda di tangannya.

Garka menghela napasnya. "Lu semua khawatir sama Sharon, gara-gara dulu nggak ada yang bisa dapetin dia?"

Pertanyaan itu sontak membuat semua yang ada di sana melihat ke arah Garka.

Ya, siapa sih yang tidak tau, bahwa semua anggota inti Gladior pernah ditolak mentah-mentah oleh Sharon, si primadona sekolah. Bahkan Axel, lelaki yang paling garang dan dingin, berani dibuat patah hati olehnya.

Sampai sekarang, tidak ada yang tau kenapa Sharon bisa menolak 7 pangeran sekolah itu dan malah memilih pangeran terakhir yang baru saja datang.

"Eitss ... Calm bro! Maksud kita bukan gitu," ucap Ganta yang merangkul Garka secara spontan.

"Apa Sharon jadi alasan lu semua nggak mau deket sama cewek?"

"Bukan gitu, Gar." Alden yang berdiri tak jauh dari Garka berusaha mencairkan suasana.

"Kalau emang hubungan gua sama Sharon ganggu kalian, gua bakal stop."

"Yaelah, Gar. Jangan suudzon napa. Kita ikhlas-ikhlas aja kalo lu sama tuh cewek," sahut Gavin.

"Ya makanya, lu pada jangan resek. Masa semenjak gua pacaran sama Sharon, topik pertama tiap ngumpul selalu bahas tuh cewek sih?"

"Jujur gua risih," lanjut Garka dengan tegas.

"Gini Gar, kita cuma nggak mau ada yang nyakitin Sharon. Bukan berarti juga kita nggak percaya sama lu. Kita berusaha buat wanti-wanti aja. Dia bukan cewek yang gampangan, Gar," ucap Geo yang mewakili semua isi hati ke tujuh inti Gladior.

Suasana mendadak hening sejenak, sampai Axel kembali mengeluarkan suaranya.

"Gua," ucap Axel menggantung sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Lu semua," ucapnya lagi dengan menunjuk satu-persatu manusia yang ada dihadapannya.

"Kita, emang keluarga,"

"Tapi, sekalinya ada yang berani nyakitin orang-orang tersayang kita, gua bener-bener nggak akan berpikir dua kali buat ngibarin bendera perang."

Garka yang ditatap tajam, balik menatap tajam seorang Juan Axellio Leander, mantan ketua Gladior.

Semua yang melihat Garka dan Axel hanya bisa diam. Bahkan Ganta dan Gavin tidak berani melawak disaat seperti itu. Takutnya, mereka berdua malah dihajar habis-habisan nanti.

RHEA! [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang