Dracho 20

188 151 305
                                    

Yuk spam komen

Ada typo tandain aja

Selamat membaca

¤¤▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪~~~~~♧~~~~~☆▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪¤¤

"Lau, darahmu sekarang racun bagiku."

"Hidupkan Liam kembali."

"Jika dia hidup, kau rela memberikan darah untuknya?"

Laura menatap Dracho, Anna dan Sam bergiliran sebelum berhenti menatap Liam yang terbaring diam di atas kasur. Saat Laura menggenggam jemari Liam, ia bisa merasakan suhu tubuh pria itu begitu dingin. Liam terbaring dengan kulit pucat tak bernyawa.

Laura menatap Dracho. "Kau berkata padaku, manusia yang kau hisap darahnya sampai habis akan hidup sebagai draculla. Kenapa sampai sekarang Liam belum sadar juga?"

"Lau, bisa saja semua tidak sesuai dengan perkataan Dracho," ujar Sam.

"Tampaknya, Mr. Park sudah tidak bisa diselamatkan. Sama seperti nasib orang-orang yang Sam hisap darah mereka sampai habis. Semuanya, tewas."

Laura menitikkan air matanya. Ia menahan diri supaya tidak menangis. Laura melangkahkan kaki mendekati mereka bertiga lalu berhenti menghadap dia yang berdiri di tengah.

'Plak'

Satu tamparan melesat di wajah Dracho. Sengaja, Laura memutar cincinnya supaya mata cincin itu menggores kulit pucat Dracho yang sekarang meninggalkan bekas goresan tapi hanya bertahan sebentar.

"Lau," panggil Anna, lirih.

"Kenapa kau menghisap darah Liam?" tanya Laura.

"Dia tidak ingin menghisap darahmu, Lau," ujar Sam.

"Aku berbicara padanya! Bukan pada kalian!"

Anna mengajak Sam keluar dari kamar tamu—mansion miliknya, Sam dan Dracho.

"Kau bisa mengambil setetes darahku untuk memuaskan rasa hausmu. Tapi ... kau terlalu serakah menghisap darah yang lebih banyak."

"Lau, kau akan sakit jika aku terus-menerus menghisap darahmu," ujar Dracho.

"Sakit? Itu tidak masalah bagiku. Kau lihat kondisi Liam saat ini? Dia sudah meninggal karena kau!"

"Saat jantungmu terpompa dua kali lebih cepat, setiap saat, tidak melemah sedetik pun, kau akan memintaku menghisap darahmu sampai habis, apa itu kondisi yang kau inginkan?"

"Aku mati tidak apa, asal bukan Liam." Laura tidak bisa menahan tangisnya. "Kau tidak tahu Liam sangat takut mati di tangan draculla ... hiks."

Dracho menatap Laura tajam, aroma darah gadis itu sudah menjadi racun baginya. Dracho pergi dari sana untuk menahan diri supaya tidak melukai Laura.

Namun Laura mencekal pergelangan tangannya. "Kau akan pergi begitu saja, tanpa berniat untuk tanggung jawab?"

Dracho menghempaskan tangan Laura dari pergelangan tangannya. Dracho melesat pergi keluar dari mansion.



"Kau tidak melukai Laura, 'kan?" tanya Anna memastikan.

"Kau akan pergi ke mana?" tanya Sam pada Dracho yang sudah melesat sekitar dua meter.

"Aku haus darah," balas Dracho lalu melesat lebih jauh untuk mencari mangsa.

DRACHO (Draculla & Psycho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang