Dracho 09

385 339 463
                                    

!!! Mengandung adegan yang akan membuat sebagian dari kalian merasa mual !!!

Selamat membaca

¤¤▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪~~~~~♧~~~~~☆▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪¤¤

Anna dan Sam sedang berburu dini hari. Mereka meninggalkan Dracho dan Laura berduaan saja di mansion. Tidak ada yang tahu, mereka bertiga sama sekali tidak tidur. Jika ada yang melihat mereka tidur, itu hanya sandiwara supaya terlihat seperti manusia pada umumnya.

'Krauk'

Dengan gerakan gesit, Anna sudah menangkap seekor kijang untuk memuaskan rasa hausnya terhadap darah hewan. Anna masih mencekik kijang yang sedang ia rasakan darahnya saat ini. Saat kijang itu sudah tak bergerak lagi, sebentar saja, Anna masih menghabiskan darah segar itu.

Anna berdiri, lalu mengusap bibirnya dengan lengan. Ia menoleh ke samping, menatap Sam yang sedang bersandar pada batu tua besar dengan dua tangan terlipat di depan dada, mengawasinya.

"Kau sudah kenyang?" tanya Sam.

Anna bergerak cepat mendekati Sam. "Aku akan membantumu mencari mangsa."

Sam menampilkan smirk andalannya sambil menatap Anna. Mereka bertatapan sejenak sebelum akhirnya berlari secepat kilat keluar dari hutan. Mereka berhenti di pinggir jalan sepi. Tepat sekali, mangsa datang sendiri.

Sam dengan gesit mendekati seorang pria berpakaian serba gelap sedang mengecek bagasi mobil. Anna pun mengikuti Sam. Tapi mereka dibuat kaget saat pria itu menoleh ke arahnya dengan cepat.

"Mr. Park," ujar Anna dan Sam bersamaan.

Anna menelan ludah saat menatap bos kerjanya itu. Bukan gugup karena curiga Liam mungkin tahu jika dirinya adalah draculla, tapi gugup karena Liam yang mengenakan jaket kulit dan topi warna hitam, membuat bosnya itu sangat keren dan tentu saja very handsome.

"Sedang apa malam-malam kalian di sini?" tanya Liam.

"Kami baru saja akan pergi ke toko untuk membeli bahan makan untuk sarapan," jelas Anna. Ia sempat melongok ke arah bagasi mobil Liam.

Liam segera menutup bagasi mobilnya lalu menaruh pisau lipat ke dalam saku celana. Ya, Liam baru saja memuaskan diri menyayat-nyayat tubuh manusia. Leher, pergelangan tangan, wajah maupun dada korban, sudah tergores pisau miliknya.

Bagi Sam, darah manusia adalah minumannya. Tentu saja ia bisa merasakan aroma darah itu dari dalam bagasi mobil Liam.

"Tapi terlalu dini untuk pergi belanja," ujar Liam.

"Kami biasa pergi dini hari ke mall buka dua puluh empat jam," jelas Anna lalu, "menghindari keramaian."

Sam yang merasa kecanduan akan darah manusia, mengikuti jejak darah itu. Di pinggir jalan, ia bisa melihat darah berceceran di atas rumput. Sam meraba darah itu membuat telapak tangannya berwarna merah. Baru saja ia akan merasakannya, seseorang memanggil.

"Sam, sedang aka kau di sana?" Ucapan Anna membuat Sam mendekati mereka.

"Dini hari, Mr. Park habis dari mana?" tanya Sam.

Liam menarik salah satu sudut bibirnya membentuk senyuman singkat. "Kalian tidak perlu tahu," katanya.

"I know, Mr. Park is psychopath," celetuk Anna membuat Sam menginjak kakinya. Ia langsung saja balas menginjak kaki Sam tapi tidak kena.

Liam kembali menutup pintu mobilnya. "Kau sudah tahu ternyata. Laura memberitahu kalian?" Ia mengeluarkan pisau dari dalam saku celananya sambil mendekati Anna.

DRACHO (Draculla & Psycho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang