Bab 18 | Lagi-lagi Membenci

24 3 0
                                    

Selamat Membaca KisahPerjalanan Mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Utopia - Benci

***

Bab 18 | Lagi-lagi Membenci

Sebenarnya diri ini sudah muak dengan semua ini mungkin sudah waktunya ia bangkit dan merubah diri menjadi orang yang lebih kuat

***


Acara kemarin malam berlangsung meriah dan itu akan menjadi kenang-kenangan bagi keluarga mereka. Akhirnya Gabriel mendapatkan apa yang ia inginkan setelah dibujuk oleh Irsyad akhirnya Gabriel mendapatkan ponselnya kembali setelah di sita oleh Reza, dan bukan hanya itu malam harinya Ia kembali bermimpi, memimpikan kedua orang tuanya yang telah berjanji akan memeluknya setelah ia melakukan apa yang orang tua nya katakan.

Tapi sepertinya keesokan hari akan berbeda lagi?

Dan pagi datang kebetulan hari ini adalah hari libur jadi mereka akan bersantai-santai di rumah, tapi sebelum itu mereka harus melakukan pekerjaan rumah seperti biasa karena sudah menjadi kebiasaan semenjak kedua orang tua mereka meninggal.

Dan kebetulan hari ini adalah bagiannya Gabriel yang menyuci baju, ia mulai mengambil baju-baju milik kedua Kakaknya dan pada saat ia mau mengambil baju milik Irsyad. Kebetulan pemilik kamar sudah menyiapkan baju yang akan diambil kakaknya karena ia sudah tahu bahwa kakaknya sudah baik kepadanya.

Pintu kamar pun dibuka dan terlihat Gabriel sedang membawa tumpukan pakaian milik kedua Kakaknya, dengan tatapan tajam ia menatap Irsyad yang ingin menyerahkan baju-bajunya namun justru yang diharapkan Irsyad berbanding terbalik Gabriel malah membantingnya dengan sangat keras.

"Gue lakuin ini cuma buat Kak Reza dan Kak Fildan, tapi tidak buat lo!" kesal Gabriel.

Irsyad yang terkejut langsung mengambil kembali baju-bajunya yang kotor, Iya masih tidak menyangka bahwa kakaknya yang kemarin baik dan sopan kepadanya sekarang malah kembali ke sifat aslinya.

"Gue ingatkan sama lo ya Sad. Kemarin gue itu cuma berpura-pura saja, agar gue bisa mengambil ponsel di sita Kak Reza. Dan sekarang kakak kembalikan ponsel buruk kamu," kata Gabriel sambil mengambil ponsel milik Irsyad yang di ambil oleh Gabriel.

Bukan malah di berikan secara baik-baik akan tetapi malah di banting ke atas kasur dengan cukup kerasa, untung saja di tidak ke lantai kamar. Irsyad tidak berkata apa-apa iya cukup kaget dan terkesima dengan apa yang baru saja terjadi dengan cepat setelah itu tidak mendengar kata apa-apa lagi Gabriel pergi dari kamar itu meninggalkan Irsyad dengan luka.

Akhirnya ia pun memilih untuk mengerjakannya sendiri karena sepertinya percuma karena sepertinya percuma Gabriel lagi-lagi membenci dirinya.

***

DLS [4] Sang Permintaan Hati ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang