Bab 11 | Haruskah Berakhir

28 4 0
                                    

Selamat Membaca Kisah Perjalanan Mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Ridho Rhoma - Haruskah Berakhir

***

Bab 11 | Haruskah Berakhir

Semuanya terjadi kebetulan dan tidak ada yang menyangka bahwa akan berakhir seperti ini

***

Akhirnya malam berganti pagi dan semua kegiatan di malam hari berakhir di sana mulai dengan kegiatan siang hari yang dimana ada yang sibuk ke kantor belajar bekerja dan lain sebagainya, namun di keluarga ini hanya 3 orang yang akan memiliki kegiatan belajar ada satu orang lagi akan bersiap pergi ke kantor. Jadi kegiatan pagi ini setelah mereka membersihkan badannya lalu mereka berkumpul di meja makan semua orang telah bersiap menggunakan seragam mereka masing-masing menunggu salah satu  anggota keluarganya menyediakan makanan.

"Pagi semua," sapa Irsyad.

Seperti biasa irsyad selalu mengucapkan salam sapa kepada semua kakaknya, kedua kakak selalu merespon dengan senyuman kecuali dengan sang kakak ketiga, tapi Irsyad tidak ambil pusing. Ia akhirnya duduk menunggu sarapan pagi ini.

"Irsyad gimana sekolahmu?" tanya Reza.

"Seperti biasa kak. Biasalah sama Anca," jawab Irsyad dengan nada biasa.

"Lalu Gabriel sekolah mu gimana?" Karang pertanyaan yang sama dilontarkan kepada kakak ketiganya Gabriel.

"Ya gitulah." Gabriel sibuk memainkan ponselnya pada saat Reza bertanya tentang sekolahnya.

Melihat respon dan reaksi dari Gabriel membuat Reza sedikit naik darah akan tetapi yang mencoba untuk tetap sabar dan tetap tenang di meja makan ini karena ia tidak mau ada keributan sedikitpun. Hingga akhirnya makanan pun datang dan memang Fildan hari ini yang menyiapkan sarapannya, ini bukan kegiatan pertama kalinya melainkan ini kegiatan sehari-hari yang ia lakukan.

"Ini sarapannya," ucap Fildan menyiapkan beberapa makanan itu.

"Widih enak nih. Makin lapar aja nih kak," goda Irsyad.

"Ya sudah ayo makan. Kak Reza, Gabriel."

Reza, Fildan dan Irsyad mengambil piring lalu mulai mengambil nasi dan lauk pauknya  namun tidak bagi gabriel ya masih saja sibuk dengan ponselnya bahkan beberapa kesempatan ia sempat ketawa-ketawa sendiri seperti orang gila.

Melihat aksi tidak sopan Gabriel akhirnya ia tidak paham untuk menasehati Gabriel.

"Gabriel, taruh ponselnya," ucap Reza.

DLS [4] Sang Permintaan Hati ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang