Dracho 23

176 132 268
                                    

Mulmed : Dracho Manville

Yuk spam komen

Ada typo tandain aja

Selamat membaca

¤¤▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪~~~~~♧~~~~~☆▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪¤¤

"Mr. Park tidak ada di sini."

"Dracho, kau memindahkan Mr. Park ke tempat lain?"

"Sepertinya ... Liam menjadi mayat hidup."

"Kita harus cepat-cepat ke apartemen Laura."

Laura sudah ketakutan setengah mati, di malam hari, saat Liam membawanya secara paksa ke mansion pria itu. Jika Liam masih manusia, mungkin Laura tidak akan setakut itu. Liam sekarang adalah draculla dan lebih berbahaya karena Liam psychopath.

"Liam ... jauhkan pisau itu."

Liam melesat berhenti di depan Laura, menatap gadis ketakutan yang terpojok ke dinding dengan keringat membasahi dahi dan leher.

Liam menempelkan tangan kirinya ke dinding sementara tangan kanan memegang pisau lipat yang sudah mencuat menampilkan ujung lancipnya.

Liam mendekatkan pisau itu ke leher Laura. "Sekarang ... kau masih ingin tinggal di sini? Kembalilah bersamaku ke Korea."

Laura merapatkan kepalanya ke dinding, mendongak menatap Liam, takut pisau yang sudah Liam mainkan di lehernya, benar-benar mengiris sampai saluran pernapasan.

"Ku mohon jauhkan pisau itu ...," mohon Laura.

Liam menarik sudut bibir kanan membentuk senyuman singkat sambil menatap Laura dari jarak yang sangat dekat. "Aku tidak akan membunuhmu. Jadi, tenang saja."

"Tolong ... lepaskan aku."

"Kau tahu, aku sangat haus sekarang. Saat aku terbangun, kau pasti tahu rasanya dehidrasi. Rasanya mirip seperti itu, tapi ini sangat menyiksa, seperti ... hampir mati."

Laura mencekal pergelangan tangan Liam yang memegang pisau. Laura berusaha sekuat tenaga untuk menyingkirkan pisau itu. Tapi tenaganya lebih kecil dari Liam—tangan Liam tidak berpindah sedikitpun, masih memainkan pisau di lehernya.

"Tawaranku masih berlaku. Cepat katakan jawabannya."

"Aku ... tidak akan kembali ke Korea. Jika aku kembali ke sana ... kau tetap akan menghabisiku."

"Kau masih tetap keras kepala."

Srek

Liam menciptakan goresan sekitar 10 cm dan cukup dalam membuat darah mengalir deras menuruni leher Laura yang semula berkeringat. Laura bisa merasakan perih saat luka goresnya terkena cairan keringat dan air mata yang sudah keluar banyak.

"Kau ... Liam ... jerk."

Laura memejamkan mata karena lehernya begitu perih, sakit dan pegal bercampur menjadi satu. Laura mengumpat saat Liam justru menghisap darah di sana. Liam terus menjilat, menyedot lalu menelan darah Laura memuaskan rasa hausnya—menghiraukan Laura yang menepuk-nepuk punggung Liam untuk menghentikan aksinya.

Laura bisa merasakan perih berkurang saat Liam menghisap darahnya dari sana, tapi tangisnya tidak berhenti karena ia merasa sedang dilecehkan. Sayang sekali, Dracho tidak datang saat tubuh Laura terluka mengeluarkan darah meski hanya setitik.

Liam menjatuhkan pisau lipatnya ke lantai, meraih kedua pergelangan tangan Laura, menguncinya ke dinding, wajahnya miring ke kanan, masih menikmati sensasi nikmat dan manis darah Laura di leher kiri.

DRACHO (Draculla & Psycho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang