Dracho 17

217 184 278
                                    

Mulmed : Tampak Sebagian Mansion Liam

Warning!!! Mengandung adegan yang akan membuat kalian merasa mual, skip, jika tidak tahan!

Selamat membaca

¤¤▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪~~~~~♧~~~~~☆▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪¤¤

Dracho, menatap gadis yang terbaring di atas kasur dengan kedua mata tertutup. Dracho mengulurkan tangannya untuk mengusap pipi Laura dengan ibu jarinya. Jemarinya beralih mengalihkan helai rambut yang menutupi wajah Laura.

Merasa terusik, Laura membuka matanya. "K–kau sudah bangun." Ia bisa melihat Dracho duduk di sisi kasur.

"Aku tidak pernah tidur. Masih jam empat pagi. Tidurlah."

Laura mengubah posisinya menjadi duduk. Ia mengambil kemeja kotak-kotak yang tergeletak di atas kasur untuk menutupi tubuh atas yang hanya mengenakan tanktop putih.

"Aku tidak bisa tidur nyenyak karena merasa lapar," ujar Laura.

Dracho ingat, kulkas di mansion tidak terisi apapun. "Aku akan membuatkanmu makanan."

Laura menarik lengan Dracho. "Aku ingin membuat makanan tapi tidak ada apapun di kulkas. Kau akan membuatkanku apa?"

"Aku akan pergi belanja."

Laura tersenyum lalu turun dari atas kasur. "Aku akan ikut denganmu. By the way, apa Anna dan Sam belum kembali ke mansion?" tanyanya sambil mengikat surai.

"Belum."

"Kau berkata, tidak pernah tidur. Waktu itu, Anna dan Sam artinya tidak diam saja di kamar mereka, 'kan?"

"Mereka pergi keluar untuk berburu," jelas Dracho.

Laura maju satu langkah mendekati Dracho. "Apa yang terjadi jika kau menghisap darah orang lain?"

Dracho berpikir sejenak sebelum membalas pertanyaan Laura. "Dia akan berubah menjadi makhluk sepertiku. Setelah menjadi makhluk sepertiku, dia hanya bisa menghisap darahmu, sepertiku saat ini."

Jangan sampai itu terjadi. Mungkin aku sudah mati jika draculla itu bukanlah Dracho.

"Kau punya mobil untuk pergi ke pusat belanja?" tanya Laura sambil melangkah keluar kamar.

Dracho mengkuti Laura. "Tidak punya. Aku akan membawamu lari." Ia menarik ikat surai Laura membuat surai gadis itu tergerai bebas.

"Hei, apa yang kau lakukan? Berikan padaku!"

Dracho mengangkat tinggi-tinggi ikat surai itu. Laura tentu saja berjinjit-jinjit untuk meraih kembali ikat surainya.

"Berikan!"

"Lehermu tampak jelas jika memakai benda ini."

Laura berhenti meraih ikat surainya. "Why? Kau tergoda denganku?"

Dracho memakai ikat surai itu sebagai gelang. "Benar. Aku tergoda denganmu. Aku tergoda untuk menghisap darahmu lewat sana." Ia menatap leher Laura.

Laura menggunakan kedua tangannya untuk menutupi leher, takut Dracho akan menggigit. Laura berjalan menuruni tangga dikuti Dracho yang sempat tersenyum melihat tingkahnya.

"Aku tidak melihat kalungmu," kata Dracho.

"Aku tidak memakainya lagi."

Jawaban Laura membuat Dracho tersenyum.

***

Liam Park sedang duduk bersandar di sofa ruang tengah—kedua tangan diletakkan di atas lengan sofa. Tatapan matanya tertuju pada benda bernama kalung dengan bandul salib yang tergeletak di atas meja.

DRACHO (Draculla & Psycho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang