STEP. 02

19 2 0
                                    

Ada saat di mana kau berharap tidak akan dipertemukan kembali dengan orang yang pernah ada di masa lalumu. Entah itu mantan pacar, mantan sahabat, mantan guru. Atau...

Mantan cinta pertama.

Di masa lalu, Ji Yoo sangat menyukai senyuman itu. Bahkan senyuman itu menjadi salah satu alasannya jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Ryu Jeong.

Dan kini, setelah sekian lama akhirnya Ji Yoo kembali melihat senyuman itu, memunculkan kembali segala kenangan yang sudah dia lupakan. Cukup mengherankan, bagaimana semua kenangan itu bisa kembali muncul hanya dengan suara dan sebuah senyuman.

- - -

Di kediaman keluarga Yoo.

Ji Yoo turun dari taksi, dan dengan susah payah membawa pot tanaman pemberian Ryu Jeong itu. Dia masuk ke dalam rumah dengan rasa amarah yang masih menyala.

Ibu Ji Yoo sedang duduk di sofa sambil membaca sebuah majalah.

"Oh? Ji Yoo. Gimana pertemuan kamu dengan Jeong?" tanya ibu setelah melihat kepulangan Ji Yoo.

Sebelum menjawab pertanyaan ibunya, Ji Yoo meletakkan shopping bag itu di atas meja.

"Ibu berkomplot sama kakek buat ngejodohin aku sama orang itu ya?" kata Ji Yoo dengan agak terengah-engah.

Ibu melihat isi shopping bag-nya, "Oh... jadi ini hadiah dari Jeong ya? Wah... warnanya cantik sekali! Ini harus cepat-cepat ditanam di pekarangan rumah sebelum layu. Bibi!"

Mendengar panggilan ibu, pembantu rumah tangga pun datang.

"Iya, Nyonya?"

"Tolong bawa pot ini ke halaman. Kita harus segera menanamnya dan menyiramnya." ujar ibu.

"Baik, Nyonya."

Pembantu itu pun membawa pot tanamannya menuju pekarangan rumah.

"Ibu!"

"Ya ampun, Ji Yoo! Kenapa kamu teriak begitu sih?"

Ji Yoo merasa sangat kesal, karena ibunya seperti sedang mengalihkan pembicaraan.

Namun, karena Ji Yoo terlalu lelah untuk menginterogasi ibunya, dia pun memilih untuk pergi ke kamarnya.

Ji Yoo langsung membersihkan diri di kamar mandi.

Tidak lama, dengan memakai bathrobe Ji Yoo kembali ke kamarnya.

Sambil duduk di depan meja rias Ji Yoo melihat kembali obrolan terakhirnya dengan Ji Hoon.

Pasti Hoon belum sampai. Pikir Ji Yoo.

Dengan menghela nafas Ji Yoo meletakkan ponselnya di atas meja rias. Dia pun mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.

Tiba-tiba ponsel Ji Yoo berdering. Dengan cepat Ji Yoo mengambil ponselnya, berharap yang menghubunginya itu adalah Ji Hoon. Tetapi sayangnya harapan Ji Yoo harus pupus. Karena pesan masuk itu dari Bo Mi.

***
[CHAT]
Ji Yoo - Bo Mi

19.30

[Bo Mi]
Hi! Hi!
Gimana kencan butanya?

Back to Yoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang