Aku merasa waktu memberikan ku jeda untuk melihatnya
"Bel, belaa,"sahut seseorang dari sebrang jalan.
Aku mencari sumber suara itu dan ku dapati seseorang di sebrang jalan sedang melambaikan tangannya ke arahku, aku melihatnya dari kejauhan menunggunya menghampiri ku."Bela!"bentaknya padaku saat dia sudah berada di sampingku.
"Hmm, Nani?"jawabku sembari melihatnya.
"Eeee, Nani?" Jawabnya sembari meledekku dan sedikit terkejut.
Aku tak menghiraukannya, kami terus berjalan dan tak ada obrolan setelah itu, mungkin ini adalah hari yang canggung sebab kami baru saja baikan setelah beberapa waktu lalu. Aku menatap langit sembari berjalan dan.., Hushhh.... Tepat saat aku memalingkan wajahku dari langit dan melihat kearah jalan raya aku dikejutkan pada seseorang yang baru saja lewat tepat di sampingku, dan aku merasa sesaat waktu terhenti memberikan ku jeda untuk melihat rambut laki-laki yang menaiki sepeda itu. Pandangan ku tak beralih pada yang lain, aku hanya melihat nya hingga dia menghilang dari pandangan ku dalam embun pagi.***
"Heyyy, ohayo gadis otaku." sapa temanku sembari menepuk pundak ku dan tersenyum manis.
"Haaa,"jawabku sembari meletakkan tanganku di pinggang dan bermuka sedikit marah.
"Hahaha," Vanya dan Ririna tertawa kecil dan saling menatap.
"Vanya semalam gw ke taman trus gw ketemu sama Nana," sahutku sembari duduk di kursi ku.
"Serius lu?"sahutnya sedikit kaget.
"Hmm, tapi kami hanya berselisih,"jawabku singkat.
"Ooo,"jawab Vanya tak acuh."Pagiii,"sapa seseorang kepada kami.
Kami hanya tersenyum tipis lalu membenarkan duduk kami. Aku menjulurkan tanganku di atas meja dan tertidur sembari memainkan ponselku. Tak ada yang menarik pada ponselku namun entah mengapa aku terus-terusan mainkannya.
Aku menaikan badanku dan duduk rapi lalu menghela nafas panjang dan tanpa sengaja aku memukul meja dengan ponselku, Seketika semua mata tertuju padaku.
"A-aa maaf," sahut ku sembari tersenyum ragu-ragu.
Mereka tak menjawab nya, mereka hanya kembali pada kesibukan nya masing-masing. Dan aku kembali sibuk pada ponselku. Vanya dan Ririna melihat kearahku beberapa detik dan saling menggelengkan kepalanya.***
"Selamat pagi,"sahut seorang guru wanita muda pada kami.
"Pagi,"jawab kami bersama-sama.
"Saya akan mengenalkan kalian pada murid baru hari ini, dia berasal dari Jepang jadi harus sopan ya."lanjutnya sembari meletakkan buku di mejanya.
Tak ada yang menjawab, kami hanya diam dan saling bertanya-tanya satu sama lain tentang murid itu. Ku perhatikan di balik jendela kaca ada seseorang yang tinggi serta memiliki rambut yang sedikit panjang. Mataku mengikuti arah langkahnya yang masuk kedalam kelas, aku terbelalak seperti tidak percaya saat melihat laki-laki itu masuk ke dalam kelas ku.
"E-eeee," sahutku sedikit kuat sembari menunjuk nya dengan ponselku.
"Kenapa Bel?"tanya Vanya.
"Kamu kenapa Bella?"tanya guru muda itu padaku.
"E-ee gapapa buk, tadi ada kecoa,"jawabku malu."Baiklah, Izumi silahkan perkenalkan dirimu," sahut guru itu.
Mataku masih melihat pada sosok laki-laki itu."Nama saya Izumi Kyoto saya dari Jepang salam kenal,"katanya singkat.
"Salam kenal," jawab kami bersamaan.
"Silahkan duduk di kursi kosong itu." sahut guru itu sembari menunjuk kearah kursi kosong di sampingku. Mataku masih mengikuti langkah saat dia menuju kearah kursinya, tepat saat berada di depanku di dia menatap ku balik dan untuk beberapa menit mata kami saling bertatapan.
![](https://img.wattpad.com/cover/281771439-288-k309046.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us (On Going)
RomantikArabella Fransiska seorang gadis SMA yang menyukai manga dan anime dipertemukan oleh 3 cinta yang harus ia pilih. Arkan Denfara, Izumi Kyoto dan Agatsuki Kiyomo. Aku hanya bersembunyi dibalik rasa cintaku _Arkan Denfara_ Biarkan danau...