Part_7

79 79 89
                                    

Hai semuanya:)
Gimana?udah siap baca cerita aku lagi? Semoga part kali ini lebih baik dari part sebelumnya.

Selamat membaca🤗

🕊️

   Arkan melajukan motornya cukup cepat hingga membuatku hampir memeluknya. Arkan pasti sengaja melakukan hal begini padaku, Arkan selalu saja menggoda ku tapi entah mengapa dia seperti tidak tertarik punya hubungan denganku.

    Aku menepuk pundak Arkan dengan cukup keras dan membuat Arkan mengerem motornya mendadak. Sstttt...,decit suara rem Arkan terdengar oleh kami. Arkan menghentikan motornya dipinggiran jalan raya.

"Kenapa mukul gw Bel?"

"Lu bisa pelan gasih? Kalau gabisa gw turun sini aja," ancamku.

Arkan menghela nafas dan senyum menggadap kearahku. "Tenang Bel, gw ga akan celakai lu kok. Jadi tenang di belakang ok,"

"Udah, gw Sampek sini aja."sahutku sembari turun dari motornya

"Lh?? Bukannya tambah jauh kalau sampai sini aja?"

"Tadi kan udah gw bilang gausah makan, kan tambah jauh jarak nya,"protesku pada Arkan.

"Yaudah, naik gih. Janji ga ngebut lagi."jawab nya sembari menunjuk kan jari kelingking.

Aku mengangguk dan naik keatas motor Arkan. Baru saja Arkan menghidupkan mesin motornya seseorang menghentikan motornya tepat di depan motor milik Arkan. Awalnya yang berhenti hanya satu motor namun 3 motor lainnya ikut berhenti.

"Kak Fino,"ucapku kaget.

"Kakak?"ucap lirih Arkan melihat kearah gerombolan orang-orang itu.

Aku mendatangi kak Fino dan memeluknya erat di muka umum dan dihadapan Arkan. Aku tak memikirkan bagaimana tanggapan orang-orang dan Arkan ketika aku memeluk kak Fino. Aku hanya peduli pada diriku dan diriku.

"Gimana kabar orang dirumah?"tanya kak Fino.

"Baik kok kak, kakak kapan balik kerumah?"

"Ga sekarang ya Bel, pokoknya kamu kalau lagi butuh apa-apa call kakak aja ya,"

Aku mengangguk dengan sedikit kecewa pada jawaban yang diberikan kak Fino."Hem,"ucapku pelan.

Kak Fino menyodorkan ATM miliknya "Nih buat kamu aja,"

"Terus buat kakak apa?"tanyaku kebingungan.

"Udah, pake aja. Uang kakak masih banyak kok."jawabnya sembari mengedipkan satu matanya.

"Wahhh, pacar kamu anak Vespa juga ya Bel."sahut salah satu teman kak Fino mendatangi motor milik Arkan.

"E-eee anu kak, bukan. Arkan bukan pacar ku kak."jawabku gugup sembari menggaruk-garuk kepalaku.

"Haaa, berarti calon?"tanya teman lainnya menggoda ku.

"Udah-udah, Bel hati-hati ya," sambung kak Fino.

"Lu kalau mau join skuad Vespa join ke kita aja," sambung teman kak Fino pada Arkan.

Arkan hanya senyum dan menganggukkan kepalanya merespon perkataan teman kak Fino.
Kak Fino dan teman-teman pergi meninggalkan kami dibelakang sembari tertawa kecil mengejek kak Fino.

"Ternyata Macan juga bisa lembut sama orang ya," ucap teman kak Fino sembari memukul punggung kak Fino.

"Sayang Adek! Sayang Adek!sayang Adek!"sambung beberapa temannya dengan kuat lalu menaikan kecepatan motor mereka.

About Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang