Dring.., dring..,
Kulihat ponselku dan ada nama Ririna pada panggilan itu. Aku tak langsung menjawab panggilan dari Ririna, sebab aku tahu dia hanya akan menanyakan tentang pelajaran saja. Namun setelah beberapa menit berlalu Ririna kembali menelpon ku dan kali ini aku menjawabnya.
"Kenapa Rin?"tanyaku sembari mengucek-ucek mataku yang mulai mengantuk.
"Besok kita kesekolah lebih cepat dari biasanya ya,"
"Iya,"
"Gw serius nih, ada yang mau omongin sama lu,"
"Iya-iya deh,"
"Okeh, jangan lupa. Bye,"jawabnya sembari mematikan sambungan teleponnya.
***
Kuintip dari balik gordenku dan benar saja Ririna sudah menunggu ku di depan gerbang rumahku. Aku langsung beranjak pergi meninggalkan kamarku.
"Kamu ga makan Bel?"tanya mamaku saat aku sedikit berlari meninggalkan meja makan.
"Ga, Ma. Aku makan disekolah aja sama Ririna dan Vanya,"sahutku. "Aku pergi ya Ma, Pa,"sambunganku dan melambaikan tangan.
"Lu udah nunggu lama Rin?"tanyaku sembari membenarkan posisi sepatuku.
"Ga kok,"
"Yaudah, lu mau ngomongin apaan? Gw penasaran nih,"sahutku.
"Itu.., he..,"sahutnya seperti kebingungan sembari menggaruk-garuk belakang lehernya.
"Apa sih Rin? Kasih tau dong,"jawabku merengek.
"Itu Bel-,"Ririna menghentikan pembicaraannya saat melihat Vanya melambaikan tangannya pada kami.
"Vanyaaa,"teriakku dari jauh dan melambaikan tangan. Aku sedikit berlari kearah Vanya dan menarik tangan Ririna.
"Hallo, gadis 2D,"sahut Vanya sembari mengacak rambutku dan tersenyum tipis.
"Busett, jangan di acak-acak juga kali,"jawabku sembari menjauhkan Vanya dari rambutku.
"Hahah,"Vanya dan Ririna tertawa saat aku cemberut pada Vanya.
"Yaudah lanjut jalan, nanti kita telat."sambung Ririna dan berjalan didepan kami.
Dring..,dring..,
Kulihat ponselku dan mendapati pesan dari Ririna.
Nanti kita sambung lagi ya. Jangan ada ngomong apapun di depan Vanya ok!!
Aku melihat Ririna melihatku dan kami mengangguk pelan.
***
"Van, gw mau ke toilet dulu ya."sahut Ririna sembari meletakkan tasnya di kursi.
"Bel, ikut gw yuk."
"Iya,"
Aku meletakkan tasku lalu ikut pergi bersama Ririna ke toilet. Dan kupikir Ririna akan benar-benar membawa ku ke toilet ternyata Ririna membawaku di taman belakang sekolah.
"Bel, lu seriusan tertarik sama Izumi?"tiba-tiba saja Ririna melontarkan pertanyaan itu.
"Maksudnya gimana?"tanyaku tak mengerti.
"Lu bilang semalam lu tertarik sama Izumi kan?"
"Iya, emang kenapa Rin?"
"Gw cuma mau bilang jangan sampai lu suka sama Izumi,"
"Lu tertarik itu karena Izumi dari Jepang. Lu suka kan sama yang berkaitan dengan Jepang,"
"Maksudnya apa Rin? Gw ga ngerti,"
Pokoknya jangan sampai lu suka sama Izumi terus malah bikin lu lupa sama Arkan!"
"Salah kalau gw suka Izumi?"
"Engga sih, emang lu mau sia-siain perjuangan lu dari SMP deketin Arkan eh pas ada Izumi lu malah berpaling. Lagian juga Arkan udah tahu perasaan lu,"
"Terus, tadi pagi lu mau ngomong ini?"tanyaku sembari mengerutkan kening.
"Iya, tapi gw gabisa bilang karena ada Vanya,"
"Hahah, seharusnya lu tinggal bilang aja."jawabku sembari tertawa kecil.
"Iya, gw ga bakal suka sama Izumi, tenang aja."sambungku.
Aku sudah memiliki feeling bahwa Ririna akan membicarakan hal yang tadi pagi itu sebabnya dia mengajakku.
Aku dan Ririna langsung pergi ke kelas sebab sudah waktunya masuk jam pelajaran.
***
Selamat membaca para readers kesayangan aku🤗.
Silahkan vote dan komen jika kamu suka cerita ini.
Tetap bahagia selalu buat kamu🕊️
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us (On Going)
RomanceArabella Fransiska seorang gadis SMA yang menyukai manga dan anime dipertemukan oleh 3 cinta yang harus ia pilih. Arkan Denfara, Izumi Kyoto dan Agatsuki Kiyomo. Aku hanya bersembunyi dibalik rasa cintaku _Arkan Denfara_ Biarkan danau...