Dracho 19

208 167 307
                                    

Yuk spam komen

Ada typo tandain aja

Selamat membaca

¤¤▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪~~~~~♧~~~~~☆▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪¤¤

"Tunggu sebentar."

Laura menunggu Dracho di depan mansion. Dua hari, Laura menginap di mansion dan sekarang Dracho sendiri ingin mengantar Laura pulang dengan aman sampai apartemen. Sepertinya, Laura harus absen lagi dari pekerjaannya.

Laura berjalan ke sekitar mansion untuk melihat bunga-bunga indah yang ditanam mengelilingi mansion itu. Laura melotot tajam saat melihat bayangan seseorang dari dinding kaca mansion—membungkam mulutnya saat ini. Baru saja Laura akan berteriak, matanya sudah terpejam.

***

Saat Laura membuka mata, kepalanya terasa sangat pusing dan ia bisa melihat kedua tangannya sudah terikat tali begitu juga dengan kakinya. Ia bisa melihat kasur yang ia duduki dan isi kamar itu tidak asing.

"Laura ... Lee."

Liam menatap Laura dari kursi duduknya dengan kaki kanan menyilang ke atas kaki kiri, kedua tangan bersandar pada lengan kursi yang terbuat dari kayu.

"Wah, kau ternyata punya pikiran untuk menculikku."

Laura melihat smartphone miliknya berdering di atas nakas. Ia segera bergerak untuk turun dari atas kasur, mengambil benda pipih itu tapi ia kalah cepat dengan Liam.

"Dracho Manville," eja Liam membaca username penelepon itu. Liam menolak panggilan itu dan mengirimkan pesan teks.


Laura Lee

Aku sudah pulang naik taksi

Jangan khawatir


"Berikan padaku!"

Liam melempar smartphone milik Laura ke atas kasur membuat gadis itu dengan cepat meraihnya. Liam tidak akan tinggal diam, ia menarik lengan Laura keras, membuat Laura terbaring di kasur.

Liam meraih pisau lipat di atas nakas dan mengarahkannya ke wajah Laura. Laura langsung terkejut saat pisau tajam itu mencuat ke atas. Ujungnya yang sangat runcing, membuatnya ketakutan setengah mati.

"Kau ingin ikut aku kembali ke Korea atau tidak?" tanya Liam mengarahkan pisau lipatnya ke leher Laura.

Laura mendongak ke atas takut pisau itu menggores lehernya. "J–jauhkan pisau itu dulu."

"Jawab aku dulu." Liam menatap leher putih Laura. "Oh, sorry. Aku menggores lehermu tanpa sengaja."

Liam tersenyum puas melihat darah mengalir membasahi leher putih Laura. Liam juga melihat Laura yang sudah ketakutan dan menangis.

Liam menjatuhkan pisau itu ke atas kasur lalu mengambil tisu di atas nakas, mengusap luka di leher Laura.

"Aku membuat leher cantikmu terluka dengan pisau baru itu. Padahal tujuanku mengajakmu ke Korea supaya kau bisa tinggal dengan aman, tapi kau sangat keras kepala."

Liam melempar tisu yang sudah ternodai darah Laura, ke sembarang tempat. Liam bergeser untuk duduk di sisi ranjang. Ia mengambil sebotol wine di atas nakas dan menuangkannya ke gelas lalu meneguknya.

DRACHO (Draculla & Psycho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang