FINISH

239 128 234
                                    

Yang belum nonton trailernya, bisa tonton sekarang ;)

Selamat membaca

¤¤▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪~~~~~♧~~~~~☆▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪¤¤

Dracho tersenyum melihat mimpi Laura menjadi kenyataan. Laura bercerita padanya, dalam mimpi gadis itu, Laura hanya berdua saja bermain salju bersamanya, dalam kenyataan, mereka menikmati salju dengan orang lain yang meramaikan arena selancar di winter season, Seoul, Korea Selatan.

Hari itu, pertama kalinya Dracho berselancar di atas salju. Laura takjub melihatnya, Dracho sendiri heran saat melihat Laura tidak bisa menggerakkan kaki di atas salju, sedangkan ia sendiri begitu lihai bak seorang profesional.

Dracho dan Laura menikmati hari-hari mereka bersama di negeri ginseng tanpa sepengetahuan Liam. Mereka memiliki takdir, waktu bersama, keinginan yang sama, rahasia yang sama—melindungi hubungan dua makhluk yang berbeda.

Masa-masa akhir winter season sebelum beralih menuju spring season. Berbaring di atas salju putih nan dingin, menatap ke langit yang membiru, cerah, ditemani sinar sang surya, mengubah hari-hari yang dingin menjadi lebih hangat, perlahan, es mulai mencair.

Laura mengambil sekepal salju, menempelkannya ke pipi Dracho sambil bertanya, "dingin?"

"Dingin." Meski itu hanyalah kebohongan yang membuatnya bertingkah seperti manusia.

Dracho tersenyum saat Laura merapikan jaketnya supaya tertutup dari sinar sang surya. Winter season, musim kesukaan Dracho, spring season, musim kesukaan Laura. Dracho suka hari-hari yang dingin, Laura suka hari-hari yang hangat. Kesukaan mereka berbeda, apa salahnya menikmati kesukaan satu sama lain.

Ada saat di mana rasa sakit Laura menyerang kembali. Dracho hanya bisa diam membiarkan Laura datang sendiri ke hadapan draculla untuk memberikan darah itu pada Liam. Saat Dracho pergi meninggalkan Laura untuk beberapa saat, ia sedang mencari cara supaya rasa sakit Laura bisa hilang.

Laura selalu berbicara sendiri menyampaikan pesan pada Dracho dari balkon. Di balkon itulah, penantian Laura menunggu Dracho telah sirna meski berpisah lagi kemudian waktu. Hingga suatu hari, masalah terpecahkan.

"Aku sudah menemukan cara supaya rasa sakitmu hilang."

"Berapa cara yang kau temukan? Katakan padaku."

"Ada dua cara. Cara pertama, Liam tidak akan menghisap darahmu lagi jika kau membakarnya. Rasa sakitmu juga akan hilang."

"Aku tidak akan melakukan cara itu, jika yang lain harus jadi korban. Hidup denganmu seperti saat ini, sudah cukup membuatku bahagia. Katakan cara kedua padaku."

"Cara kedua, jadilah makhluk seperti kami."

Dracho bisa melihat Laura tersenyum padanya. Dracho pun bisa merasakan Laura melingkarkan kedua lengan ke pinggangnya, mendaratkan sisi wajah ke dadanya. Dracho juga bisa mendengar perkataan Laura 'aku akan hidup sebagai manusia, mati pun sebagai manusia'.

"Aku mulai mempelajari bahasa kelahiranmu." Dracho membuat Laura menatapnya. "Saranghae."

"Nado."









~END~



Terima kasih buat kalian yang mengikuti cerita ini sampai akhir. Target cerita selesai tuh cuman 2 bulanan, tapi ngaret sampe 3 bulan lebih. Cerita 'Dracho', sengaja aku buat kurang dari 30 part, jadi maap kalo endingnya gak sesuai harapan, mwehehe

Sampaikan pendapat kalian di sini setelah membaca cerita 'Dracho', dong

Sampai ketemu di project selanjutnya ;)

DRACHO (Draculla & Psycho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang