Dracho 01

714 423 786
                                    

Mulmed : Liam Park

Yuk spam komen

Ada typo tandain aja

Selamat membaca

¤¤▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪~~~~~♧~~~~~☆▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪¤¤

Park Restaurant
01 Purnell St, Canada, Amerika Serikat

Dentingan sendok berbenturan dengan piring, gesekan pisau mengenai piring, ketukan pisau mengiris aneka bahan masakan, bunyi khas sop mendidih, desisan ikan bakar kecap, detak jam dinding, ketukan sepatu bertemu lantai keramik, dentingan bel restaurant menghentikan aktivitas pelanggan beberapa detik—pria berjas hitam, very handsome.

Liam Park. Pria berjas hitam dengan alis hitam tebal, hidung mancung, sorot mata tajam, rahang tegas, tinggi kekar, tatanan rambut kelimis, seringaian mematikan, masih banyak karakteristik Liam yang tidak bisa dideskripsikan satu per satu. Dua fakta, dia pemilik Park Restaurant dan he is psychopath.

Wanita dengan name tag Julia Moore, kisaran usia 40 tahun dengan rok span putih selutut dan kemeja merah panjang, mendekat ke meja tempat Liam dan koleganya yang hendak membahas bisnis. Julia mendekatkan telinganya menerima bisikan Liam.

"Jangan melakukan kesalahan. Kirim pelayan yang tidak akan membuat kesalahan," kata Liam.

Julia menaruh kedua tangan di depan perut lalu menunduk sopan kepada Liam dan dua kolega atasannya itu, Mr. and Mrs. Smith—berjalan menuju dapur. Julia Moore, manajer Park Restaurant.

"Ah, apa ini? Jangan bermain-main denganku! Dari mana kau mendapatkan kecoak itu? Menjijikkan," ujar gadis bername tag Laura Lee saat sesuatu merambat ke lengannya.

Gadis bername tag Anna Parker mencomot kecoak di lengan Laura lalu membuangnya keluar.

Pria dengan name tag Sam Riley, hanya berdiri sambil menertawakan rekan kerjanya. "Mungkin dari tumpukan kubis yang tidak dibuang selama berminggu-minggu."

"Hei, Sam. Cepat buang kubis-kubis itu sebelum Miss. Julia kemari," ujar Anna yang sedang mencicipi sup yang ia masak. "Perfect."

Sam mengambil kubis-kubis busuk dalam kantung plastik hitam lalu membawanya keluar dapur lewat pintu belakang. Ia kembali masuk ke dapur setelah mencuci tangannya.

"Disgusting," ucap Sam saat mengelap tangan dengan kain lap. "Untung aku sudah membuangnya. Jika tidak, Miss. Julia akan memarahi kita karena kubis-kubis busuk itu."

Anna memperagakan diri sedang menutup resleting melalui mulutnya, menyuruh Sam untuk diam karena di sebelah pintu masuk Sam tadi, Julia sedang melipat tangan di dada. Julia mendengar semuanya.

"Apa? Katakan padaku ada apa?" Sam masih belum paham bahkan setelah Laura mengarahkan jari telunjuk ke bibir gadis itu, tutup mulut. "Kenapa wanita tua itu selalu minta dipanggil 'Miss'? Usianya berkepala empat, punya dua anak. Mrs? Aku rasa kita harus memanggilnya Mrs. Julia."

"Mrs. Julia ada di sini," ujar Julia membuat Sam gelagapan. Tatapannya menakutkan karena celaknya begitu tebal.

"S–sorry," kata Sam, lalu berlari mengambil nampan untuk mengantarkan pesanan pelanggan yang sudah disiapkan oleh koki.

"Anna, saya minta kamu layani meja VIP satu. Jangan sampai ada kesalahan, atau kamu bakal saya pecat jika kontrak Tuan Liam dengan Mr. Smith sampai batal," kata Julia pada Anna, gadis bersurai sebahu.

DRACHO (Draculla & Psycho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang