Bab 21 | Sedingin Salju

20 4 0
                                    

Selamat Membaca KisahPerjalanan Mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Ical Majene - Dingin

***

Bab 21 | Sedingin Salju

Sikap dingin dan cuek ini membuat orang takut kepadanya namun itu adalah cara yang efektif agar bisa dekat dengan orang yang susah di dekati olehnya

***

B

eberapa hari telah berlalu, Akhirnya Irsyad pulang dari rumah sakit. Namun semenjak kejadian itu Irsyad tidak mau jauh-jauh dari Gabriel karena yang ada dalam ingatannya hanya Gabriel kakak kandungnya, bukan Reza atau Fildan. Walaupun begitu Reza dan Fildan tetap menjadi kakak buat kedua adiknya.

Setelah sampai di rumah, Irsyad di bawa ke kamar. Dan disana ia langsung beristirahat karena memang ia ingin tidur akan tetapi harus di temani sama Gabriel. Namun sang kakak itu malah enggan dan malah meninggalkan rumah itu.

"Anu, Kak Reza?" tanya Irsyad.

"Iya dek,"

"Apa kak Gabriel benci sama Irsyad? Soalnya dari kemarin di rumah sakit sampai sekarang ia tidak senyum, apalagi bertegur sapa," tanya Irsyad.

Reza tahu apa yang diinginkan oleh Irsyad tapi dia tidak bisa melakukannya karena sikapnya yang cukup emosional dan ambisius membuat raja kewalahan menghadapi sikapnya kalaupun ia harus memaksanya maka Reza juga akan tersulut emosi.

"Gak dek. Kak Gabriel gak benci sama Irsyad, mungkin kakak kamu sedang capek jadi gak mau di ganggu kali," jelas Reza.

"Tapi Irsyad lihat, Kak Gabriel gak sibuk kok. Ia pura-pura so sibuk, katakan sajalah kak bahwa Kak Gabriel itu benci sama Irsyad! Please jangan ditutup-tutupi lagi," pinta Irsyad kesal.

Perubahan sikap ini membuat Reza terkejut pasalnya ini bukan sikap Ir saja sesungguhnya apa jangan-jangan ini pengaruh amnesia yang ia derita hingga merubah semua sikap yang pernah ia kenal sebagai adik yang cengeng dan manja, tapi sekarang sikapnya berubah menjadi ambisius dan kuat bahkan sifat ini malah menjurus kepadanya sikap Gabriel.

"Gak Sad, enggak. Kak Gabriel tidak benci sama Irsyad. SUDAH BERAPA KALI KAKAK KATAKAN GAK ADA YANG BENCI SAMA KAMU!!" Secara tidak sengaja Reza membentak Irsyad dan itu diakibatkan oleh tersulutnya emosi Reza kala Irsyad berubah menjadi tegas seperti ini.

Irsya terkejut dan setelah itu Reza yang menyadari atas sikapnya langsung meninggalkan kamar Irsyad sedangkan sang adik bungsu yang menyaksikan kemasan kakak hanya bisa menundukkan kepala mulutnya terlihat berkomat-kamit mengucapkan sesuatu yang tidak terdengar.

***

Akhirnya Irsyad bisa kembali sekolah setelah beberapa hari ia tidak masuk karena kecelakaan itu, semua teman-temannya dan coach bulutangkis sudah memberitahu semua guru dan juga seantero sekolah ini bahwa Irsyad mengalami amnesia. Semua turut sedih mendengarkan hal itu namun tidak bagi Syamsir dan Denias mereka sangat senang walaupun sedikit ada rasa kegagalan karena Irsyad masih ada namun kehilangan ingatannya pasti membuat Irsyad pasti keluar dari ekskul bulutangkis.

DLS [4] Sang Permintaan Hati ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang