Part_8

62 56 78
                                    

  Hai guys👋
Gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya😉

"

Bel, bangun."ujar kak Fino menggoyang-goyangkan tubuhku.

"Hemm, aku ga sekolah kak,"

"Kenapa Bel?"

"Aku jaga Mama aja dulu, Kakak mau kerja kan? yaudah hati-hati,"jawabku malas.

***

   Ririna berlari sekencang mungkin menuju sekolah agar tidak terlambat, Ririna telah menunggu Bella selama 15 menit di depan rumah Bella, Ririna juga sudah mencoba menelpon Bella tapi tak ada satu panggilan pun di jawab Bella.

"Pak Rut, Bentar."jerita Ririna berlari.

   Pak Rut menuruti Ririna dan menunggu Ririna hingga sampai di depan gerbang dengan ngos-ngosan.

"Kenapa kamu?"tanya pak Rut.

"Emang bapak ga liat saya lari?"

"Salah siapa? makanya jangan telat, untung saya mau nunggu kamu,"jawab pak Rut sombong.

"Baru juga sekali telat iii,"Ririna pergi meninggalkan pak Rut dan masuk dalam barisan kelasnya.

"Woi, lu liat Bella?"tanya Ririna menyenggol tubuh Vanya.

"Mana gw tau, biasanya kan pergi sama lu,"

"Di telepon juga ga diangkat, rumahnya juga sepi,"

  Vanya hanya melihat kearah Ririna tak menjawab perkataan sahabatnya itu sembari menaikan bahunya.

***

"Hai guys, Jura si cantik datang,"jerit Jura saat masuk kelas diikuti oleh Lara.

   Vanya dan Ririna melihat kearah Jura dengan tatapan sinis. "Cantik dari amna coba si katak itu?" gumam Ririna.

"Coba lihat dari lubang pipet mungkin aja cantik,"jawab Vanya senyum.

   Ririna dan Vanya masih menunggu kedatangan Bella namun Bella tak kunjung datang juga setelah 5 menit mereka menunggu. Vanya dan Ririna bergantian menelepon Bella naum sama saja hasilnya nihil, Bella tak menjawab panggilan mereka.

"Mungkin hp nya mati kali ya,"ujar Ririna terduduk di atas meja.

"Ya kali mati, ini kan berdering Ririna ogeb,"

"Emang kalau berdering hp nya hidup?"Ririna polos menanyakan hal itu.

"Rin, lu udah berapa tahun sih pakai hp? masa gitu aja gatau." singgung Vanya kesal.

"Ya maap, kan gw gaptek,"

"Gaptek ga gitu juga, lu itu bukan gaptek tapi emang goblok," Vanya mentoyorkan jidat Ririna dengan ponselnya.

"Nih,"sambung Izumi yang sudah berada ditengah mereka sembari memberikan amplop.

"Apa tu?"tanya Vanya menaikkan kepalanya.

"Surat Bella, dia ga bakal masuk,"jawab Izumi lalu pergi duduk ke kursinya.

"Tau dari mana?"sambung Ririna merampas surat dari tangan Izumi.

"Feeling doang,"jawabnya santai dari kursinya.

   Brukk.., suara meja bergeser dengan sedikit kuat mengenai belakang Vanya.

"Eh, bangke lu,"ujar Vanya kuat.

"Maaf kita ga liat lu ada disitu."jawab santai Jura lalu pergi meninggalkan tempat itu.

About Us (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang