Worried

464 90 30
                                    

Aku mengkhawatirkan kamu, saat kamu mengkhawatirkan orang lain.

~~~

Garka memarkirkan mobilnya pada halaman luas dari sebuah rumah mewah bergaya mediterania.

Sejak lelaki itu mendapatkan telepon ketika dia masih berada di rumah sakit jiwa tadi, wajahnya seketika gelisah dan langkahnya begitu terburu-buru.

Sharon yang tidak tahu apa-apa, memilih untuk diam. Dia sendiri juga tidak tahu, apa yang membuat lelaki itu menjadi tidak karuan.

"Aku tunggu sini aja, apa gimana?"

"Terserah."

Jawaban singkat itu lantas membuat Sharon bingung dengan tingkah Garka. Padahal, baru tadi rasanya berada di pelukannya yang hangat. Tapi sekarang gadis itu malah merasa seperti terjebak di dalam kulkas.

Melihat Garka yang sudah turun dan bergegas menuju pintu utama dari rumah itu, Sharon pun ikut turun, namun dia akan menunggu diluar saja.

Prok ... prok ... prok ...

Tiga kali tepukan tangan, menyambut dari ambang pintu.

Sontak Garka menghentikan langkahnya.

Sanjaya Cakra Maganta

Lelaki berperawakan tinggi, gagah, dengan mata yang tegas itu tengah berdiri tegap di ambang pintu, sambil sesekali menghisap vape yang ada di tangannya. Setelan jas ala kantoran yang tengah dipakainya membuat Sanja terlihat seperti seorang bos.

Sekilas, dia hampir tidak ada bedanya dengan sang adik, Garka.

"Gua liat-liat, ada yang baru nih?" ucap Sanja sambil menampilkan smirknya, dan memberi tatapan sensual ke arah Sharon.

"Nggak usah bacot. Cepet ngomong, apa mau lu."

Sanja tertawa kecil sambil menyesap vape di tangannya, kemudian membuang asap bekas sesapan itu tepat di depan wajah Garka.

Bibirnya lalu mendekat pada telinga sang adik, dan berbisik. "Gara-gara liat cewek lu, gua jadi pengen."

"Jangan kurang ajar lo! Bangsat!"

Bugh!

Garka menghajar tepat di perut sang kakak. Namun lelaki itu tidak meringis sedikitpun.

Sementara Sharon, dia jadi khawatir. Karena suasana yang semakin tegang.

Broom

Broom

Segerombolan lelaki yang mengendarai motor sport dengan berbagai macam model dan warnanya tiba-tiba datang lalu memenuhi area di sekitar halaman depan.

Mereka adalah Varior.

Geng elite dari SMA Cendekia, yang dipimpin oleh Sanjaya Cakra Maganta.

"Apa-apaan nih?! Lu mau ngeroyok gua?!"

Sanja menepuk bahu Garka. "Just calm down,"

Satu-persatu anggota Varior turun dari motornya.

Kalau tujuan mereka adalah Garka, maka kalian salah. Anak-anak Varior justru berjalan mendekat ke arah Sharon yang hanya bisa menundukkan wajahnya.

Gadis itu terlalu takut hingga tak mampu untuk berlari. Karena tiba-tiba, ingatan tentang kejadian dimana dia hampir berkali-kali menjadi korban pelecehan, kembali melintas pada bayangannya. Membuat tubuhnya seolah membeku di tempat.

RHEA! [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang