Bab 20 | Ingatan Si Bungsu

25 3 0
                                    

Selamat Membaca KisahPerjalanan Mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Kotak - Pelan-pelan Saja

***

Bab 20 | Ingatan Si Bungsu

Aneh ketika seseorang di benci akan selalu di ingat namun seseorang yang peduli akan di lupakan

***

Langkah kaki seribu dilakukan oleh cowok di sebuah lantai rumah sakit iya terus mencari menengok dari kanan ke kiri ruangan yang harus ia masuki karena kata resepsionis ruangannya tersebut tidak jauh dari sini. Dan setelah menemukan ruangannya iya langsung masuk dan melihat sang sahabat masih diperiksa oleh dokter dan karena ia masuk secara terburu-buru membuat suster di sana langsung mengusirnya karena masih ditangani oleh sang dokter.

Anca terduduk lemas di ruang tunggu rumah sakit ternyata firasat buruk grupnya sudah menghantui sejak iya mengadakan pertemuan bersama teman-teman yang lainnya di sekolah, awalnya iya kira itu hanya firasat bohong saja tapi ternyata firasat itu benar-benar terjadi setelah Dana menghubungi Anca sedangkan sang coach menghubungi ambulan untuk membawa Irsyad ke rumah sakit.

Dengan gerak cepat setelah mendapatkan kabar itu ia meninggalkan semua pekerjaannya dan kegiatannya di sekolah karena alasan Irsyad yang mengalami kecelakaan dan ia tidak bisa konsen kalau sudah mendengar sahang sang sahabat yang kenapa kenapa. Anca belum bisa memberitahu kedua kakak Irsyad ada karena ia harus tahu kondisinya dulu sebelum ia memberitahu kedua kakaknya itu.

Hingga taklama kemudian pintu UGD terbuka dan keluarlah sosok pria berjas putih dengan stetoskop di lehernya bersama dua assisten susternya.

"Keluarga pasien," panggilnya.

"Kami dok. Bagaimana keadaan sahabat saya?" tanya Anca.

"Bisa bicara sama keluarga nya. Soalnya ada hal penting yang ingin saya sampaikan," jawab dokter.

"Anu---"

"Kakaknya sedang sibuk dok kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Dokter bisa memyampaikan nya kepada saya, nanti kami sampaikan kepada keluarganya dok," kata Anca

"Baiklah anda ikut ke ruangan saya." Sang dokter berjalan terlebih dahulu di susul Anca di belakang mereka hingga mereka masuk dan di persilahkan duduk.

Dokter itu mengambil surat di sakunya dan membuka hasil yang baru saja keluar setelah di periksa oleh sang dokter. Terlihat beberapa napas kasar lalu ia kembali menutup kembali surat itu dan memasukan kedalam amplop tadi.

"Saya berat mengatakan hal ini karena akibat terbentur kepalanya ke tiang net," kata dokter.

"Ada yang terjadi Dok?" Bang Yedam dengan cepat bertanya kembali.

DLS [4] Sang Permintaan Hati ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang