Finally

131 28 0
                                    

Dan pada akhirnya, aku bisa mendapatkan itu.

~~~

"Bukan hanya seorang pembully, ternyata kemenangannya adalah hasil suap."

Kalimat diatas adalah topik utama dari berita terbaru yang dirilis oleh klub jurnalistik di mading sekolah.

Rupanya skandal Keyra menyebar begitu cepat, baik melalui sosial media berupa grup chat angkatan, lalu mulut ke mulut, hingga terbit menjadi berita panas di mading sekolah. Awalnya, banyak yang ragu. Namun, ketika mereka semua melihat nama Hanan Alden Giantama sebagai penulis berita tersebut, seketika mereka percaya.

"Oh, jadi mereka menang gara-gara suap?" gumam Rhea saat menatap mading.

"Kok mereka? Keyra doang kali!" protes Zea tak terima, karena pada faktanya ayah Keyra yang menyuap juri penilai. Sedangkan Gema, memiliki nilai murni.

"Bakal ada pemilihan maskot ulang, tapi sistemnya beda," sahut Aura.

Rhea seketika terkejut. "Hah?! Yang bener aja! Gue udah capek-"

"Yang diulang cuma pemilihannya, bukan tesnya. Jadi, kalau sebelumnya yang milih itu juri penilai, sekarang diganti jadi sistem voting dari satu sekolah. Jadi, hasilnya murni dan pastinya adil," jelas Aura sebelum omelan Rhea menjadi panjang.

"Gila, bahkan infonya belum muncul dimanapun, tapi lo udah tau duluan," ucap Zea kagum.

"Soalnya semalem langsung ada rapat online wali murid," jawab Aura.

Baguslah. Sekolah ini memberi tanggapan yang cepat terhadap skandal yang menyeret Keyra. Berita buruk tentangnya jadi melebar kemana-mana. Bukan soal suap saja. Banyak murid yang mulai mengulik kehidupan tentangnya. Sampai muncul berita tambahan kalau ayahnya pernah terlibat kasus korupsi.

Selain itu, ternyata Keyra membayar seseorang untuk menyabotase layar yang kemarin menampilkan klip video pembullyan saat acara pemilihan maskot sekolah.

Rhea lega, bila akhirnya orang-orang yang jahat bisa hancur atas perbuatan yang mereka lakukan sendiri, baik dimasa lalu, maupun dimasa sekarang.

"Ra, kamu bukan orang dibalik ini semua, kan?" tanya Flora setelah sekian lama terdiam.

"Bukanlah, Flo. Gue kan udah bilang, kalau gue nggak nemu info apapun yang bisa dijadiin skandal waktu pemilihan kemaren," jawab Aura.

Kalau melihat dari semua yang telah terjadi, Rhea bisa menarik satu kesimpulan disini. Dia beranggapan bahwa antara Keyra dan Sharon, mereka berdua memiliki masalah yang berkaitan satu sama lain.

Entah apa akarnya, untuk kasus yang satu ini Rhea malas menjadi kepo. Dunianya sendiri sudah cukup rumit, dia tidak mau mencampuri dunia orang lain, meski keduanya bersinggungan. Karena mau tidak mau, Sharon, Keyra, dan beberapa orang lain adalah bagian dalam cerita masa remajanya.

"Eh, gue mau ke ruang guru. Lo semua duluan aja," ucap Aura.

"Ikut, Ra. Gue mau ngumpulin hasil praktek," sahut Zea.

"Oh, ya udah. Ayo, Flo," ajak Rhea pada Flora.

"Maaf, Rhe. Tapi aku mau ke ruang klub dulu," jawab Flora.

Akhirnya, mereka berempat terpisah.

Rhea melanjutkan langkahnya menuju lift. Saat tengah menunggu pintu lift terbuka, tiba-tiba saja dia merasakan seseorang berdiri tepat dibelakangnya. Aroma yang menyeruak begitu saja, membuatnya mudah menebak siapa orang itu.

Garka

Lelaki itu nampak keren hari ini karena memakai hoodie neon miliknya.

Sepersekian detik kemudian, rambut Rhea terurai begitu saja setelah tangan jahil Garka mengambil kuncir rambutnya.

RHEA! [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang